22

32.7K 9.7K 6.3K
                                    

"KIM DOYOUNG!"

Yang disana terlonjak kaget, Junkyu marah besar.

"K-Kak Junkyu... sumpah bukan gue," bantah Doyoung panik.

"KENAPA LO LAKUIN ITU?! JAWAB!"

"Haha, mampus lo, Doy," tawa Jihoon dalam hati.

"Tadi, lo mau bawa gue pergi karena lo mau bunuh gue juga. Iya kan?" Tanya Junkyu tersenyum getir, hatinya sakit.

"Gue gak ada niatan kayak gitu, tolong percaya sama gue, kak," mohon Doyoung memelas. Jangan sampai Junkyu tidak percaya padanya, jangan sampai.

"Di rumah sakit lo nyekik dia, jadi gak ada alasan lagi," ucap Jihoon yang jiwa julidnya bangkit lagi.

"Diem! Dan lo, kenapa lo fitnah gue?" Tanya Doyoung pada Yoshi, kerah bajunya ia tarik penuh amarah.

"Karena memang lo yang dorong, Jaehyuk," jawab Yoshi setenang mungkin, mencoba untuk tidak marah.

"Gue keluyuran dari rumah sakit bukan untuk bunuh Kak Jaehyuk, ada urusan lain yang harus gue selesaiin. Gak usah fitnah gue, bangsat."

"Urusan? Urusan untuk bunuh Mashiho maksud lo?" Tanya Jihoon, memicu keterkejutan Junkyu.

Ini membingungkan, sebenarnya siapa yang jahat sih?

"Gak usah nuduh, lo sendiri berniat bunuh Haruto karena lo kesel. Iya kan?!" Balas Doyoung semakin marah.

"A-apaan sih! Jangan ngomong sembarangan!"

"See? Dia gak sebaik yang lo kira, Kak Junkyu. Jangan mau dihasut sama dia, lo bener kok percaya sama Kak Asahi. Eh??? Lo gak apa-apa, kan?"

Wajah Junkyu memucat, dia mundur menjauh pelan-pelan. Tidak ada yang bisa dipercaya disini, seharusnya dia tahu itu sejak awal. Asahi sudah tiada, siapa lagi yang harus dia percaya? Apakah Yoonbin? Tapi temannya yang satu itu juga mencurigakan, Yoonbin terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Junkyu, lo bisa percaya sama gue."

"Gak, lo sama aja, Jihoon..."

"Anjing," umpat Jihoon dalam hati, namun tetap mempertahankan senyum memohonnya.

"Haha, ini yang namanya temen? Nusuk dari belakang? Hahaha," tawa Junkyu penuh keputus asaan. "Kalian tau gak sih, gue berusaha untuk posthink. Tapi ternyata... kalian semua munafik."

"Kyu..."

"KENAPA?! KALAU ADA MASALAH, AYO BICARAIN BAIK-BAIK! BUKAN BUNUH-BUNUHAN BEGINI!"

"Junkyu!"

"Haha, gue gak tau lagi harus apa. Apa gue mati aja, ya?"

Sebuah keputusan yang mampu menghentikan tawa Mashiho di ujung jalan sana. Tidak, Junkyu tidak boleh mati. Rencananya bisa gagal.

"Gue kecewa, maaf," kata Junkyu final, sebelum berbalik badan untuk pulang ke rumahnya dengan segera.






BUGH!






"Nah, gitu dong dari tadi," ucap Yoshi santai, tak merasa bersalah akan apa yang ia lakukan barusan.

"YOSHINORI! APA-APAAN LO!"

Tak lama kemudian, sosok Yoshi berubah menjadi badut yang selama ini mengincar mereka. Ia senang, penyamarannya berjalan dengan baik. Mudah sekali membuat Junkyu lengah, sangat mudah.

"Kalian semua sangat tidak peka," sindirnya merasa puas karena membuat Junkyu pingsan dalam waktu sekejap saja.

Perban di kepalanya hampir terlepas karena pukulan di kepalanya terlalu kuat. Sepertinya berdarah.

