004

661 81 8
                                    

Warning! BxB!
Typo everywhere!
.
.
.
Aku takut ia kembali lagi dan menghancurkan semuanya lagi"

Deg

'Ya benar, ia tidak boleh kembali lagi,' Batin Haechan, Haechan tidak mau kalau orang itu kembali lagi dan menghancurkan segalanya, Haechan tidak mau melihat Renjun, Mark, dan Jeno serta dirinya tersakiti lagi dengan kehadiran orang itu, Haechan harap orang itu menetap di Jepang dan tidak kembali lagi ke Seoul, sudah cukup waktu itu kehadirannya yang sementara hampir saja menghancurkan persahabatan mereka semua yang terjalin sedari kecil.

Sekarang Haechan dan Renjun sama-sama melamun, kejadian yang terjadi pada liburan dua tahun yang lalu hinggap lagi di pikiran mereka, kejadian menyedihkan itu yang dikarenakan sosok wanita cantik bermarga Kim tersebut.

Setelah menghabiskan waktu berpuluh-puluh menit pun Haechan dan Renjun masih belum menemukan mobil yang akan mereka tumpangi, kedua namja manis yang masih belum kembali setelah membeli ice cream itu pun membuat khawatir orang-orang yang berada di dalam mobil van tersebut.

"Kenapa mereka masih kembali? Apakah membeli ice cream memakan waktu selama ini? " Winwin merasa cemas karena putra sulungnya yang manis masih belum kembali juga, padahal sudah berpuluh-puluh menit dilewati,

"Mark, Jeno bisakah kalian membantu mommy mencari Haechan dan Renjun? Mommy takut mereka tersesat saat mencari mobil" Ten juga merasa sangat cemas sekarang, apalagi mengingat Renjun yang tidak begitu mengenal jalan begitu pula Haechan yang baru saja pulang dari Sydney.

"Tentu saja eomma, aku dan Mark hyung akan mencari mereka, eomma appa dan yang lain tunggu disini saja,"

Winwin dan yang lainnya mengangguk dengan raut khawatir akan kondisi Renjun dan Haechan.

******

Tap tap tap

Beberapa orang mengalihkan perhatian mereka kepada kedua namja tampan nan tinggi yang sedang berlari dengan kaki panjang dan kokohnya

Perhatian mereka teralihkan karena melihat tampannya wajah kedua namja tersebut dengan proporsi tubuh yang pas dengan tingginya, terlihat kekar nan kokoh, ada juga beberapa orang yang bingung mengapa mereka berlari di lahan parkir yang luas di airport ini

Mengapa mereka berlari?

Astaga apakah mereka seorang artis?

Sepertinya mereka model

Kira- kira seperti itulah beberapa kata yang terlintas dalam pikiran beberapa orang tersebut.

Berbeda dengan mereka yang menjadi pusat perhatian, kedua namja tersebut tidak peduli dengan pandangan dan perhatian beberapa orang di sekitar mereka,

Jeno dan Mark sudah biasa menjadi pusat perhatian sejak mereka memasuki sekolah menengah pertama, mereka sudah sering mendapatkan perhatian seperti itu

Sampai sekarang pun Jeno dan Mark masih tetap saja menjadi pusat perhatian dimanapun dan kapanpun mereka berada.

Kini yang ada dalam pikiran Mark dan Jeno hanyalah Haechan dan Renjun, kedua namja manis yang sangat mereka sayangi kini tengah tersesat di airport sebesar ini, mereka khawatir bagaimana jika kedua namja tersebut diculik atau kejadian yang tak di inginkan terjadi kepada kedua namja manis tersebut.

Setelah mengitari lahan parkir di incheon airport beberapa menit, Mark dan Jeno merasa sedikit kelelahan, mereka berhenti sebentar dengan kepala yang menoleh ke kanan dan kiri berharap menemukan kedua sosok manusia yang mereka cari, namun hasil yang mereka dapat tidak mengecewakan mereka.

