*Carbuncle's secrets*

7.8K 431 6
                                    

hampir saja aku mati.. Karena Aku melindungi Elias Dari cakaran chimera.. Dan aku Sadar, aku melakukan itu untuk melindungi Elias.. Karena aku Cinta sama Dia, aku tidak mau Dia terluka. Professor merkuvola, aku Kira Dia orang yang baik.. Dia selalu memberiku semangat selama ini.. Tapi, ternyata Dia hanya ingin memanfaatkanku.. Apa yang Akan terjadi setelah pintu besar itu terbuka ?

Pintu yang besar terbuka dengan suara yang Keras dan tanah yang berguncang.
"Pintunya.. Terbuka !?"
Kabut yang Menutupi pintu besar itu, perlahan lahan mulai terbuka.
"Tempat ini !" Ucap Elias.
Setelah kabut kabut yang Menutupi pandangan kita benar benar hilang, aku melihat.. Ruangan yang besar, penuh dengan jendela jendela kaca. Sinar bulan purnama yang menyinari seluruh ruangan Itu..
Dingin, sunyi, aura yang aneh.. Terasa Dari dalam ruangan itu.. Dan tepat di tengah tengah ruangan itu, Ada patung batu naga yang sangat besar.
"Jadi.. Ini, naga waktu ?"
"Mungkin iya.." Ucap Elias.
Aku dan Elias perlahan lahan mulai melangkah masuk ke ruangan itu..
"Elias, ini luar biasa.."
Patung Naga waktu itu terasa melihat kita.. Walaupun Dia hanya batu tapi aku merasa Dia mulai bergerak.
"Kekuatan yang luar biasa, walaupun Dia patung sekarang.."
"Iya, Kamu benar Elias.. Patung itu, aku merasa kalau Dia bergerak.."
Ketika kita berjalan melihat lihat patung itu, Ada cahaya yang bersinar di Depan mata kita.
"Good job guys.." Tiba tiba terdengar suara Dari belakang.
"Siapa !?" aku dan Elias membalikkan badan dan ternyata itu..
"Kamu !"
"Luca !!"
"Terima kasih telah menunjukkan Jalan padaku untuk kesini dan membuka segelnya untukku."
"Apa yang Kamu lakukan disini Luca !?"
"Hm,. Apa yang aku lakukan disini ? Itu pertanyaan yang bagus Lina.." Luca menunjukkan senyum misterius nya, lalu mengkibaskan tongkatnya.
" 'Hover !" Bersamaan dengan mantra yang Dia ucapkan, professor merkuvola yang Terikat dan terbang menuju kita..
"Ngghh.."
"Professor merkuvola !!"
"Apakah kalian Kira hanya Dia yang di belakang ini semua ?"
"Luca, apa yang Kamu maksud !?" Bentak Elias.
"Sebenarnya, aku lah orang yang mengajak professor masuk dalam semua ini."
"Apa !? (Luca..)"
"Sangat mudah mengajaknya. Aku bilang padanya Ada kekuatan yang luar biasa yang mungkin bisa Dia ambil.. Dan Kamu lihat ? Dia sangat menginginkannya. Dia sangat mempermudah rencana ku.." Luca tertawa licik, lalu Dia menjatuhkan professor di lantai.
"Hahaha ! Sangat mudah ! Terlihat seperti orang.. Kamu tau kan Elias ?"
"Apa yang Kamu ingin katakan !?" Elias menatap Luca dengan tatapan yang sangat tajam.
"Tapi, kalian benar benar mempermudah rencanaku.. Kalian melakukan semuanya untukku. Kalian menunjukkan Jalan ke menara, membuka segelnya bahkan kalian mengalahkan chimera. Mungkin kalian memang mendapatkan masalah, tapi tetap saja.. Kalian berhasil mendapatkan naga waktu. Aku benar benar berterima kasih pada kalian,"
"Apa yang ingin Kamu lakukan oleh naga waktu !?"
"Naga waktu ? Aku tidak tertarik dengan itu., itu hanya batu.."
"Hanya batu !? (Luca !!)"
"Iya, yang aku cari Bukan itu.. Tapi sesuatu yang lebih penting.. Kalian pasti tidak tau kan ? Lihat lah ke atas !" Luca menunjuk atap ruangan.
