3. Syukuran

63 17 5
                                    

Malam pun tiba Alena sudah menata barangnya kembali dan dia juga sudah membersihkan diri.

Jam menunjukan 19.30 malam, Alena merasa lapar kemudian dia turun kebawah menggunakan lift, karena rumah barunya memiliki tiga lantai, kamar Alena dan Jun di lantai tiga tersebut, jadi harus menggunakan lift.

Alena jalan menuju lift.

"Laper banget gue." Kata Alena sambil mengelus perutnya.

Ting.

Lift pun terbuka Alena langsung masuk.

Drrrttt drrrttt drrrttt

Telpon
My Pren Mark🐒

"Woii " kata Alena sambil keluar dari lift menuju meja makan.

"Ehh lu di mana nyet ? Kok rumah lu sepi ?" Kata Mark di sebarang sana.

"Gue di rumah kali nyet, rumah baru gue hehehe" kata Alena sambil mengambil nasi.

"Hah ? Rumah baru ? Lu pindah kok kagak bilang gue sih tolol" kata Mark mulai ngegas.

"Bacot lu, dah kesini aja gue di komplek depan, rumah paling gede segedung presiden." Kata Alena langsung mematikan panggilan dan langsung makan.

'Dasar daki tirek, liat aja nanti gue sedot ubun ubunnya' batin Mark di sana.

Alena makan dengan santai sambil memainkan hpnya.

"Lu dah makan bang ?" Tanya Alena sambil melirik Jun yang sedang membuka kulkas.

"Ntar aja. Eh gue pergi dulu." Kata Jun langsung pergi.

"Ehh kampang mau pergi kemana sih bang ? Yakk masa gue di tinggal sendiri sih ? Terus bu Ida kemana ?" Tanya Alena.

"Biasalah tugas negara mengharumkan nama bangsa . Ohh bu Ida tadi bilang ke gue katanya mau nengok anjing pak rt lahiran." Kata Jun sambil ketawa.

"Elu yang anjing. Dah lah sana pergi." Kata Alena.

"Bangke gue di usir. Awas loh pojokan sana ada yang liatin lu." Kata Jun mengambil kunci motor dan jaketnya kemudian langsung lari keluar.

"BANGKE YA LU BANG, GUE SRAMPANG LU PAKE PIRING." Teriak Alena.

"WADIDAUU. HAHAHAHA." Teriak Jun dari luar.

"Aaissh ck." Decih Alena kemudian melanjutkan makannya.

"Nihao" sapa Mark

"Nihao, eh lu Mark. Lennn adaa Markk" teriak Jun.

"Kagak usah teriak juga kali bang, lu buat kovok gue meleleh nih." Kata Mark sambil menutup telinga.

"Heheh maaf lah. Gue pergi dulu." Kata Jun masuk garasi motor.

"Mau kemana lu bang ?" Tanya Mark.

"Balap." Jawab Jun tanpa melihat Mark.

"Ti ati lu bang." Teriak Mark dan langsung masuk rumah.

Alena sudah selesai makan kemudian dia jalan keruang keluarga dan menyalakan tv.

"Woiii Len, ini bener rumah lu yang baru ? Gila gila lebih besar dari rumah lu yang ada di ujung komplek sana." Kata Mark kagum dengan isi rumah baru Alena.

"Tapi gue lebih suka yang lama Mark." Kata Alena.

"Iye juga ya ini rumah terlalu besar kalo cuma lu sama bang Jun aja yang nempatin." Kata Mark.

"Hemm mau gimana lagi om Su itu yang nyuruh kita pindah." Adu Alena.

"Ya udah sih gak usah murung gitu. Ehh kayaknya rumah lu harus ngadain syukuran deh Len, gimana ?" Tanya Mark.

DESTINOWhere stories live. Discover now