Disaat Mark dan Jeno menolehkan kepala mereka ke belakang, terlihat kedua sosok namja yang berjalan dengan langkah pelan dan tenang, bagaikan tak terjadi apapun

"Hyungggg"

Haechan melambaikan tangannya dan berlari ke arah Mark serta Jeno bagaikan seseorang yang bertemu dengan teman lamanya

Haechan menubrukan tubuhnya kedalam rengkuhan Mark, ia menghisap aroma mint Mark yang menenangkan, Haechan yang sedari tadi merasa takut karena tersesat itupun akhirnya kembali merasa tenang karena telah bertemu dengan Mark, hyung kesayangannya.

Jeno memutarkan bola matanya malas, ia sudah bosan melihat pemandangan disebelahnya, dimana Haechan dan Mark yang masih saling merengkuh satu sama lain bahkan diselingi kata kata manis yang menurut Jeno sangat berlebihan

Jeno mengalihkan perhatiannya dan kembali mengarahkan pandangannya ke depan, dimana disitu terlihat namja manis yang masih berjalan dengan langkah kecilnya serta senyum manisnya yang tidak pudar sedari tadi, seorang Huang Renjun yang masih saja terlihat begitu tenang, tidak merasa takut karena tadi tersesat, mungkin itu hanyalah ekspresi semata, raut wajah Renjun mengatakan ia baik-baik saja dan terlihat tidak seheboh Haechan, namun di dalam hatinya ia sedang menahan keinginannya untuk berlari dan memeluk serta menyenderkan kepalanya ke dada bidang Jeno, Renjun merasa takut sedari tadi, lebih takut dibandingkan Haechan, Renjun sangat ingin melakukan hal yang sama terhadap Jeno sama seperti Haechan kepada Mark, namun ia tidak dapat melakukannya, ia bukan siapa-siapa dan tidak memiliki hak seperti itu,

"Hey kau tidak takut? Berhentilah tersenyum seperti itu, hidungmu akan memanjang seperti Pinocchio jika kau terus berbohong dan menunjukkan kau baik-baik saja,"

Siapa yang menduga, Jeno memeluk pinggang Renjun dengan erat dan ia mendorong kepala namja manis bermarga Huang itu supaya menyenderkan kepalanya ke dada bidang miliknya, serta dengan salah satu tangannya yang menepuk dan mengusap surai Renjun bersamaan dengan suara Jeno yang terdengar lembut dan menenangkan Renjun

"Aku tau kau takut sekarang, berhenti berakting seakan-akan kau tidak apa-apa Renjun-ie bodoh, sekarang tenanglah, aku disini bersamamu"

Senang?

Sangat.

Itulah yang dirasakan Renjun, bagaikan kupu-kupu yang terbang memutar dan berkeliling di dalam perut Renjun bersorak ingin keluar ,dengan debaran kencang di jantungnya yang seakan-akan meledak nantinya, disertai rona merah yang menghiasi pipinya dan nuansa berbunga di dalam hati Renjun.

Bagaimana bisa Renjun tidak jatuh kedalam Cinta jika Jeno memperlakukannya seperti ini? Bisakah Renjun berharap Jeno hanya melakukan ini kepadanya saja? Bisakah Renjun mengharapkan perlakuan ini berlaku selamanya untuk Renjun?

Setelah menenangkan kedua namja manis tersebut, akhirnya sang dominan melepaskan rengkuhan mereka, ini tempat umum dan mereka cukup tau diri untung tidak bermesraan disini,

"Lebih baik kita cepat pergi dari sini, eomma dan yang lain pasti menunggu"

Mark sebagai yang tertua pun menggandeng jemari mungil Haechan dan melangkahkan kakinya ,begitu pun Jeno dengan pipi merona Renjun karena jemarinya digenggam oleh Jeno.

"Jeno, hyung lupa jalan"

"Hyung, sekarang kita dimana?"

"YAKKK! Berhenti bercanda kalian! Ayo ke mobil, mommy menungguku"

"Kita benar-benar lupa Haechan ah, tadi kami berkeliling tanpa mengingat jalan"

"Lalu? Kita tersesat lagi? "

"Iya"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

.
.
.
Holaaa
Sorry ya pendek :v
Dn maaf banget upnya lama, nana lagi pekan ulangan :)

Dont be siders!



HURT - norenWhere stories live. Discover now