Aku melihat ke atas dan melihat langit malam Dari atap. Tapi, langit terlihat beda Dari biasanya.
"Bulannya.. Merah ! (Bulannya menjadi merah dan tambah merah ! )"
"Apakah kalian tau apa ini ?"
"Apakah itu gerhana bulan total ?"
"Iya Lina, itu benar.. Kalian tau, aku Sudah menunggu lama sekali untuk moment seperti ini."
"Apakah gerhana bulan total Ada sangkut pautnya dengan sesuatu ?" Tanya Elias.
"Kamu Akan melihatnya sebentar lagi, ah.. Ini waktunya. Ketika bulan benar benar merah, lihat lah sinar.. Mata naganya." Dengan itu, Luca langsung menutup matanya.
"Luca, apa yang Kamu lakukan !? (Kenapa Dia menutup matanya ?)"
Perlahan lahan Sinar bulan merah menyinari seluruh tubuh naga.. Lalu, mata naga mulai bersinar dengan sangat terang.
"Apa itu !?" Tanya Elias sambil menutup sebagian matanya.
"Naganya !"
Mata naga berubah menjadi batu merah yang mengkilat. Tidak tau kenapa batu itu perlahan lahan bergerak menuju Luca.
"Ya.. Datang lah.." Ketika baru ya Sudah dekat dengannya, Luca langsung menggenggam nya. Sehingga itu membuat wajahnya menjadi merah juga.
Luca terlihat sangat Bahagia, Akhirnya yang Dia mau tercapai juga.
"Luca ! (Dia.. !)"
"Inilah,, yang aku cari.. Lama sekali aku menginginkannya, dan sekarang aku berhasil mendapatkannya. Ini Adalah jawaban Dari pertanyaanku."
"Apa yang Kamu maksud Luca !? Apa batu itu !?"
"Menurutmu ini apa Elias ? Kamu penasaran ? Mau memegangnya ? Hmm,. Apa yang harus aku lakukan ya.. Batu ini Adalah sebuah Gem, dan sangat penting bagi gedonelune."
"Gem yang penting bagi gedonelune ?! (Maksud Dia !?)"
"Luca ! Apakah Kamu berpikir tentang apa yang Kamu lakukan !!?"
"Tentu saja, aku selalu menunggu hari ini. Dan aku tidak Akan membiarkan seseorang mengganggu rencanaku."
"Luca ! (Apa yang harus aku lakukan ?! Kalau seperti ini Luca Akan mendapatkan gem itu !)"
"Aku minta maaf, tapi kita tidak Akan membiarkanmu melangkah satu langkah saja keluar Dari ruangan ini."
"Sadarlah Luca ! Jika Kamu berhenti, mungkin kepala Sekolah masih Akan memaafkanmu !!"
"Hahahahaa ! Aku tidak butuh seseorang memaafkanku ! Dan aku juga tidak butuh Minta maaf !! Tapi, kita semua dalam masalah kan ? Aku berharap ingin Cepat Cepat pergi Dari sini, tapi hanya Ada satu cara.. Dan Kamu dan Elias, sebaiknya jangan menghalangi jalan ku ! Dan ketika aku Kira Kamu tidak berguna, ternyata Kamu membuatku terkejut dengan kekuatan sihir primitif mu. Iya kan Lina ? "
"Kamu melihat itu ?!"
"Hey, kenapa kita tidak buat perjanjian ?"
"Perjanjian ?" Ucap Elias.
"iya, aku berbicara denganmu Elias."
"Apa ?!"
"Kita bertanding sihir, barang siapa yang tidak dapat bergerak duluan. Dia kalah. Ketika Kamu menang, Kamu boleh memiliki gem ini. Tapi, kalau aku yang menang aku Akan mengambil gem ini. Tapi, mungkin itu tidak Akan menarik, jika hanya itu.." Lalu Luca tiba tiba melihatku.
"Apakah aku harus mengambil gadis yang sangat Kamu ingin memiliki ? Aku maksud Kamu Lina."
"Apa ? AKU !?"
"Luca, Kamu !!"
