*PART 1*

7.2K 338 3
                                    

Satu bulan telah berlalu Semenjak aku menjadi murid resmi di akademi ini.
Musim berubah.. Dan tidak terasa kini Sudah sampai pada akhir tahun..

***
Aku berjalan melewati lorong untuk sampai ke kelas.
Seperti biasa, banyak murid yang sedang melihat mading.
Sebenarnya apa yang mereka lihat di mading ?
Tanpa memperdulikannya aku terus berjalan. Dan saat aku sampai di Depan Tangga aku melihat..
"Elias !"
"Lina ? Selamat pagi.." Sapanya sambil tersenyum Lembut padaku.
"Selamat pagi juga.." Aku pun juga membalas senyumannya, aku tersenyum dengan ceria.. Seperti biasa..
Hanya dengan sapaan seperti itu, cukup membuat hari liburku yang membosankan menjadi hari masuk yang lebih sempurna.
"Kenapa sangat banyak murid disini ? Tidak pernah Ada Murid sebanyak ini yang melihat mading !"
"Aku pikir, mungkin Ada seseorang yang membuat acara akhir tahun."
"Oh, ini Sudah akhir tahun ya ? Tapi aku merasakan panas sekali.. Semenjak aku masuk ke akademi ini.. Semuanya panas ! Dan ini mulai masuk musim dingin ! Mungkin Ada Akan salju !"
"Lina.. Apakah Kamu telah membaca buku pedoman yang Kamu dapat ketika Kamu menjadi murid resmi ?"
"Huh ? (Oh iya ! Aku baru ingat ! Aku mendapatkan buku buku seperti itu.. Tapi, aku lupa dimana menaruh semua itu..)"
"Hanya melihat ekspresi wajahmu Sudah cukup untuk menjawab pertanyaan."
"Umm.."
"Kamu harus tau, di sini akademi sangat mempertahankan iklim.. Musim tidak dapat berubah dengan Cepat disini.. Jadi itu kenapa setiap musim dingin disini, tidak Ada salju.."
"Oh, kalau begitu bagus ! Kita tidak Perlu membersihkan salju !"
"Well, tapi terkadang semua guru sengaja membuat salju untuk kita bersih kan menggunakan sihir sebagai ujian praktek."
"Ini Adalah musim dingin pertama bagiku ! Aku sangat menunggu apa yang Akan terjadi.."
Kebanyakan murid pergi setelah aku dan Elias mendekat mading untuk melihatnya sebentar.
"Kita Akan punya 2 hari libur ? Akan Ada pesta ?"
"Well, Sebenarnya ini Adalah upacara Hadiah." Ucap Elias.
"Upacara apa ?"
Elias dan aku melihat ke arah mading, disitu tertulis sebuah pengumuman tentang sebuah kontes.
"Kontes sihir ?"
"Iya, ini Adalah kontes yang diadakan setiap akhir tahun di akademi ini."
"Apa yang Akan mereka kompetisikan ?"
"Beberapa membuat bentuk bentuk sihir dan mantra. Atau memperbaiki semua yang Sudah orang gunakan."
"Sepertinya terdengar sangat sulit bagiku.."
"Iya, itu kenapa kebanyakan murid tidak mengikuti kontes ini.. Sangat sulit membuat sihir dan mantra baru, sangat banyak orang yang mengembang kan alat sihir dengan sihir yang lebih umum."
Alat sihir ? Sepertinya menarik !
"Jadi itu mengapa mereka semua melihat mading ini. Mereka berencana untuk membuat sesuatu yang baru."
"Mungkin Kamu memang berpikir seperti itu.. Tapi Sebenarnya perserta yang mengikuti kontes ini sangat sedikit."
"Benarkah ?"
"Iya. Kamu bisa mengikuti secara individu, bersama buddy mu, atau membuat grup. Pemenangnya Akan dapat piala Dari kepala Sekolah dan sebuah Hadiah. Tujuan Utama Dari para murid Sebenarnya itu, Jadi kenapa kemungkinan mereka menang sangat sedikit. Hadiah tahun ini sangat menarik, itu kenapa banyak murid yang ingin ikut."
"Memangnya hadiahnya Apa ?"
"Huff.. Salah satu alat sihir milik ayahku."
"Sesuatu yang ayahmu buat ?! (Ayahnya Adalah salah satu penyihir terhebat Yang membuat persona mirror !)"
"Iya.."
"Ini pasti menjadi sesuatu yang luar biasa !"
"Bukan hanya aku yang terlibat. Aku harus menyukai alat jahat yang dibuat ayahku."
Elias pasti menghormatinya tidak hanya sebagai ayah, tapi juga sebagai penyihir yang hebat.. Aku rasa Elias Akan senang jika bisa memenangkan kontes ini..
"Jadi Kamu Akan ikut Bukan ?"
"Itu hanya percuma bagiku, tidak mungkin aku bisa menang."
