"Gyu, es krim?" Jeongin nunjuk.
Beomgyu mikir dulu. Biasanya langsung diiyain, tapi dia ingat pesan mamanya buat jangan sering-sering jajan es krim.
"Enggak deh, mau susu aja." cetusnya.
"Iya ya, soalnya lu kan gak punya."
Plak! "Kotor lo!"
"Paan sih?! Ya kan bener lo gak punya susu, kalau punya stoknya udah lo minum daritadi!" sewot Jeongin—sok—polos sambil ngusap ubun-ubunnya.
Beomgyu mendengus malas dan meninggalkan Jeongin menuju rak susu.
Diamatinya jajaran minuman di lemari pendingin. Menilik rasa yang diinginkannya masih ada atau enggak. Sekotak susu stroberi dengan merk kesukaannya masih ada walau tidak banyak. Langsung diraihnya lantas berbalik, ingin cepat-cepat bayar.
Tapi Beomgyu ceroboh. Dia berbalik ke arah yang mana ada sebuah lengan panjang terulur di sisinya dan berakhir membenturkan wajahnya.
Jduk
"Eh! Sorry dek!"
Beomgyu meringis, lebih karena kaget. "I-iya gak pa-pa—lah, kak Soobin?!"
"Iya ini gue," Soobin masih beralih pada wajah Beomgyu yang terantuk lengannya. "Lo beneran gak pa-pa? Tadi kayakna kejedotna keras..."
"Ng-nggak pa-pa, gue gak pa-pa..." Beomgyu menggeleng, berusaha terlihat kalem meski sekarang dia malu banget. Ditambah lagi, wajah Soobin terlalu dekat dengannya.
Biar begitu, tangan Soobin masih bertahan mengusap area dahi dan pelipis Beomgyu dengan pelan.
"Ta-tangan lo gak sekeras etalase toko, tenang kak," Beomgyu menepis pelan tangan Soobin—dan kegugupan—darinya.
"Iya sih, tapi gue tetep merasa bersalah. Soalnya tadi niatnya emang mau ngisengin elo, dek."
Beomgyu langsung sepet. "Emang busuk lo, kak."
Soobin tertawa. Diusapnya kepala Beomgyu sejenak sebelum menggeser badan Beomgyu perlahan, "Bentar dek, gue juga mau jajan."
Beomgyu gak mengerti. Kalau jajanan yang diinginkan Soobin memang ada di lemari pendingin, kenapa dia gak minta Beomgyu menyingkir saja alih-alih meraihnya melewati Beomgyu yang berada di antaranya? Jadinya, Soobin harus bersusah payah mengambil sambil setengah merangkul tubuh Beomgyu.
Beomgyu menggigit bibir. Lantas mendorong pelan Soobin dengan lengannya ketika yang lebih tua sudah mendapat minumannya. "U-udah kan?"
"Udah."
Beomgyu mengangguk dan berjalan duluan menuju kasir sambil nge-anjing-anjingin jantungnya yang lagi dugeman.
"Ini ada anaknya muncul juga. Dikira ngegondol susunya gak bayar kayak kucing." celetuk Jeongin yang nangkring dekat kasir bareng Jiheon.
"Emang bebek bacot." Beomgyu cubit bibir Jeongin.
Dari belakang, Soobin menyela dan meletakkan minumannya di sebelah punya Beomgyu.
"Eeeehh, eehhh, ada kak Soobin..." Jeongin nyengir sambil ngelirik Beomgyu, alisnya naik-turun.
"Heh! Kenapa muka lo kayak kebelet berak gitu hah ngelihatinnya?!"
"Cause I'm Envy. Cie..."
"Gak jelas!"
"Udah, udah, minum aja nih dibanding ribut." Soobin mengulurkan minuman Beomgyu.
"Oh iya, uangnya—"
"Udah biarin, ambil aja."
"Makasih kak."
YOU ARE READING
Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)
Fanfiction"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
25 : Cause I'm Envy
Start from the beginning
