17 : teror

540 58 5
                                    

Mana ada aku cuek.
Apa lagi gak mikirin kamu.
Tiap pagi malam ku selalu memikirkan kamu

Alunan lagu yang sedang digemari banyak orang tersebut teralun dirungu Felix. Ia tengah sendiri di rumah besarnya. Baru saja kemarin ia pulang dari rumah sakit. Namun ia tak boleh sekolah membuatnya seorang diri seperti sekarang.

Kringg

Kringg

Suara telpon rumah mengalihkan perhatiannya. Ia membuka matanya berjalan pelan ke arah telpon rumah. Ah ya posisi awalnya ia sedang duduk di sofa ruang tv.

"Iya?"

"Halo den Felix,ini ada pak sapto. Ada yang mau ketemu Aden di gerbang"

Terdiam sejenak,manik indahnya menatap ke arah jam. Pukul 11,masih jam sekolah. Siapa gerangan yang ingin bertemu dengannya ?

"Siapa pak?"

"Gak tau den,cewe mukanya agak galak. Saya gak berani nanya lagi"

Menghela nafas sejenak,aneh-aneh saja.

"Iya pak,Felix kesana sekarang"

Setelah meletakan kembali telpon rumahnya,Felix beranjak ke gerbang rumahnya. Langsung,tanpa membawa apa-apa dan persiapan.

Sang tamu memunggungi gerbang,membuatnya semakin penasaran "itu pak?" Bisik Felix ke pak sapto,pak Sapto mengangguk mengikuti tuan mudanya takut terjadi apa-apa.

"Siapa ya?" Sang tamu menoleh,senyum Felix seketika luntur digantikan wajah datar "hai Lee Felix"

"Oh hai" ujar Felix datar "tak usah dingin seperti itu,aku hanya ingin memberi ini. Hadiah" ucapnya lalu memberi kan bingkisan dengan hiasan pita diatasnya.

"Atas dasar apa?"

"Karna kau tidak dekat dengan changbin" balas nya dengan seringai-an membuat Felix muak "hmm oghey" Felix menerimanya. Rejeki jangan ditolak bukan?

"Oh ya satu lagi,boleh kita menjadi teman saja heejin?" Tanya Felix dengan wajah datarnya yang sudah berubah menjadi wajah santai dan senyum kecil.

Seketika heejin bungkam,sebaik itu kah seorang Lee Felix? Ia merasa bersalah

"T-tentu. Kalau begitu aku pulang dulu" pamit heejin,kemudian Felix mengangguk,masuk ke dalam untuk membuka bingkisan heejin.

Duduk di karpet lembut kamarnya,siap membuka kotak bingkisan itu. Ia tarik pita yang melilit sang kotak,dan saat terbuka ia terkejut bukan main.

Ada fhoto dirinya dan changbin yang di sobek sobek dengan bercak darah entahlah darah apa. Dan ada fhoto changbin dan heejin yang bersih dari noda. Jangan lupakan juga surat yang ada didalamnya.

Felix meraih surat itu dengan sedikit bergetar.

Sudah membukanya?
Bagaimana jantung mu ? Masih aman sekarang?
Ah seharusnya kamu mati saja supaya changbin tidak teringat bayang bayangmu.
Kau memang tidak dekat dengan changbin namun hati kalian masih dekat,aki tidak suka itu

Maka,mati lah dan tenang lah di surga Lee Felix,atau mungkin neraka ?

Kaki nya refleks menendang kotak dihadapannya,membuat karpet yang sedang ia duduki terkena bercak merah.

Dada Felix terasa sakit bukan main. Bahkan jam pendeteksi detak jantung nya sudah bersuara nyaring sedaritadi namun tak ada yang mendengar.

Memejamkan mata mencoba menghilangkan rasa sakitnya,bibir Felix bahkan sudah berdarah akibat digigit terlalu kencang.

[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIXWhere stories live. Discover now