"Biarkan aku katakan padamu. Aku sangat tertarik dengan tawaran ini. Sihirku tidak buruk Kamu tau.. Aku pikir, aku bisa menghabisi kalian dengan gampang. Tapi, aku mencoba untuk adil dengan kalian, seberapa baiknya aku !"
".... !!"
"Oke, kita terima tawaran mu !"
"Lina !?"
"Kita terima !!"
"Lina, Kamu bodoh !?"
Aku melihat Elias yang terlihat sangat marah, lalu aku memegang tangannya dan menatap matanya.
"Aku yakin Kamu bisa ! Aku yakin Kamu Akan menang !"
"Lina.."
"Aku percaya padamu.. Karena Kamu Adalah buddy ku !"
"Buddy.. Iya Kamu benar ! Aku Adalah buddy mu.." Setelah Elias menguatkan tekatnya. Elias menatap Luca lagi.
"Ayo kita bertanding ! Aku Akan melindungi Kamu.. Lina.." Elias mengaktifkan sihirnya, lalu batu batu yang Ada di sekitar kita melayang seperti tidak Ada grafitasi. Jubahnya berkibar, dan rambut emasnya bergoyang.
"Semangat Elias !"
"Well, well, well. Ini semakin menarik.. Iya kan ? Aku tidak sabar menunggu wajahmu yang melas dan merasakan sakit.. Aku pasti Akan santai melawanmu ! " Luca mengantongi gemnya, lalu menyiapkan tongkatnya.
Elias Adalah orang pertama yang mengucapkan mantra.
" 'Ira tonitrus !" Petir berputar dan menyerang menuju arah Luca.
" 'scutum" Luca mengkibaskan tongkatnya, lalu tiba tiba muncul perisai yang membuat petir Dari Elias menghilang.
"Ugh ! Sialan !"
"Don't be so naive men. Apakah Kamu pikir sihir yang berasal Dari buku catatan Akan bekerja padaku ? Sekarang giliran ku ! 'Flau !" Luca berteriak, lalu api muncul Dari tongkatnya.
" 'Globus !" Lalu api itu berubah menjadi bola api, dan terbang menuju Elias.
" 'scutum Ventos !" Sekarang kesempatan Elias menciptakan perisai angin untuk melindungi dirinyaDari bola api.
"Hmm ? Lihat itu pangeran Elias.."
"Aku katakan padamu untuk tidak memanggilku seperti itu ! 'Sagitta lumen !" 2 Panah cahaya yang tajam menuju Luca,
"Whoa, mereka Cepat.. 'Scutum !" Luca langsung membuat perisai untuk menghalang Panah Dari Elias, tapi salah satu Dari Panah itu melaju dengan Cepat dan merobek jubah Luca.
"Tsk !"
"Luca, bertanding lah dengan serius !"
"Shut up ! 'Aqua !" Air muncul Dari tongkat Luca. ".... 'Whirlus !" Lalu Airnya bergerak menuju Elias.
"Sihirmu benar benar kuat Luca.. Tapi, kekuatan sendiri tidak Akan cukup untuk mengalahkanku !!"
Tiba tiba air itu berubah menjadi ombak yang besar dan ingin menelan Elias.
"Luca, 'kekuatan' bukanlah segalanya !" Ketika ombak yang besar itu di Depan Elias.
"ELIAS ! (Apakah Dia termakan oleh air !?)"
Lalu..
" 'MAGIA REPPERO !" Suara terdengar Dari dalam air di ikuti munculnya cahaya yang sangat terang.
"Apa itu ?!"
"Ini untukmu Luca ! Rasakan kekuatanmu sendiri !" Air itu menjadi ombak lagi dan dengan Cepat menuju Luca.
"Nghhh !!" Luca mundur Dari ombak air yang besar itu sampai menabrak dinding.
Gem merah terbang keluar Dari kantong baju Luca dengan sendirinya.
"Ah ! (Itu gemnya !)" aku bergerak tanpa berpikir terlebih dahulu, aku berlari mengejar gem yang terbang itu. Gem itu terbang sampai Akhirnya jatuh keluar jendela.
"Ah ! tidak !" Aku menjatuhkan tongkatku, dan mengulurkan tanganku keluar.
