Chapter 39

1K 159 39
                                    

Chanyeol bisa merasakan secara jelas bagaimana pandangannya mulai terasa buram, kepalanya terasa pening dan serasa diajak berputar puluhan kali.

Ia mengernyit tidak nyaman ketika merasakan kausnya yang basah karena salah satu gelas minuman sempat tumpah ke arahnya tadi.

Lengket.

Entah kenapa, ia bisa berakhir di sebuah restoran lokal dekat kampus dan disuguhi bergelas-gelas minuman beralkohol oleh para seniornya. Tak bisa menolak karena alasan sopan santun, Chanyeol hanya bisa menerimanya dengan berat hati dan meminumnya yang sebenarnya ia sesali karena sekarang ia berada di ambang kesadarannya.

"Chanyeol," panggil seseorang yang ia pun tidak tahu siapa.

"Masih kuat gak?"

"Ini gue, Jinki." Ia memperkenalkan diri, jaga-jaga jika Chanyeol tidak bisa mengenal dirinya.

"Gue anterin pulang aja lah ya? Mereka enggak akan stop kalo lo masih di sini. Menurut gue sih. Gimana?" lelaki yang ternyata adalah salah satu dari senior di sana, berdiri di hadapan Chanyeol itu melambai-lambaikan tangannya di depan Chanyeol, berharap mendapat respon secepat mungkin.

Chanyeol mengangguk pasrah, merogoh saku celananya dan menyerahkan kunci mobilnya pada sang senior.

"Ayo."

Dengan baiknya, sang senior memapah tubuh Chanyeol yang sudah mulai tidak seimbang untuk berdiri tegak.

///

Chanyeol melepaskan dirinya dari bimbingan sang senior, menyenderkan tubuhnya pada tembok terdekat setelah menekan-nekan bel yang berada di sana sambil menunggu Baekhyun membukakan pintu rumah. Otaknya sudah tidak stabil bahkan hanya untuk memasukkan sandi.

"Hai!" Jinki menyapa setelah sempat terkesima oleh apa yang ia lihat. 

Samar-samar, Chanyeol bisa mendengar suara si senior yang terdengar ceria, setelah suara pintu terbuka, dan disambut oleh suara yang terdengar lembut di telinganya.

"Hai." sapa Baekhyun, tersenyum ramah.

"Lo pacar Chanyeol kan?"

Baekhyun sempat terkejut ketika melihat figur Chanyeol yang terlihat oleng, tidak bisa mempertahankan postur berdiri tegaknya dalam waktu yang lama. Lelaki tinggi itu mendekatinya dan langsung menjatuhkan tubuhnya pada Baekhyun, yang jelas lebih mungil daripada dirinya. Hampir saja Baekhyun jatuh, jika sang senior yang mengantar Chanyeol tidak sigap menariknya kembali.

"Gue nitip ya, sorry banget bikin mabuk. Tadi senior pada iseng," jelasnya sembari menatap Chanyeol.

"Untungnya masih bisa kasih alamat lo."

"Gue Jinki, btw."

Baekhyun tersenyum manis walau masih berusaha untuk menopang bobot Chanyeol. Sedangkan, Chanyeol dengan nyamannya menguburkan wajahnya pada leher Baekhyun.

"Baekhyun." Baekhyun memperkenalkan dirinya juga.

Jinki tersenyum ramah.

"Ya udah. Gue duluan ya. Maaf ganggu malem-malem. Good night!" Setelah mengucapkan salam perpisahan, Jinki pergi begitu saja setelah memastikan bahwa Baekhyun bisa membawa Chanyeol ke dalam dengan aman.

Dengan perlahan, Baekhyun menggiring Chanyeol untuk masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya rapat. Setelah merasakan lingkungan sekitar yang familiar, Chanyeol melepaskan dekapannya pada Baekhyun dan melihat ke sekeliling ruangan, matanya menjelajahi setiap sudut rumah dengan pandangan lesu sebelum akhirnya mendarat pada wajah Baekhyun.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now