"Apa ? Kenapa Kamu bilang begitu ?! Kamu itu penyihir yang hebat !"
"Aku sangat senang Kamu bilang begitu. Tapi kontes ini terbuka untuk semua kelas. Bahkan senior yang Paling hebat Akan masuk ke kontes ini, aku tidak mungkin punya kesempatan."
"Tapi, apakah Kamu tidak ingin mendapatkan pialanya ?"
"Well.." Dia tidak berkata apa apa lagi, tapi ekspresi wajahnya menunjukkan kalau Dia menginginkannya.
Walaupun hanya Ada sedikit harapan, Seharusnya Dia melakukan yang terbaik agar bisa menang !
"Kamu pasti menang ! Kamu tidak Akan tau sebelum mencoba ! Kamu pasti menginginkannya Bukan ? Kamu tidak Akan mendapatkan pialanya tanpa mengikuti kontes ini !"
"Aku tau.."
"Aku tidak tau seberapa aku bisa membantumu.. Tapi bagaimana jika kita bekerja sama ? Aku dan Kamu.."
"Ah.."
"Ada apa ?"
"Tidak Usah. Kemungkinan kita menang Adalah satu juta berbanding satu."
"Kamu tidak Akan pernah tau !"
"Iya, itu benar. Namun disisi lain, banyak usaha dan orang yang hebat Dari kelas kita."
"Hmm.. Aku rasa itu lebih sulit Dari yang aku bayangkan.. Aku pasti tidak banyak membantu Bukan ?"
"Tidak, aku tidak bilang seperti itu. Sebenarnya membuat alat sihir tidak begitu sulit. Yang sulit Adalah prosesnya.. Kita harus menggabungkan Ide Ide dan sihir sihir. Memiliki pasangan yang mempunyai Ide banyak Adalah keuntungan yang besar."
"Jadi orang sepertiku dapat berguna ?"
"Ya, dan Hal lain Adalah.. Ini Bukan kontes yang terakhir Kali kita dapat ikuti. Tapi kita masih punya kesempatan lain Kali."
"Hmm.."
"By the way. kontes itu Adalah hari libur kita, Jadi apakah Kamu sibuk di hari itu ?"
"Tidak, aku berpikir untuk mengikuti upacara itu. Disana pasti Ada banyak jenis makanan untuk di makan juga Bukan ?"
"Iya, disana selalu Ada meja besar untuk makanan,"
"Bagus ! Aku Cinta upacara ini !"
"Jadi, Kamu tidak punya acara ?"
"Well, apakah Ada event yang lain ?"
"Tidak.. Tidak Ada.."
"Bagus ! Kalau begitu tidak Ada rencana ! Aku baru saja berpikir tentang Hal yang Akan terjadi hari ini, tapi sepertinya aku tidak punya waktu untuk membuat rencana."
"Kalau begitu.. Um.. *blush* Maukah Kamu ikut denganku ?"
"Huh ? (Apa yang barusan Dia katakan ?)"
"Pada malam pesta, Maukah Kamu kencan bersamaku ?" Dengan wajah yang merah Dia menatapku.
"Kita ? Ke pesta ? Bersama ?"
"Itu yang aku katakan."
"Itu sangat mendadak.. (Apakah ini benar benar terjadi ? Dia mengajakku kencan ? Ini sangat luar biasa ! Aku tidak percaya ini terjadi !)"
"Maaf, mungkin terlalu Cepat untuk mengajakmu.."
"Tunggu ! tidak Elias ! Aku mau !"
"Benarkah ? Kamu mau ?"
"Tentu saja ! Aku hanya panik.. Pertama Kali laki laki mengajakku kencan.."
"*blush* Ini juga pertama Kali aku mengajak seseorang.. Biasanya aku hanya berkumpul dengan keluarga saat acara seperti ini.. Ini Akan menjadi lebih menyenangkan jika aku bisa menghabiskannya bersama denganmu.. Umm.. Aku sangat Bahagia jika Kamu mau.."
"Aku juga sangat Bahagia ketika Kamu mengajakku ! (aku sangat Bahagia ! Rasanya aku ingin berteriak !)"
"Hehe.."
"Apa ?"
"Aku baru saja menyadarinya sekarang tapi.. Selama ini aku sangat gugup ingin mengajakmu kencan.."
"Benarkah ? Tapi sepertinya Kamu tidak terlihat gugup Sama sekali.. (Aku, disisi Lain aku ingin lompat lompat ketika Dia mengajakku kencan..)"
"Aku selalu menjadi super gugup ketika mengajakmu untuk sesuatu.."
"Benarkah ? Bahkan ketika Kamu mengajakku untuk belajar bersama ?"
"Iya."
Aku tidak pernah percaya kalau Dia bisa seperti itu.. Hehe..
hari ini aku tau, Bahwa Elias mempunyai sisi Lucu dalam dirinya..
"Aku tidak sabar menunggu pestanya !"
"Hehe, masih beberapa hari lagi.. Jangan terlalu bersemangat.."
"Bagaimana aku tidak bersemangat ? Kita bisa menghabiskan waktu bersama.. Hey Tidakkah Kamu bilang Kamu selalu bersama keluargamu ? Acara seperti apa ? (Terkadang aku berpikir kalau keluarga Elias itu hebat dan terkenal tidak sepertiku..)"