Kumohon ! Dapatlah !!
Aku berhasil mendapatkan gemnya tapi..
"Squeal !!"
"Kecil, apa yang Kamu lakukan ?!"
Tiba tiba Si kecil bergelantungan di pundakku. Aku ingin mundur, tapi.. Sudah Terlambat.
"Lina !"
Lalu, Aku menyadari diriku sedang ingin terjatuh keluar Dari jendela menara.
"Ahh !"
"Lina !!"
Sebelum aku terjatuh, aku melihat Elias sedang berlari menuju arahku. Aku pun memegang pinggir jendela untuk bertahan.
"Elias ! Tidak ! Jangan kesini !" Aku berteriak. Tapi Sudah terlambat. Tanganku terlepas Dari pinggir jendela. Aku pun menutup mataku dan mempersiapkan diriku untuk jatuh ke tanah.
"Lina !"
Tiba tiba aku mendengar suara Elias, aku membuka mataku dan betapa terkejutnya aku, aku melihat Elias melempar tongkatnya lalu Dia melompat keluar Dari jendela.
"Elias !?"
"Lina !" Elias menarik tanganku untuk mendekat dengannya, lalu Dia memelukku dengan erat.
"Elias.. Kenapa Kamu !?"
"Karena kita buddy kan ?"
"Tapi kita berdua tidak punya tongkat ! Tidak ada yang bisa membuat kita berhenti jatuh !"
"Aku tau.."
"Lalu apa yang Akan Kamu Akan lakukan ?! (Kali ini kita berdua Akan.. Elias hanya mencoba melindungi ku.. Tidak ! Tidak ! Aku tidak bisa menerima itu ! Elias Akan mati karena Aku ! Aku tidak bisa menerima ini ! Naga legenda, naga waktu.. Tolong dengarkan aku ! Tolong selamat kan Elias ! Dia.. Dia sangat berarti bagiku !)"
"Squeeaalll !!" Lalu Si kecil tiba tiba berteriak Dari pundakku. Dia berteriak sangat Keras, sampai sampai suaranya Memenuhi hutan malam.
"Squee ?" Tiba tiba seekor Inas Putih muncul entah Dari mana.
"Huh ?" Terus menerus seekor Inas Putih bermunculan. Mereka terbang seperti salju yang sangat berkilau.
Mereka berkumpul mengelilingi aku dan Elias.
".... !" Dari cahaya yang terang, seekor Inas terus bermunculan.
"Squee.."
"Squee, squee,."
"Squee.."
"Squeeeeee !"
Dan aku sadari ternyata jatuh ku dan Elias mulai melambat dan Kita perlahan lahan terbang.
"Apa semua ini ?!"
"Pada Inas ini.. Aku rasa mereka menyelamatkan kita Elias.."
Lalu..
"Squeeaalll !" Di kecil berteriak, dengan seketika para Inas Putih tadi menghilang.
"Huh !?"
"Hey !"
Kita masih jauh beberapa inci Dari tanah, tapi terbang kita tiba tiba berhenti. Dan *bruk*Akhirnya kita jatuh dengan bunyi yang lumayan Keras.
"Aduhhhh !"
"Ugh ! Bisakah mereka menjatuhkan kita lebih pelan lagi ?" Ucap Elias.
Kita berdua bangun dan membersihkan baju kita,
"Sepertinya kita---"
"Kita tepat waktu.." Suara yang tidak asing datang Dari bayang pohon.
"Lina, itu !"
Mr. Conrad datang Dari bayangan pohon dan berlari menuju aku dan Elias.
"Professor Conrad !?" Ucap Elias dengan sangat terkejut.
Lalu wanita misterius itu datang mengikuti mr. Conrad.
"Hah ! Ini Kamu !"
"Tidak mungkin, apakah dia hantunya !?"
"Oh my, sangat jahat.. Aku Bukan hantu."
"Apa yang kalian berdua lakukan disini ?!" Tanya ku.
"Umm.." Mereka berdua melihat satu sama lain dan mengangguk,
"Ini Adalah, rahasia yang penting. kita tidak Bilang pada orang lain. Tapi karena kalian Sudah disini... Kalian tidak boleh bilang pada orang lain.."
