Chapter 54

935 146 44
                                    

Baekhyun mencoba memakan makanannya dalam diam, mengacak-ngacaknya perlahan karena ia tak merasakan keinginan sedikit pun untuk melahapnya. 

Diam-diam, Baekhyun melirik ke arah Chanyeol di hadapannya. Si tampan itu masih saja terlihat tenang ketika makan, bahkan ketika ia tadi berkata bahwa ia begitu lapar hingga mereka memutuskan untuk mampir ke sebuah restoran sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah orangtua Chanyeol.

Chanyeol balik menatapnya, mata mereka bertemu, dan Baekhyun tak memiliki pilihan selain melempar senyum.

"Kenapa? Enggak enak?" 

"Hm? Enggak, enak kok!" Baekhyun menggeleng. 

"Kalau engga cocok, pesen lagi aja." 

Ia kembali memusatkan perhatiannya pada makanannya yang sekarang sudah tersisa sedikit, beberapa suap lagi dan Chanyeol akan selesai. Berbanding terbalik dengan ramen yang tadi Baekhyun pesan.

Chanyeol berdecak ketika Baekhyun tidak kunjung bergerak menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Bahkan ketika beberapa menit sudah terlewati.

"Pesen yang lain." 

Baekhyun, dengan gerakan terburu-buru, menghentikan Chanyeol yang hendak mengangkat tangannya untuk memanggil seorang pelayan. Ia menyentak-nyentak ujung lengan sweater Chanyeol untuk mencegahnya. 

"Makan." 

Chanyeol mengerutkan dahinya. Ia hanya tak mengerti, apa Baekhyun sudah kenyang?

Anak itu bahkan tak menyentuh satu butir makanan pun sebelum berangkat dan ini sudah jam makan siang.

"Kenapa?" 

Baekhyun mengangkat kepalanya setelah, dengan terpaksa, menyuapkan ramen yang sebenarnya tidak seberapa buruk. Malah, ini termasuk salah satu ramen terenak yang pernah ia santap.

Ia menggeleng menjawab pertanyaan Chanyeol.

"Gapapa, belakangan ini appetitenya agak rendah aja. Hehe." Baekhyun lagi-lagi melahap ramennya, merasa bersalah jika tak memakannya. Karena ini restoran yang Chanyeol pilih.

"Gue bayar dulu. Jangan dipaksain kalo emang udah gak kuat." 

Baekhyun mengangguk sebelum memberikan beberapa lembar uang pada Chanyeol untuk membayar makanan yang ia pesan. 

Setidaknya ia harus bisa menghabiskan seperempat, ah, setengah, dari makanan ini kan? Akan sayang juga jika terbuang nantinya. 

"Baekhyun! Beneran lo ya?" 

Ia mendongak ketika suara yang begitu bersemangat itu menyapa telinganya dan ia disambut oleh seseorang yang rasanya sudah lama sekali tidak ia jumpai. Sampai-sampai ia begitu terkejut karena tidak menduga sama sekali. 

Minho dan Jungwoo.

Astaga, mereka masih begitu lekat hingga sekarang? Baekhyun benar-benar mengagumi persahabatan mereka.

"Loh, hai!" 

Baekhyun tersenyum sumringah.

"Berdua aja?" tanyanya. 

"Eh, duduk dulu aja." Baekhyun kembali memerintah sebelum Minho dan Jungwoo sempat menjawab. Setelah kedua orang tersebut sudah duduk di hadapannya, baru ia melanjutkan percakapan mereka.

"Ini," Jungwoo menunjuk pada piring kosong yang berada di hadapannya. Itu milik Chanyeol.

"Punya siapa?"

"Oh, gue sama Chanyeol. Itu, dia di sana." Baekhyun memiringkan badannya sebelum menunjuk ke arah kasir, di mana Chanyeol sedang menunggu seorang pelayan untuk menyelesaikan tugasnya.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now