008

552 39 7
                                    


Hai!

ak gtw ini masi ada yang nungguin cerita ini atau engga wkwk

Setelah sekian lama akhirnya ak mw mulai lanjutin cerita ini lagi, tapi karena saking lamanya nunda, aku smpe lupa sama alurnya :( Jadi ak mutusin buat lanjutin dengan alur baru wkwk

Enjoy it!


         bip bip bip

Alarm di nakas mulai berbunyi dan mengganggu kenyamanan 2 insan lelaki yang sedang berpelukan hangat didalam selimut dengan pria mungil yang menenggelamkan kepalanya ke dada bidang pria berotot disebelahnya, terlihat sangat-sangat nyaman.

Namun sayangnya kenyamanan tersebut harus disudahi dulu, 

Hari ini merupakan awal tahun ajaran baru bagi para siswa sekolah dasar, menengah, maupun akhir. Hari liburan musim panas telah usai, sudah saatnya melakukan aktivitas sehari-hari seorang pelajar!

Renjun mulai merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal dikarenakan berjam-jam lamanya didekap erat oleh lengan berurat Lee Jeno

Hmm pagi yang indah bukan?

Renjun yang sedang merenggangkan badannya pun terhenti seketika saat menatap pemandangan indah yang berada didepannya sekarang,

seorang Lee Jeno dengan surai hitam legamnya yang berantakan dan menutupi beberapa bagian guratan alis tebalnya, kelopak mata yang tertutup dengan indahnya dilengkapi dengan bulu mata tebal nan lentik, dan juga hidung mancungnya, serta jangan lupakan bibir merah muda dengan bentuknya yang sempurna itu, dan ya... semua yang dimiliki lelaki bermarga Lee ini sempurna! Rahang tegasnya, Garis pipinya, bahkan kerutan di dahi lebarnya pun terlihat sangat sempurna. 

'Tampan' itulah intinya.

Betapa beruntungnya Renjun dapat menikmati pemandangan seindah ini di pagi hari,

'Bisakah pemandangan indah ini kurasakan tiap hari?' Hanya itu yang terlintas dalam pikiran Renjun. Ia hanya bisa berharap dan berdoa setiap malam kepada Tuhan supaya pemandangan ini bisa selamanya ia lihat dan hanya ia yang menikmatinya.

Bukan wanita lain.



"Setampan itukah diriku Huang Renjun?"

Renjun tersentak dan segera mengalihkan perhatiannya setelah pria di depannya yang sedari tadi ia pandangi mulai membuka mata indahnya perlahan dan terbangun dari bunga tidurnya semalam.

"Kau terlalu percaya diri Lee Jeno-shi!" Renjun merotasikan mata bulatnya malas, bertingkah seakan-akan malas menanggapi pertanyaan Lee Jeno

Padahal dibalik itu semua Renjun tengah menahan pita suaranya supaya tidak berteriak 'IYA! KAU TERLALU TAMPAN LEE JENO!'

Jeno terkekeh melihat betapa menggemaskannya pria mungil dalam dekapannya yang sedang merenggut tidak suka dengan pipi bulatnya yang merona merah,

"Senyaman itukah pelukanku hingga kau tidak mau bangun dan bersiap ke sekolah?" 

Renjun membulatkan matanya yang sudah bulat itu dan langsung menghempas kasar lengan berotot Jeno yang sedari malam tadi melingkar di pinggang mungilnya itu, pria mungil ini langsung loncat dari ranjang besar Jeno karena malu akan godaan Lee Jeno yang sayangnya memang benar, memang terlalu nyaman sampai Renjun melupakan sekolahnya.

Namun sepertinya kesialan sedang menimpa pria mungil penyuka Moomin ini, karna setelah loncat dari ranjang ia malah kepeleset dan jatuh dengan pinggulnya yang mendarat terlebih dahulu sehingga mengeluarkan suara yang cukup kencang

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HURT - norenWhere stories live. Discover now