"Well, kebanyakan ke pesta dansa.. Itu karena ayahku bekerja di Ministry of magic, Jadi banyak penyihir hebat yang datang,. Mereka semua hanya bersulang, berdansa dan makan.."
Mereka terlihat seperti enjoy ! Aku percaya pasti makanan yang Ada disitu enak sekali !! Semua orang juga pasti memakai pakaian yang mewah dan bagus juga ! Hanya berpikir seperti itu membuatku iri !
"Rasanya sangat enak jika bisa ke pesta dansa seperti itu.."
"Aku tidak Akan menyarankan."
"Kenapa ? Aku rasa pesta dansa pasti hebat.. (Aku bisa menjadi putri seperti di dongeng !)"
"Aku selalu sibuk menyapa para tamu Jadi tidak punya waktu untuk makan dan bersenang senang.. Dan di paksa untuk berdansa dengan seseorang, sedangkan perutku sakit." Elias terlihat sangat kesal ketika berbicara tentang itu.
"Aku rasa pergi ke pesta dansa Adalah Hal yang patut di impikan.. Tapi terdengar sulit Bukan ?"
"Iya, tapi.. Ketika mereka semua Sudah pulang. Sangat luar biasa rasanya bisa makan sesuka hati. Ayah aku selalu menjadi yang Paling lelah, tapi Dia selalu bersulang untuk keluargaku. Dan kakakku sangat enjoy mengkritikku jika aku melakukan kesalahan dalam menari. Aku selalu menggoda nya itu tidak masalah karena para gadis hanya memerhatikan Dia." Dan lubang sisi Dia yang baru terbuka saat Dia berbicara tentang keluarganya.
Apakah hanya aku yang berpikir, atau memang Dia sedikit menjadi lebih ceria sekarang ?
"Tetap saja, aku berharap aku bisa pergi ke pesta dansa suatu saat. (Aku juga ingin melihat bagaimana Sikap Elias saat berada di dekat keluarganya..)"
"Setelah mendengarkan Hal buruk yang Akan terjadi, Kamu pasti gila jika masih ingin pergi. Jika pesta biasa mungkin tidak apa apa, tapi aku menyarankan menjauh Dari acara khusus keluargaku."
"Apa ? Kenapa ?"
"Perayaannya sangat berbahaya."
"Berbahaya ? (Pesta jenis apa yang berbahaya ?)"
"Kamu tau orang memberi dan mendapatkan Hadiah ?"
"Aku tidak pernah mengingat Hal baik yang di berikan saudaraku. Di hari ulang tahun ku atau natal, sama saja.. Mengetahui aku ingin alat ajaib yang dibuat ayahku, kakakku membuatnya yang palsu dan memberikannya padaku."
"Apa yang buruk Dari itu ?"
"Itu.. Tidak Ada orang yang menulis namanya, Jadi Kamu tidak tau Dari siapa itu berasal. Tidak Ada Alasan untuk berpikir itu Dari ayahku. Ketika aku mencobanya, tidak Ada yang terjadi. Tentu saja, karena itu palsu Jadi percuma, tidak Ada yang Akan terjadi. Tapi saat itu aku tidak tau, aku sangat Frustasi lalu kakakku bilang padaku. *Kamu merusak kan Hadiah Dari ayah ? Kamu sangat jahat !*"
"Ah.."
"Aku tau jika itu Bukan Dari ayahku ketika aku ingin meminta maaf karena Sudah merusakkannya. Kakakku selalu memberi Hadiah buruk seperti itu."
Kakaknya mungkin orang yang jahil atau memang jahat ?
"Cukup, berbicara tentang ku membuatku ingin marah. Jadi natal seperti apa yang Kamu dapat kan ?"
"Hmm.. Ketika mamaku masih hidup, Dia selalu membuat pesta yang bagus untukku. Oh, tapi jika aku bilang pesta Bukan berarti seperti pesta yang Kamu punya. Aku membantu Dia memasak lalu aku, mamaku dan ayahku, kita bertiga duduk di meja dan memakannya. Ketika beberapa menit setelah Ayahku minum.. Dia selalu bermain piano, Dia juga bernyanyi dan menari itu Adalah salah satu Dari kenangan terbaikku.. (Aku tidak pernah sepperti itu lagi setelah mereka meninggal..)" aku merasa sedikit sedih ketika menceritakan itu pada Elias.
"Lina ?"
"Ya ? (Aku harus ceria, aku tidak boleh membuatnya khawatir..)" aku memasang senyum lebar pada Elias lalu Dia melihatku.
"Aku harap kencan kita Akan menjadi salah satu Dari kenangan terbaik di hidupmu." Aku bisa merasakan jika Elias berusaha membuatku lebih baik.. Hanya mengetahui seperti itu, Sudah cukup membuatku merasa lebih baik..

