Kedua tangan besar milik Chanyeol meraih ke arah tangan Baekhyun yang dijadikan tumpuan oleh sang pemilik. Menggenggamnya perlahan. Baekhyun terkejut, terbukti dari matanya yang membelalak dan kedua tangannya yang secara reflek ingin menghindar dari genggaman itu. Dan Chanyeol menyadari itu dengan baik, tapi ia memutuskan untuk menutup matanya dari reaksi Baekhyun dan semakin menggenggam erat tangan yang ramping itu. 

Nafas Baekhyun tercekat dan ia merasa seperti jantungnya sudah melewati beberapa kesempatan untuk berdetak.

Bagaimana ini? Tatapan intens Chanyeol membuatnya ingin menghilang saat ini juga.

"Gue mau nyoba sama lo, Baek."

Apa?

Maksud Chanyeol apa?

"Huh?"

Chanyeol tersenyum maklum sebelum terkekeh hambar. Si mungil itu benar-benar terlihat kebingungan sekarang.

"Gue gatau kalo lo bakal jadi orang yang gue tunggu selama ini atau enggak, Baekhyun." mulai lelaki tampan itu tanpa melepaskan tatapannya dari Baekhyun. Apa Chanyeol sedang membicarakan apa yang Baekhyun pikirkan?

Karena jika iya, Baekhyun sungguh-sungguh akan menghilang di hari bahagia ini.

Di hari itu, di saat Chanyeol mengajak Baekhyun untuk menjadi apa yang saat ini mereka jalani. Ia tidak memiliki niat apapun, imajinasi di mana salah satu dari mereka akan jatuh pada lubang yang bernama cinta pun tak terlewati di pikirannya satu kali pun.

"Tanpa gue sadar, lo udah masuk ke zona nyaman gue, ngambil satu langkah lebih dekat. Dan kalau boleh jujur, hati gue gak pernah nyuruh gue untuk nolak. Tapi otak gue kadang bandel juga ngajak ribut, maaf." Chanyeol terkekeh dan mengalihkan pandangannya.

Setelah berhasil menarik dirinya kembali ke dunia nyata dan memutuskan untuk mendengarkan terlebih dulu, Baekhyun tersenyum lembut memahami, mengenggam balik tangan milik Chanyeol yang mulai lembab. Masih sempat-sempatnya saja Chanyeol mencoba membuat lelucon. Bukan Chanyeol sekali.

"Gapapa. Gue ngerti."

"Di saat lo nyium gue tiap gue pulang. Gue mikir, nyaman juga ya? Punya orang yang akan selalu nunggu kita dan gue punya orang itu. Lo."

Baekhyun merasa bagaimana pandangannya mulai memburam, pelupuk matanya sudah dipenuhi air mata yang sebentar lagi akan mengalir karena bahagianya yang membuncah. Kilatan rasa terkejut muncul di wajah Chanyeol sebelum digantikan oleh tatapan yang kembali lembut seperti semula. Pria bermarga Park itu tersenyum dan menarik pelan lengan Baekhyun, mengisyaratkan agar mendekat ke arahnya dan dengan mudahnya, ia mengangkat dan mendaratkan tubuh ringan Baekhyun di atas pangkuannya. Memaksa yang lebih muda untuk menatapnya lurus, berada dalam jarak yang begitu dekat dengannya sehingga Chanyeol pun bisa mendengar degup jantung Baekhyun yang kian memburu.

"Walau gue belum sampai dimana gue cinta lo, Baek, gue mau coba. Gue juga mau melangkah lebih dekat ke arah lo."
bisik Chanyeol dengan suara rendahnya.

Kedua tangannya sudah melingkar indah di pinggang ramping Baekhyun, menjaga manusia di pangkuannya dekat, begitu posesif. Sekali-kali mengelusnya dengan gerakan atas ke bawah untuk menenangkan Baekhyun yang tampaknya masih sedikit terkejut karena pengakuan Chanyeol.

"Gue mau minta izin, untuk jadi milik lo."