"Yes, sir.. (Sebenarnya apa ?)"
"Tentu saja."
"Kita Adalah 2 dari 3 penyihir yang menjaga menara ini."
"Apa !?"
"Aku Adalah penyihir pertama." Ucap mr. Conrad.
"Aku Adalah penyihir ketiga." Ucap wanita misterius itu.
"Kalian Adalah bagian Dari 3 penyihir ?!" Ucap Elias dengan sangat terkejut.
"Kita terus memantau menara ini, untuk menjaga harta Karun di dalamnya dan gem Dari mata naga." Ucap mr. Conrad.
"Squeal !" Si kecil dengan sangat gembira melompat ke wanita misterius itu.
"Oh, selamat datang kembali.." Ucap wanita itu sambil tersenyum pada Si kecil.
"Squeal !"
"Apakah Dia berguna Lina ?"
"Eh ?"
"Si kecil ini Adalah keluargaku," wanita itu berkata sambil membuka telapak tangannya.
Lalu Inas yang lain keluar Dari telapak tangannya.
"Wow ! Luar biasa !"
"Lagu Dari Inas berfungsi untuk mengontrol chimera dan sebagai pembuka segel pintu. Ketika Kamu berada di ruang kepala Sekolah, Inas ini ada di dalam Bukan ? Si kecil ini mempunyai kekuatan yang Berbeda Dari yang lain. aku bilang padanya untuk kembali kapan saja, tapi sepertinya Dia menyukaimu. Sepertinya Kamu punya aura yang membuatmu di sukai oleh binatang dan makhluk ajaib iya kan ?"
"Mungkin.."
"Tapi Akan senang kalau pada Akhirnya Dia berguna untukmu.. *wink*" wanita itu berkata padaku sambil mengedipkan salah satu matanya padaku.
"Ya, Dia sangat banyak sekali membantu kita.."
"Squee !"
Lalu tiba tiba, kita mendengar suara pintu menara terbuka.
"Guh.."
Kita semua melihat Luca yang sedang mengatur nafasnya keluar Dari menara.
"Luca !" Teriakku.
Mr. Conrad menyiapkan tongkatnya.
" 'Funus captis !" Lalu tali Dari cahaya merah mengikat Tangan Luca.
"Aduh ! Pelan pelan sedikit !"
"Apakah Kamu tau apa yang Kamu perbuat !?"
"Iya, iya.. Aku tau. *sigh* itu hampir saja.. mungkin aku salah telah melibatkan Lina dalam Hal ini. "
"Kita Akan mendengar penjelasanmu Nanti."
"Oke, oke."
"Luca.. (Aku masih tidak bisa percaya Dia melakukan ini..)"
"Itu semua hampir saja.." Ucap wanita itu.
"Iya !"
"Bagus, sekarang aku hanya khawatir dengan satu Hal.. Mempunyai buddy sepertimu itu terlalu lebih Dari cukup." Ucap Elias sambil tersenyum padaku.
"Elias.."
"Ah iya ! Lina, apakah Kamu ingat apa yang aku katakan padamu terakhir Kali kita bertemu ? Aku bilang padamu jika Kamu belum tau siapa aku saat kita bertemu lagi, aku Akan memakanmu Dari kepala sampai kaki.." Tanya wanita itu.
"Ah.. Sekarang Kamu mengatakannya.."
"Aku Akan mengatakannya lagi, apakah Kamu tau siapa aku ?"
"Umm.. (Tidak.. Aku tidak tau..)"
Lalu tiba tiba aku kepikiran sesuatu, oh iya !
Aku mengeluarkan persona mirror Dari Dalam tasku.
"Ide bagus, Kamu menggunakan otakmu Kali ini." Ucap Elias.
"Tunjukkan padaku wujud Dia yang asli !" Lalu aku menghadapkan cerminnya ke wantita itu.
"Tidak itu tidak mungkin !" Ucap Elias yang sangat terkejut ketika melihat wujud asli wanita itu.
"Hah !?"
Aku melihat bayangan di cermin Adalah..
"Kamu, kepala Sekolah Randolph !?"
