"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..."
-Yang Jeongin, 2020
Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
"Hhm..." Beomgyu merenung, berpikir balasannya. Tapi Yeonjun keburu bales duluan.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Beomgyu cengengesan sendiri chat-an sama kakaknya.
Begitu melihat kontak mamanya, Beomgyu jadi teringat Soobin.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Beomgyu deg-degan menunggu balasan mamanya yang kelihatan sedang mengetik tapi gak cepat muncul. Rasanya kayak nunggu balasan dosen buat asistensi tugas gitu...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Tadinya Beomgyu ingin membalas lebih banyak lagi, tapi dia pikir buat gak lebih banyak berencana sebelum tahu apakah Soobin mau ikut atau enggak.
Kini Beomgyu mempertimbangkan apakah dia perlu menanyakan soal itu sekarang atau nanti saja? Soalnya Soobin kelihatannya masih butuh waktu buat istirahat, tapi kalau terlalu larut juga takutnya Soobin sibuk mengerjakan tugas atau melakukan hal lain. Gak mungkin juga Beomgyu baru tanyakan besok pagi kan? Mayoritas pasti lebih suka kepastian yang terencana dibanding dadakan.
Setelah menimbang-nimbang, mungkin Beomgyu bisa bertanya nanti sehabis dirinya membasuh diri. Jadi, Beomgyu pun beranjak ke kamar mandi dan berganti baju santai setelahnya.
Meski setelah mandi dan ganti baju pun, Beomgyu masih berpikir lagi. Apakah sekarang waktu yang pas atau perlu menunggu beberapa saat lagi? Haruskah Beomgyu mampir sambil menawarkan diri buat menghabiskan malam bersama—bertukar cakap misal sambil minum sesuatu?
