5. Sekolah

44 16 6
                                    

Hari pertama sekolah Alena bangun sangat pagi untuk mempersiapkan diri karena ia siswi baru jadi ia akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
























"Bang anterin dong." Kata Alena jalan dan masuk kekamar Jun.

"Bang Jun anterin gue, woii bang bangun." Kata Alena masih bersih keras membangunkan Jun.

"Kebo banget sih lu bang. Gue telat ntar." Teriak Alena.

"Hiss bacot amat sih lu, sana loh suruh anter pak ujang." Kata Jun menarik selimutnya kembali sampai ke atas kepalanya.

"Heh tadi malam lu mau nganterin gue ya, kenapa gak jadi ?" Kata Alena ngegas.

"Besok aja, gue ngantuk banget. Sana pergi." Kata Jun menendang Alena sampe jatuh.








Dug...






"Aakh sialan lu bang." Kata Alena sambil mengelus pantat kemudian keluar dari kamar Jun tak lupa membanting pintu dengan keras.

Braakkk....

'Nasib jadi anak terlantar.' Batin Alena.















Alena berangkat ke sekolah di antar dengan pak Ujang, dia sopir pribadi Alena.
Di pertengahan jalan Alena membayangkan situasi sekolah.

'Hari pertama pasti sangat melelahkan.' Batin Alena.








Setelah sampai di depan gerbang pintu masuk, Alena keluar dari mobil.

Alena bersekolah di Victorian Indonesia High School.


Sekolah ini hanya memiliki dua jurusan yaitu Busana dan Boga.

Om Suho yang mendirikan sekolah ini karena om Suho mempunyai misi penting untuk membuat anak anak bangsa menjadi pengusaha hebat dan kaya raya seperti om Suho.

Sekolah ini sangatlah elit, bergengsi dan terkenal sampai keluar negeri, bukan hanya sebesar dan semegah bangunannya tetapi sekolah ini sudah termasuk sekolah internasional.

Maka dari itu om Suho memasukan Alena ke Victorian Indonesia High School supaya lebih mudah memantau perkembangan pendidikan keponakannya.









"Semangat non Alen sekolahnya." Ucap pak Ujang.

"Iya pak, Alen masuk dulu. Dadah pak Ujang." Kata Alena sambil melambaikan tangannya.

Alena jalan menelusuri koridor sekolahan sambil melihat sekeliling sekolahnya itu.

"Wah keren sekolahnya, om Su emang paling the best lah." Gumam Alena.

"Betah gue kayaknya di sini." Lanjut Alena.





Alena menuju ke lapangan karena melihat semua siswa baru ada di sana.








Di lapangan sudah ramai murid baru, ada yang sudah akrab satu sama lain.







Alena bergabung dengan yang lainnya.

"Hai." Sapa Alena tersenyum.

" Sapa Alena tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DESTINOWhere stories live. Discover now