Saat aku berkata seperti itu, matahari mulai terbit. Cahayanya yang terang menyinari pohon pohon di hutan.. Dan dengan Cepat, wanita itu berubah menjadi kepala Sekolah Randolph. Ketika langit berubah menjadi biru.. Kepala Sekolah Randolph tersenyum padaku.
"Menggunakan persona mirror Adalah cara yang credik Lina.." Ucapnya sambil menunjukkan padaku senyum yang Lembut.
"Kepala Sekolah Randolph ! Apakah itu benar benar Kamu !? (Aku masih tidak percaya..)"
"Iya, ini adalah wujud ku yang asli.. Tepatnya wujud ku di saat pagi hari. Aku hidup di dua wujud, pagi hari dan malam hari.."
"Aku tau.. Jadi itu kenapa saat Dia mengambil persona mirror itu Bukan masalah yang serius untuk anda."
"Iya, itu karena aku yang menyerahkannya pada Dia."
"Dan itu kenapa kotak tempat persona mirror tidak di segel.."
"Hahaha, itu semua bagian Dari paket. *wink*"
Dia benar benar sangat baik dan ramah ! Dan tidak lupa, sangat Susah di tebak.
"Penyihir pertama Adalah Conrad Schuyler. Penyihir ketiga adalah wujud ku di waktu malam, dan penyihir kedua adalah wujud ku di pagi hari. Cerita tentang 3 penyihir yang kuat telah hilang, sekarang hanya tersisa 3 penyihir yang di tugas kan menjalankan tugas Dari sang raja.. Dan sekarang kita menjadi penjaga Dari menara kesedihan.."
"Kita Seharusnya tau Dari awal kalau Akhirnya seperti ini." Ucap mr. Conrad.
"Kita membiarkan kalian jatuh Dari menara, kita benar benar Minta maaf." Ucap kepala Sekolah Randolph.
"Tidak ! Kami baik baik saja !" Ucapku.
"Iya. Kita memutus kan ke menara tanpa memberitahu siapa siapa.." Ucap Elias.
"Itu sangat merepotkan, jika itu untuk mu Lina. Tapi Kamu juga Elias." Ucap mr. Conrad dengan ekspresi yang marah.
"...." Elias hanya terlihat diam dengan ekspresi kesalnya.
",... (Aku tidak bisa berkata apa apa..)"
"Tapi Kamu telah menjaga mata naga ini, dan mempertaruhkan nyawa mu untuk ini."
"Ah.." Aku melihat gem yang berada di tanganku.
"Aku berikan Kembali pada anda." Ucapku sambil menyerahkan mata naganya.
"Iya, terima kasih.. rahasia penting Dari kerajaan gedonelune terselamatkan." Ucap kepala Sekolah Randolph.
"Aku juga senang.. (Akhirnya, aku dapat santai juga..)"
"Ah, oh iya. Kita tidak bisa melupakan untuk berterima kasih pada kalian berdua." Ucap kepala Sekolah Randolph sambil melihatku dan Elias.
"Sepertinya Kamu Lina, Kamu di dalam posisi di mana membuat Kamu di puja hewan atau makhluk ajaib.. Kesini lah Inas.." Ucap kepala Sekolah Randolph sambil melihat Si kecil.
"Squee !!"
"Aku memberikan Dia padamu."
"Be-Benarkah !?"
"Iya, sepertinya Dia sangat menyukaimu."
"Squeal !" Si kecil langsung berteriak dengan Keras.
Si kecil mulai melompat menuju pundakku dan mengelus kan bulunya di leherku dengan sangat gembira
"Hehehe, selamat datang di Rumah..."
"Squee !"
"Dengar, dengan Dia menjadi keluargamu. Kamu bisa meminta Dia memunculkan sebanyak banyaknya Inas seperti Dia. Dimana saja dan kapan saja. Dan mantranya Adalah.." Ucap kepala Sekolah Randolph.
"Mantra untuk keluarga.. Hmm.." Tiba tiba suara muncul Dari dalam tasku.
"Mr. Grimoire !"
Grimoire tiba tiba memunculkan sebagian tubuhnya keluar tasku.
"Sekarang aku tau, ternyata Kamu menggunakan grimoire itu !"
"Kalian Kenal satu sama lain ?!"
