15

261 48 24
                                    

  Happy reading~
.
.
.
.

   "Hmmm sama aja..." Ujar Sinta yang megang jidat Rara, terus megang jidat dia sendiri.

  Anjir ini muka gue masih merah aja.

  "Lo di apain pak dio?" Tanya Erin panik.

  "Lo gak di perkosa pak dio kan?" Tanya Erin asal.

 

  Ok jangan lupa kalo teman Rara gak ada yang waras.

 

  "Apa sih rin, lo lama lama sama aja sama Kai" kesal Sinta terus duduk di sebelah Rara.

"Lo pasti mau bilang, kalo rara di perkosa pak dio pasti kesenangan kan?" Tanya Erin terus mutar matanya malas.

  "Ya gak lah, gue tau gini gini walau Rara gak punya malu dia tetap masih punya harga diri" ujar Sinta yang dapat jitakan dari Rara.

  "Gue masih punya malu nyet!" Marah Rara lalu mendapat tabokan dari Sinta.

  "Ya santai aja kali kutil," marah Sinta.

  Ok, Erin jadi merhatiin kedua temennya yang berantem ini.

"Lo monyet!"

"Lo kutil!"
 

"Lo monyet!"

"Lo ku--"

"WOY MONYET! KUTIL! BISA DIEM GAK?!"

Akhirnya Rara dan Sinta diem, Erin cekikikan. Mampus kan keduanya di marahin ketua kelas :v

  -------

"Emmm ra, kantin yuk?"

Setelah lama di jauhin Rara, Akhirnya Lucas bisa deketin Rara lagi, terus juga Erin, Sinta dan Kai yang agak ngerti langsung ngasih Lucas kesempatan.

  Si Rara ngegeleng.

  "Gue gak laper cas, lo aja"

Lucas ngangguk. Dia tau Rara masih rada canggung sekarang sama dia.

"Hmm ya udah, mau nitip sesuatu gak?" Tanya Lucas lagi dan mendapat gelengan dari Rara.

  "Gak usah cas, ntar kalo mau gue bisa sendiri" jawab Rara yang mendapat anggukan dari Lucas, akhirnya Lucas mengalah dan pergi ke kantin sendiri.

  "Ra? Kenapa gak Ke kantin?"

Tanya seseorang yang Rara kenal, Rara noleh kearah pintu dan ngeliat Dio jalan mendekatinya.

Tanya seseorang yang Rara kenal, Rara noleh kearah pintu dan ngeliat Dio jalan mendekatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Rara bingung, itu bibir pak Dio minta di cipok?:(

"Eh bapak..." Sapa Rara terus cengengesan. Dio senyum lembut banget, dan itu ngebuat jantung Rara berdetak lebih cepat dari biasanya

  "Kamu gak makan nanti sakit loh Ra.." ucap Dio terus ngusap kepala Rara.

 

  "Gak laper pak.." jawab Rara dengan pipi merah ya, Dio ketawa kecil liat tingkah Rara

  "Ini saya kasih teh botol sama cilok, lumayan buat isi perut kamu biar gak kosong"

kayak hati author:(

  Rara nerima itu cilok sama teh botol, anjir kapan lagi di kasih gratisan sama doi :v

Kan perut Rara jadi laper tiba-tiba.

  "Eh makasih ya pak." Ucap Rara terus makan itu cilok lahap.

"Pelan pelan Ra, celemotan nih" ucap Dio terus ngebersihin sudut bibir Rara pakai ibu jarinya.

Jantung Rara udah ngedisko aja sekarang.

Muka dia tambah merah.

Kayak anak tikus....

Eh kayak tomat maksudnya.

  "Hehehe iya pak" ucap Rara malu terus lanjut makan.

 

"Ra, malam minggu kamu ada acara?" Tanya Dio yang mendapat gelengan dari Rara, Dio rasanya gemas mau u3nyel pipi gembul Rara yang tambah karena  gembul ngunyah cilok, tapi dia tahan itu.

"Mau jalan sama saya gak ra?"

"Uhukkkk"

"Duh ra hati hati, minum dulu"

Atas ajakan Dio yang tiba tiba, Rara kesedak, terus Dio langsung ngebukain botol yang berisi teh pucuk itu, dan ngasih ke Rara. Rara natap Dio lama.

  "Bapak serius?!" Tanya Rara semangat yang mendapati anggukan dari Dio.

  "Ya udah aku mau!" Ucap Rara dengan semangat, Dio tertawa pelan.

"Ya udah kamu lanjut makan" ucap Dio sambil ngacak rambut Rara pelan.

----
"Yes jalan jalan sama pak dio!"- rara

"Rara gemesin"- Dio

"Tadi nitip cilok sama teh doang perasaan, kenapa Dio lama?"- Chanyeol. 





 

  

Guru Bk- Dks [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang