003

707 81 20
                                    

typo everywhere

WARNING! BXB!

.

.

.

Tap tap tap

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang dan menghampiri mereka, Mark dan Haechan telah sampai setelah penerbangan selama 7 jam yang melelahkan 

"Eomma!" Haechan berlari menghampiri Ten dan langsung memeluknya, begitupula dengan Mark yang memeluk Taeyong, setelahnya mereka saling memeluk satu sama lain sebagai tanda rindu, namun saat Haechan memeluk Renjun terdengar isakan kecil dari keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eomma!" Haechan berlari menghampiri Ten dan langsung memeluknya, begitupula dengan Mark yang memeluk Taeyong, setelahnya mereka saling memeluk satu sama lain sebagai tanda rindu, namun saat Haechan memeluk Renjun terdengar isakan kecil dari keduanya

"Yak! kau! Kenapa kau pergi sangat lama eoh? Kau tau aku benar-benar bosan di sekolah saat belajar!" Renjun memukul pelan kepala Haechan membuatnya sedikit meringis kesakitan, membuat yang lain terkekeh.

"Mianhaee Injun-ie, aku ke Sydney juga kan untuk mempeljari fashion disana dan sesuai dengan janji kita dulu, aku mempelajari fashion supaya dapat membuatkan gaun pengantin untuk dirimu yang akan nikah nanti, ah atau kau akan menikah sekarang dengan Jeno?" 

Semua terkekeh berbeda dengan Renjun yang memukul bahu Haechan dengan pipi yang merona, 

"Yak hitam! sembarangan saja kau! Aku masih normal asal kau tau!" Jeno memukul kepala Haechan pelan, 

Sakit, itulah yang kini Renjun rasakan saat mendengar perkataan Jeno, mendengar perkataan Jeno tadi langsung membuat Renjun terdiam, berbeda dengan yang lain, semua hanya terkekeh karena menganggap itu hanyalah candaan, namun siapa yang tahu jika apa yang dikatakan oleh Jeno adalah kenyataan, ia memang masih normal, selama ini ia mengganggap Renjun tidak lebih dari sahabat sedari kecil.

Semua terkekeh namun terdapat dua orang yang hanya berpura-pura terkekeh, mereka menyadari dengan apa yang terjadi kepada Renjun saat ini, mereka tau apa yang disembunyikan dibalik raut wajah Renjun, terlalu kentara bagi mereka, mereka menyadari jika Renjun sakit mendengar perkataan Jeno tersebut, mereka tau Renjun memiliki perasaan yang lebih kepada Jeno.

"Baiklah, demi menebus kesalahanku yang meninggalkanmu selama ini, aku akan membelikanmu ice cream Injun-ie, ayo!" Mendengar hal tersebut membuat mata Renjun berbinar dan tersenyum manis kembali

"daddy, Mommy, eomma dan yang lainnya, kalian tunggu di mobil saja, adakah yang ingin menitip ice cream juga?"

Semua membalas dengan gelengan

"Baiklah, kalau begitu aku dan Injun akan membeli ice cream dulu, kalian tunggu di mobil yaaa" Haechan dengan cerianya merangkul tubuh mungil Renjun dan segera pergi ke stan ice cream di Bandara Incheon ini, Mark dan yang lain pun melangkahkan kakinya ke mobil dengan Mark yang membawakan koper miliknya dan Jeno yang membawakan koper milik Haechan.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HURT - norenWhere stories live. Discover now