❏❏❏

Tempat tinggal Beomgyu berada di kompleks perumahan pada umumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tempat tinggal Beomgyu berada di kompleks perumahan pada umumnya. Hanya saja enggak seramai kompleks perumahan di pusat kota.

Rumah-rumah di sana saling berdempetan. Sepanjang perjalanan dari jalan besar, juga beberapa ruko (rumah toko) ditemui. Beberapa orang dewasa terlihat berkumpul di salah satu pekarangan rumah seseorang, bercengkrama atau bermain janggi (catur Korea) atau godori (permainan kartu memancing Korea yang dimainkan dengan dek hanafuda). Anak-anak juga nampak bermain di taman bermain yang letaknya bersisian dengan TK. Jadi, gak aneh kalau banyak anak berkumpul dan bermain di sana.

Beomgyu menyapa ramah ketika berpapasan dengan orang-orang. Mereka juga membalasnya ramah. Kalau Soobin bilang, Beomgyu memang populer, sebenarnya—

"Gue gak kenal sih, cuman pengen nyapa aja. Minimal senyumlah," begitu katanya.

Lima belas menit berjalan, mereka akhirnya berhenti di salah satu rumah ber-cat orange pastel yang masih cerah. Tertutupi pagar berwarna abu-abu setinggi dada Soobin.

"Ayo masuk, silahkan. Kayaknya rumahnya baru di-cat." kata Beomgyu mempersilahkan seraya mendorong pintu pagar. Membiarkan Soobin melangkah lebih dulu.

Rumah Beomgyu enggak terlihat begitu besar, cenderung minimalis. Tapi memiliki halaman yang dimanfaatkan dengan baik. Seenggaknya cukup tempat untuk menanam tanaman hias, berjemur pakaian, dan pesta barbeque mungkin.

Giliran Soobin yang kelihatan gugup sekarang.

Beomgyu tersenyum lebar memasuki rumah. Dia menyapa yang langsung disambut oleh seorang wanita paruh baya yang rambutnya dikuncir satu. Wajah wanita itu nampak berseri-seri di antara kerutan usianya.

"Ya ampun! Anak mama akhirnya pulang!" Mama Beomgyu langsung memeluk putranya, lantas beralih pada seseorang lainnya. Senyumnya enggan luntur. "Aduh... ini Soobin ya? Ganteng sekali."

Soobin tertawa canggung oleh pujian itu dan membungkuk untuk membalas pelukan hangat Mama Beomgyu. Beliau memeluk Soobin lebih erat dan lama daripada anaknya.

"Ayo masuk, masuk. Mau makan dulu atau mau ke kamar Beomgyu?"

Soobin kelihatan bingung, jadi Beomgyu segera mengambilalih. "Kita istirahat dulu ya ma di kamar. Nanti aja kalau udah makan siang baru makan barengan."

"Kalau gitu, mama bikinin es buah dulu aja ya?"

"Boleh ma," Beomgyu menjawab cepat dan mengajak Soobin ke kamarnya.

Rumah Beomgyu sebenarnya berbentuk dalam satu ruangan. Seperti ruang tamu dan ruang keluarga yang menjadu satu, yang dibatasi sekat oleh rak buku—tapi isinya gak cuman buku sih, macam-macam—terhadap ruang makan dan dapur, juga kamar mandi. Di dekat meja makan, ada pintu yang mengarah ke kamar tidur orangtua Beomgyu.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now