Apa Ini?

910 96 17
                                    

.
.
.
.
.

***

"Loh? Kok kita disini? "

Dalam ruangan putih sempit namun terlihat luas ini, 3 orang pemuda berdiri dengan jarak yang saling berjauhan.

Sosial distancing.

"Mana aku tau, jangan tanya aku. " pria blonde yang selalu saja meledak. Setiap hari adalah hari yang menjengkelkan jika dia melihat wajah Midoriya, teman masa kecilnya.

"Jangan bilang ini quirk seseorang?"

"Jangan lagi, lagipula kenapa harus kita bertiga lagi yang kena? Kenapa bukan mineta aja? " tolong jauhkan Midoriya dari pergaulan yang membawa keburukan.

"Apa karena kita... " Todoroki menggantung kalimatnya setelah dia menemukan sebuah kertas tertempel disalah satu dinding.

"Ada surat.. " ucap Midoriya.

"Deku kampret, biar kau tidak bilang aku juga tau. Aku tidak bodoh sepertimu. "

Midoriya hanya tersenyum kecut. Padahal dia berbicara pada dirinya sendiri, namun mendapatkan balasan yang mengerikan.

"Diamlah. Biar aku bacakan. "

PENGUMUMAN

Mulai hari ini dan beberapa hari kedepan yang masih belum diketahui hingga kapan. Cerita ini akan hiatus panjang, mengingat sang penulis sedang malas. Eh gak, sedang memiliki banyak sekali urusan. Dimohon kepada para pembaca untuk tidak menunggu kelanjutan cerita ini karena cerita ini sangat tidak seru. Baiklah, sekiranya hanya itu yang dapat disampaikan. Mohon maaf bila ada salah kata, terimakasih.

"Begitu bunyinya. " kata Todoroki sambil berjalan menjejerkan posisinya dengan Midoriya dan Bakugou yang sudah bersampingan.

"Dengan ini kami ucapkan terimakasih untuk segala dukungan yang telah diberikan. Semoga kalian terhibur dengan cerita ini, dan tidak merasa terbebani untuk melakukan vote. Kami juga mengucapkan terimakasih lagi untuk seribu pembaca yang sudah setia menunggu cerita ini. Akhir kata, semangat selalu. Jaga kesehatan, sukses selalu dan sampai jumpa di cerita selanjutnya. "

~♥~

( ̄3 ̄)

(づ ̄ ³ ̄)づ

(灬♥ω♥灬)

EXCHANGE : BOKU NO HERO ACADEMIAWhere stories live. Discover now