"Tentu saja ! Dia lah yang membuatku !"
"Apaaaa !?"
"Aku Kira Dia tetap berada di rak yang berdebu itu. Tapi aku sangat senang ketika tau Dia denganmu Lina.."
"Iya, aku juga.,"
"Kamu juga bisa memiliki grimoire ini juga Lina.."
"Benarkah !?"
"Tentu saja, lagiannya juga.. Mungkin tidak Ada yang mau meminjam Dia."
"Hey ! Aku tidak bisa membiarkan komenan itu ! Tapi, kalau begitu.. Aku tidak Perlu kembali ke rak yang berdebu itu !"
"Hehehehe, mr. Grimoire ! Dan Kecil ku yang Lucu, aku sangat menantikan Petualang bersama lainnya !"
"Bagus untukmu Lina.." Ucap Elias dengan Senyuman yang sangat Lembut.
"Iya.."
"Baiklah, kenapa sekarang Kamu tidak mencoba memanggil para Inas ?"
"Ah. Mr. Grimoire itu benar !"
"Baiklah, pertama Kamu harus mengucapkan 'aku memerintahkanmu dalam sumpahku ! Lalu--"
"Kamu katakan 'invocare' di ikuti Nama keluarga.." Ucapan kepala Sekolah Randolph yang memotong ucapan grimoire.
"Hey ! Jangan curi pekerjaan ku !"
"Kamu harus Memikirkan tentang banyaknya Inas yang Akan keluar, Kamu harus Fokus ! Kalau tidak sihirmu Akan gagal. Bagaimana jika kita mencoba mulai Dari satu Dulu ?" Ucap kepala Sekolah Randolph.
"Tentu saja !" Aku membenarkan jubah ku dan mulai mencari tongkatku yang aku jatuh kan tadi.
"Ah iya ! Tongkatku !"
"Ini punya mu Bukan ?" Luca yang Dari tadi terdiam menggulingkan tongkatku sampai di kakiku.
"Ah iya ! Ini punya ku. Terima kasih Luca."
"Sama sama.." Walaupun Dia di ikat, tetap saja Dia tertawa dan tersenyum bodoh seperti biasanya.
Aku benar benar tidak paham Luca.
Aku mengambil tongkat yang berada di kakiku lalu langsung menyiapkannya.
"Baiklah ! Aku memerintahkan dengan sumpahku, 'Carbuncle invocare !" Lalu Lingkaran cahaya raksasa muncul Dari pucuk tongkatku.
"Huh !?" Lingkaran itu meledak dan Inas pun mulai muncul.
"Squee ! Squee !"
"Tidak mungkin !!"
Sangat banyak Inas yang keluar Dari lingkaran cahaya itu, mereka muncul seperti salju.
"Hehehe.. *sigh* (aku.. Gagal lagi..)"
Ketika aku melihat Elias, Dia sedang memegang dahinya. Sepertinya Dia punya sakit kepala.
"Kamu ini !! Kamu selalu ! SELALU---"
"Aku tau, Dia selalu gembira ! Dan ceria !" Ucap Luca yang memotong ucapan Elias.
"Kamu itu selalu salah.. Apakah Kamu--"
"Hahaha ! Sepertinya pagi hari ini penuh dengan Inas !" Ucap kepala Sekolah Randolph yang memotong ucapan grimoire.
"Randolph ! Kenapa Kamu sangat mudah menerima kenyataan !? Lina, apa yang Kamu lakukan !?"
"Mr. Conrad.. Aku benar benar Minta maaf !!"
Tambah lama semakin banyak Inas yang berlari larian dan lompat lompat Kemana mana.
"Aku rasa, kita melupakan seseorang.."
"Ada apa Elias ?"
"Tidak, Bukan apa apa.."

{kalian tau apa yang ingin di bicarakan Elias ? Dia berbicara tentang professor merkuvola. Sekarang Dia masih di dalam menara, tidak tau sedang menangis atau tidak.. Hahahahaa..}

-okay guys, gimana ? Sorry ya kalau Kurang seru.
Tunggu next partnya ya..
Thanks for reading.. (^∇^)

Wizardess Heart [COMPLETE]Where stories live. Discover now