Chanyeol rupanya sangat tidak paham bagaimana itu mempengaruhi Baekhyun. Bagaimana itu seketika membuat Baekhyun lemah, dalam hati berterima kasih karena ia tidak dalam posisi berdiri.

"Dan tentunya, untuk nge-cap kepemilikan di sini juga." tutur Chanyeol sembari menunjuk dada Baekhyun.

Air mata Baekhyun tumpah seketika. Tidak bisa ditahan lagi karena kebahagiaannya yang langsung meronta-ronta untuk dilepaskan. Lengannya melingkar pada leher Chanyeol, memeluknya erat sebelum melesakkan wajahnya pada ceruk leher sang saha-, ah apa kekasihnya sekarang?

"Udah, udah." punggungnya ditepuk-tepuk kecil, upaya Chanyeol untuk meredakan tangisnya.

"Gimana? Jangan digantungin." Chanyeol berucap dengan jenaka, sembari mencoba untuk melepaskan pelukan Baekhyun pada lehernya, tapi gagal karena si manis ini seperti tidak ingin lepas sama sekali, takut-takut jika ini semua ternyata mimpi. Namun ketika Baekhyun mengangguk berkali-kali dengan cepat, atau panik, Chanyeol tersenyum lega.

Baekhyun akan mengutuk Chanyeol jika setelah ini ia kembali pada sifatnya yang dingin.

///

Well, untuk Chanyeol dan Baekhyun, masalah karena berpindah jalur dari bersahabat dan menjadi sepasang kekasih tidak bisa diatasi dalam satu hari.

Tidak berbohong, sepertinya Chanyeol pun masih belum terbiasa dan sentuhan-sentuhan sayangnya pada Baekhyun masih terkesan dipaksakan, tidak biasa karena biasanya ia hanya akan menyentuh Baekhyun dengan sentuhan yang berbau seksual. Baekhyun pun memahami itu, ia pun tidak seberapa ingin memaksa Chanyeol. Ia ingin semuanya berjalan sebagaimana mestinya, tanpa ada rasa keterpaksaan.

Namun, bukan berarti ketika Chanyeol menariknya ke dalam sebuah pelukan, Baekhyun akan menolaknya bukan?

Tadi, beberapa menit yang lalu, Chanyeol menarik tubuh Baekhyun untuk merapat ke dada bidang miliknya, membuat Baekhyun sedikit terkejut karena ini pertama kalinya mereka melakukan ini.

Kecuali hari itu dimana Chanyeol harus menenangkan Baekhyun karena ulah Joohyung.

Ia berkali-kali tersentak ketika Chanyeol mengelus pinggangnya lembut, mengikuti pola dari tulang rusuknya dengan niat agar Baekhyun bisa lebih cepat terlelap untuk istirahat. Mengingat Baekhyun yang terlihat lelah ketika pulang dari kegiatannya bersama Jaemin.

"Tidur aja." ucap Chanyeol rendah. Kedua mata elangnya pun sudah mulai berat untuk dibuka, Baekhyun menyadarinya dan itu membuatnya terkekeh. Ia meraih pipi Chanyeol yang belakangan ini mulai terlihat lebih berisi, menyempatkan untuk menggodanya dengan menekan pipi itu dengan telunjuknya, sebelum menepuk-nepuknya pelan.

"Hehe." Baekhyun terkikik melihat Chanyeol yang mulai kehilangan kesadarannya. Namun, karena itu, Chanyeol lagi-lagi membuka matanya karena penasaran.

"Kenapa?"

Baekhyun menggeleng.

"Udah, tidur aja, sayang."

Ups. Maaf. Baekhyun kelepasan, terlalu senang karena merasa sudah bisa mengatakan itu dengan bebas. Walaupun itu mungkin saja membuat Chanyeol merasa canggung. Tetapi, ia tersenyum lega setelahnya karena Chanyeol pun tersenyum tipis setelah mendengar panggilan itu.

Ia meraih tangan Baekhyun yang berada pada pipinya, menggenggamnya perlahan sebelum menengokkan kepalanya untuk mengecup pergelangan tangan Baekhyun.

Pada bagian nadi.

Hal sederhana itu mampu membuat jantung Baekhyun berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now