***
"Kelas Sudah mulai, Seharusnya kalian tidak Perlu diingatkan. Cepat, duduklah. Sayang sekali, sepertinya semua orang sedang asik untuk menyiapkan kontes Dari pada belajar hari ini. Aku yakin kalian Akan Ada yang berencana untuk ikut. Mungkin sangat beruntung jika kita belajar membuat sapu Tangan ajaib. Penyihir pemula sepperti kalian semua, hanya dapat membuat barang jelek. Kalian tau, kekuatan alat ajaib tidak pernah bisa melebihi kekuatan penyihir yang membuatnya."
Aku memperhatikan Elias yang sedang Fokus melihat mr. Conrad.

Aku sangat senang Dia mengajakku ke pesta, tapi.. Kenapa Dia tidak mau mengikuti kontes denganku ? Sudah jelas Bahwa Dia sangat menginginkan piala itu.
Apakah itu Akan mengganggu kencan kita ? Aku rasa membuat alat ajaib membutuhkan waktu yang lama..
Jika kita ikut kontes itu, pasti kita tidak Akan mempunyai waktu bersama..
Di sisi lain, aku benci membuat Dia mendapatkan piala karena aku !
Mungkin memang jika kita berdua bekerja sama Akan membuka peluang untuk menang, tetap saja aku tidak tau seberapa bergunanya aku untuk Dia..
Tunggu ! Tidak ! Aku tidak bisa berpikir seperti ini sebelum mencoba !
Aku Akan berusaha untuk membantunya menang !
Aku bisa membuat Dia tau, Kalau aku berguna untuknya..
Dan bisa mendapatkan piala !

"Aku tidak sabar untuk memulai !"
Aku tersenyum pada Elias dan melihat bibirnya sedang menyuarakan sesuatu.
Apa yang coba Dia katakan ?
"(Belakangmu !)"
"Huh ? (Belakangku ?)"
"Ketika aku membicarakan tentang kontes, aku melihat dirimu seperti menginginkan kemenangan, tapi tidak di kelas ku sekarang."
"Maaf.. (Upss.. Aku membuat mr. Conrad marah !)"

--yupz ! Itu Adalah part spesialnya.
Tenang Aja masih Ada kelanjutannya kok.
Bye, thanks for reading
Mmuaacchh |( ̄3 ̄)|(⌒▽⌒)

Wizardess Heart [COMPLETE]Where stories live. Discover now