"Entar kalau hujan lagi lu pulangnya hujan-hujanan aja. Siapa tahu dosa lu ikutan luruh bareng aer." Beomgyu nyahut yang langsung di-headlock sama Jeongin. "AACCKK!"
Jiheon menghela napas melihat kelakuan teman-temannya. "Kalian tuh ya, ribut mulu tiap waktu tapi juga saling sayang-sayangan. Kalau salah satunya gak ada, nyariin."
"HAAHHH, IDIEH, NAJIS BANGET!"
"Berisik kalian," Nakyung ngegetok Beomgyu dan Jeongin dari belakang pakai buku bindernya.
Lupakan saja iklan keributan di atas sana karena waktu sudah di-skip lagi menjadi sore hari.
Begitu mereka keluar kelas, nampak awan abu pekat menutupi langit. Jiheon yang sadar kalau hujan sepertinya bakal turun lagi langsung mengambil langkah sejuta, bukan seribu lagi.
"Haduh, adek kecil ini jangan lari dong entar jatuh kepleset kan sakit karena malu."
Jiheon berhenti berlari dan menoleh sambil mendelik. "Beomgyu jomblo, jangan bawel."
"Aaarrghh, sakit tapi tak berdarah!"
"Alaynya kumat."
Jiheon gak menggubris lagi. Tetap berlari meninggalkan gedung.
"JIHEON, HATI-HATIII!"
"IYAAAA, KALIAN JUGA!"
Sekarang, Beomgyu cuman berdua bareng Jeongin. Berjalan santai melewati jalur teduh antar gedung karena gak mungkin nerobos jalan gede sebab hujan keburu turun duluan.
"Eh, Jiheon bawa payung kan?" tanya Jeongin.
"Dia mah gak hujan juga selalu bawa."
"Oh, bener juga."
"Lo sendiri gimana baliknya? Nunggu reda atau mau ke asrama gue?"
"Nunggu reda aja deh, sekalian nongkrong. Atau lo mau langsung balik?"
Beomgyu menggeleng. "Nongkrong juga deh."
"Ke food stand deket perpus aja mau? Lagi pengen jajan yang asin-asin. Lagian di depan koperasi pasti penuh sama yang nongkrong dan neduh juga." tawar Jeongin yang diiyakan oleh Beomgyu.
Jeongin membeli corn dog karena dia agak lapar, sedangkan Beomgyu cuman roti dan lemon tea.
Jeongin membagi makanannya dengan Beomgyu dan dia sendiri juga membagi minumannya dengan Jeongin. Mereka duduk berdampingan di depan kantin sambil menatap guyuran hujan yang gak begitu lebat.
"Jadinya, lo pulang ke rumah besok?"
"Iya."
"Gitu dong pulang, ngerem mulu di asrama kayak gak punya rumah."
"Banyak cakap lo perjaka."
Jeongin meringis sebelum kembali bicara, "Gak ada alasan buat lo gak pulang. Buat lo jarak jelas bukan jadi masalah. Kenapa jarang pulang?"
"Ya berarti gue emang belum pengen pulang aja, kalau sekarang baru pengen."
Pandangan Jeongin menerawang. "Gue... gak ada maksud apa-apa."
"Dan gue juga gak ambil pusing karena yang ngomong itu elo." balas Beomgyu. "Ngomong yang lain aja. Gue lagi males mikir."
"Oke, kalau gitu... lo pulang bareng Taehyun?"
"Lah, kenapa jadi ngomongin dia?"
"Gak ngomongin, tapi nanya. Biasanya juga dulu kalian sering pulang bareng."
Dulu, ya... Beomgyu berdecak pelan untuk dirinya sendiri. "Dia gak pulang, ortunya yang justru mau ke tempatnya soalnya mereka mau pergi gitu jadi sekalian mampir. Kata Taehyun gitu pas gue nanya mau bareng atau enggak."
YOU ARE READING
Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)
Fanfiction"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
26 : coming home
Start from the beginning