"Badut anjing, gue sumpahin lo berubah jadi badut mampang kalau Junkyu kenapa-napa!" Ancam Jihoon tak tanggung-tanggung.

"Ini asap darimana sih?! Ganggu aja!" Keluh Doyoung mengibas-ngibaskan tangannya.

"Lo tuli ya?! Jangan ketawa-tawa!"

"Hehe, selamat tidur, para calon korban saya," kekeh si badut.

"Anjir, ini gas-"

Jihoon tak sempat menyelesaikan ucapannya, dia lebih dulu jatuh ke aspal karena rasa kantuk berhasil menguasai dirinya.

Doyoung yang belum sadar apa yang terjadi terus menghirup gas tersebut. Sampai akhirnya, dia juga merasakan hal yang sama dengan Jihoon. Matanya buka-tutup, mengerjap pelan seraya mencerna apa yang terjadi.

Mashiho yang melihat itu semua mengepalkan kedua tangannya. Doyoung ikut kehilangan kesadarannya akibat menghirup gas tersebut terlalu banyak.

"Badut itu bener-bener ya."

"Kamu menyebut saya?"

Dalam sekejap mata, badut itu berada tepat di belakang Mashiho. Menyeringai lebar, sebelum memukul tengkuk lehernya sampai jatuh tak sadarkan diri.
































































"Yoshi, gue mau ngomong sesuatu sama lo, tentang Kak Hyunsuk dan Asahi."

"AAAAAH!" Jerit Yoshi kaget karena pundaknya ditepuk dari belakang.

Jangan salah, Yoshi orangnya kagetan.

"Maaf, gue butuh bantuan lo sekarang."

"Loh, Junkyu? Lo dibolehin pulang sama dokter?"

Junkyu di depannya mengangguk senang. Hmm, Yoshi merasakan hawa-hawa yang tidak benar darinya. Tapi, dia tidak merasakan aura hantu ataupun bau aneh lainnya. Ada hawa lain yang tak asing, tapi dia tidak mengingatnya.

Sepertinya dia terlalu curiga, tenangkan pikiranmu, Yoshinori.

"Bantuan apa? Kenapa sama Kak Hyunsuk dan Asahi?" Tanya Yoshi setelah menenangkan dirinya.

"Mereka berdua dibunuh, harapan satu-satunya cuma lo."

Ingin percaya tapi dia tidak percaya. Junkyu tahu dari mana? Dia kan baru saja keluar dari rumah sakit.

"Yoonbin?"

"Dia gak bisa dipercaya."

Dia pikir Yoshi akan percaya? Tidak semudah itu, dia harus memastikan sesuatu.

"Yoonbin ada dimana?" Tanyanya kemudian.

"Pergi jauh, kabur dari masalah," jawab Junkyu, berbohong tentunya.

"Gue gak percaya. Gue tau lo bukan Junkyu, apa yang lo mau?"

"Sesuai perkiraan, lo gak gampang dibodohi. Kanemoto Yoshinori, orang yang memiliki kemampuan lebih dan beda dari yang lain."

Yoshi diam saja, menunggu apa yang akan Junkyu palsu itu lakukan. Mendadak firasatnya mengatakan untuk lari, dia juga merasa ada sesuatu di dalam kantung kecil yang dipegang orang itu.

"Kelemahan lo... ini kan?"

Yoshi terbelalak. Itu kan...

"L-lo mau ngapain?!"

"Wah, ternyata lo memang takut ya..."

Bambu kuning, tumbuhan yang bisa menangkal makhluk sepertinya. Yoshi harus kabur sekarang juga, ini berbahaya.

"Lo gak akan bisa kabur, Yoshinori. Karena besok, kalian semua bakal gue bunuh, dan kalian sendiri yang akan menyaksikan bagaimana badut itu bunuh kalian."

Orang itu tertawa, berubah menjadi orang yang tak pernah ia duga sebelumnya. Tunggu sebentar, lambang ular itu... tidak asing. Amarah Yoshi memuncak, dia adalah musuh terbesar kaumnya.

Orang di depannya terkikik geli. "Hihi, gue bikin lo pingsan dulu ya. Makasih waktunya."

Clown | Treasure ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant