Part 11

26 1 0
                                    

Setahan-tahan nya orang bertahan, ada saatnya dia harus memaksa melepaskan. Melepaskan apa yang menurutnya tidak bisa ia genggam—kamu contohnya.

****

Di sinilah Tamara sekarang, sebuah kedai yang letaknya tak cukup jauh dari sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah Tamara sekarang, sebuah kedai yang letaknya tak cukup jauh dari sekolah. Ia tidak datang sendiri, ia datang dengan seorang lelaki yang kini menatapnya intens.

"Jadi, kenapa lo nangis tadi?" tanyanya dengan raut wajah serius.

"Gak apa-apa Kak, aku cuman–"

"Cuman gak bisa terima Pragas jalan sama cewek?" potong lelaki itu cepat.

"Bukan gitu," ujar Tamara.

"Terus kenapa lo nangis pas lihat mereka jalan berdua? Lo udah suka sama dia, kan?"

"Gak tahu, aku cuman ngerasa dibohongin aja Kak," ujar Tamara.

"Dibohongin kenapa? Emang dia pacar lo?" tanya lelaki itu, membuat Tamara terdiam.

Lelaki itu tak lain adalah Arga Rayfan Pratama. Ia tak sengaja melihat Tamara yang menangis di balik sebuah tembok sambil memperhatikan Pragas dan Alincya. Sebenarnya sewaktu di pesta, ia ingin sekali menolong gadis itu. Akan tetapi, penyakit yang dideritanya membuat lelaki itu tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan Tamara.

"Pesanannya sudah siap Kak, selamat menikmati," ujar seorang pelayan yang baru saja datang dan menghidangkan makanan ke hadapan mereka berdua.

"Terimakasih," ujar Tamara kepada pelayan tersebut.

"Sama-sama Kak, saya permisi ya," izin pelayan itu.

Tamara mengangguk sambil tersenyum menanggapi perkataan pelayan itu. Ditatapnya Arga yang kini juga menatapnya. "Sekali lagi gue tanya, Pragas pacar lo?"

"Bukan," jawab Tamara pendek.

"Terus kenapa lo merasa tersakiti sama dia?" Pertanyaan Arga membuat Tamara bungkam.

Memang benar, Pragas bukan pacarnya. Bukan pula sahabatnya atau pun teman, mereka berdua tidak memiliki hubungan apa pun, tetapi mengapa ia bersikap seperti itu? Ia merasa aneh dengan dirinya sendiri.

"Gue mau bilang sesuatu sama lo," ujar Arga serius.

"Bilang apa, Kak?"

"Gue suka sama lo."

"Gimana bisa Kakak su–"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pragas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang