*True Feelings*

8.9K 546 12
                                    

Kemarin aku bertemu dengan hewan yang aneh, wanita cantik dan setelah menjawab teka teki yang diberi wanita misterius itu aku pun berhasil mendapatkan persona mirror. Aku kembali ke penginapan setelah matahari terbit. Aku harap Amelia masih tertidur.

★★★★

"Huuaaaah ! (Aku sangat mengantuk ! Untung saja hari ini libur !)"
Aku berjalan menuju kamarku tanpa Ada suaraku, agar tidak Ada yang terbangun. Aku membuka pintu kamar tanpa Ada suara. Dan aku melihat Amelia masih tertidur. Aku masuk dan menutup pintu.
"Selamat pagi Lina.." Amelia tiba tiba berada di sampingku.
"Hah !? Amelia.. Kamu Sudah bangun ?"
"Iya.. Dari tadi.."
"Terus yang di tempat tidur ??"
"Huh ?? Ini ? [amelia membuka selimutnya] ini hanya guling.."
"Ohh.."
"Jadi Kemana Kamu pergi ?"
"Aku Minta maaf, Kamu melarangku tapi aku tetap nekad mencari persona mirror.."
"Huh ?! Kamu sungguh berani ! Jadi, apa Kamu mendapatkannya ?"
"Iya !" Aku menunjukkan persona mirro yang ku bawa menggunakan tas kain.
"Hah !? Bagaimana Kamu bisa ?! Bukannya pintunya terkunci sangat kuat dan di kotak harta karunnya juga di segel sangat kuat ! Bagaimana Kamu bisa mengambilnya ?!"
"Mudah, saat aku datang pintunya sama sekali tidak di kunci dan kotaknya juga Sudah terbuka.."
"Huh !? Kok bisa ??"
"Kamu tau cerita yang Kamu bilang hantu ?"
"Iya ! Apa Kamu melihatnya !?"
"Iya, tapi Dia sama sekali tidak terlihat seperti hantu.. Dia baik.. Dia juga memberiku teka teki, jika aku dapat menjawabnya aku boleh membawa persona mirror ini.."
"Huh !? Tapi bagaimana kalau Dia beneran hantu !?"
"Hey Amelia jangan seperti itu ! Itu membuatku meirinding !"
"Ya Sudahlah yang penting Kamu selamat.. Lain Kali tolong bicara dengan ku. Ya.."
"Iya.."
"Baiklah, sekarang Kamu mau memberikan nya pada Elias kan ?"
"Iya,."
"Kalau begitu Kamu butuh berdandan !"
"Hah !? Dandan !? Buat apa ??"
"Karena ini hari libur, Jadi Kamu harus berpakaian rapi.. Dan juga Kamu tidak hanya ingin memberikan nya pada Elias Bukan ? Kamu bisa berjalan Jalan dan berbicara dengan Dia.."
"Baiklah ! Aku Akan coba berdandan !"
"Bagus ! Aku suka semangat itu ! Aku rasa Elias juga Akan senang.."
"Aku rasa tidak, karena ini Elias.."
"Bisa saja.. Kebanyakan laki laki suka.."
"Baiklah.."
"Aku Akan menyisir rambutmu.. Mungkin jika di tambah pita Kamu Akan lebih terlihat cantik.." Amelia mengeluarkan pita merah Dari lemarinya.
"Wah ! Cantik sekali pita itu !"
"Tentu saja, tapi pita ini tidak cocok buat ku.. Aku kasih saja ke Kamu.." Amelia memakai kan pita di rambutku.
"Wah bagus sekali Amelia ! Terima kasih.."
"Sama sama.." Amelia tersenyum.

☆☆☆

Sekarang aku tepat berada di Depan penginapan putra.. Kenapa aku Jadi deg degan gini ?! Aku takut salah lagi membuka pintu. Membuka pintu penginapan putri saja aku sering Kali salah.. Apa lagi Buka penginapan putra !? Saat aku melihat sekelilingku Ada seorang laki laki,
"Lina ??"
"Luca !"
"Ada apa ? Apakah Kamu ingin mengendap endap ke penginapan putra lagi ??"
"Tidak ! Tentu saja tidak !"
"Hehehe aku hanya bercanda.. Ada apa Kamu kesini ?"
"Aku ingin berbicara dengan Elias.. Apa Dia di dalam ?"
"Aku melihat pangeran Elias berada di ruang makan mungkin tidak lama.. Sekitar 5 menit yang lalu.."
"Mau kah Kamu memanggilkannya untukku ?"
"Hmm.. Apa yang harus aku lakukan ?"
"Ku mohon !"
"Aku mendapatkan penolakan sebelumnya Bukan ?"
"Itu.. (Apakah Dia membalas padaku karena aku pernah menolak bantuan Dia ?)"
"Aku Akan memanggilnya.." Ketika aku mendengar suara, yukiya berjalan menuju arahku.
"Yukiya !"
"Kamu mencari Elias kan ? Dia baru saja kembali.. Aku Akan memanggilnya.."
"Terima kasih.."
"Tunggu disini.." Yukiya masuk ke penginapan.
"Ini menjadi semakin menarik !"
Luca benar benar mempunyai karakter yang aneh.
"Walaupun Kamu tidak berteman baik dengan Elias, tapi kenapa Kamu ingin melihatnya di hari libur ?"
"Umm.. Aku mempunyai sesuatu yang harus di bicarakan dengannya, sebagai buddy nya.."
"Hmmm ? Sebagai buddy nya ?"
"Iya, benar.."
"Aku belum punya buddy sih,. Jadi aku tidak tau seberapa pentingnya mereka.."
"Umm.. Mungkin seperti nilai mu.. Kurasa.."
"Hanya seperti itu ?"
"Iya kurasa.."
" aku rasa itu tidak terlalu penting.. Apa lagi seperti Elias.."
"Itu tidak benar !"
"Aku rasa Kamu sangat peduli sama Elias.."
"Tentu saja aku peduli ! Aku kan buddy nya"
"Sebagai buddy.. Ayo lah bagaimana jika sebagai laki laki ?"
"Hah ?! Apaan ! Tidak mungkin !"
"Lalu kenapa wajahmu merah ?"
"Ka-karena Kamu bicara Hal yang aneh !"
"Sikapmu sangat naive ya.."
"Kalau begitu Akan ku Tunjukkan sihir naive ku !"
"Ehh.. Tidak, tidak.. Aku Minta maaf.. Ya Sudah, aku mau pergi Dulu ke dalam.. Sebentar lagi juga Elias datang.. Sampai jumpa Lina.."
"Sampai jumpa besok di Sekolah !"
Tidak lama setelah Luca pergi, Elias pun datang.
"Jadi apa yang ingin Kamu katakan pagi pagi gini ?" Elias keluar Dari penginapan dengan mata setengah tertutup.
"Elias, selamat pagi !"
Elias melihat ke arahku dengan pandang yang aneh seperti terkejut.
"Ada yang aneh ??" Aku bertanya, Sebenarnya Ada apa sih ? Apa aku aneh ?
"Ti-tidak, Bukan apa apa.. Hanya sepertinya Kamu Berbeda hari ini.."
"Apakah terlihat aneh ?"
"Tidak, aku tidak bilang begitu.."
"Hmm.."
"Aku selalu melihatmu memakai seragam.. Jadi aku baru melihatmu memakai baju biasa.. Tidak buruk.."
"Ah, terima kasih.. (Dia baru memberiku sedikit pujian ?!)"
"Jadi apa yang mau Kamu katakan ?"
"Aku butuh bicara denganmu.."
"Apakah penting ?"
"Iya, sangat.."
"Baiklah, ayo.."
Aku berjalan Jalan bersama Elias menuju taman Sekolah. Karena hari ini libur Jadi tidak Ada orang di Sekolah maupun sekitar nya.. Hanya angin yang menggoyang goyangkan rumput. Matahari bersinar cerah.. Rumput rumput menari dengan lembutnya.
"Hmm.. Cuaca yang bagus.."
"Ya,."
"Terasa sangat sejuk ketika tidak Ada orang disini.."
"Ya."
"Elias, apa yang biasanya Kamu lakukan saat libur. ?"
"Ya !"
"Uhh ! Apakah hanya Hal itu yang Kamu katakan !? Ya !?"
"Biar aku jelaskan ! Mengajakku keluar bersamamu di pagi yang bebas ini membuat jadwal ku kacau !"
"Umm.. Aku Minta maaf.."
"Jadi apa yang ingin Kamu katakan !?"
"Baiklah, ayo duduk terlebih dahulu.."
Terlihat kesal Elias duduk. Aku duduk disamping Dia.
"Aku ingin menunjukkanmu ini.." Aku menunjukkan persona mirror.
"Ap-apa itu !?"
"Ya ini persona mirror.."
"Tidak mungkin.. Bagaimana Kamu bisa mendapatkan ini !? Ruangan kepala Sekolah itu di kunci dengan sihir yang kuat.. Dan kotaknya juga dilindungi oleh sihir yang begitu kuat"
"Aku membuka pintu dan kotaknya dengan mudah.."
"Itu tidak mungkin !"
"Aku tidak tau apa yang benar benar terjadi ! Tapi itu benar ! Wanita misterius tiba tiba datang dan memberiku cermin ini.."
"Wanita misterius ?"
"Teman sekamarku bilang Kalau itu hantu Dari ruangan kepala Sekolah.."
"Hantu Dari ruangan kepala Sekolah.. Aku pernah mendengar tentang itu.."
"Aku masih tidak berfikir kalau Dia itu hantu.."
"Lalu apa itu ?"
"Aku tidak tau.."
"Jadi mungkin itu beneran hantu !"
"Jangan begitu ! Aku takut !"
"Benarkah ?"
"Aku benci Hal yang menyeramkan !"
"Hmm.. Jadi begitu.."
Elias Sama sekali tidak terlihat tertarik.
"Jadi apakah cermin itu asli ?"
"Ya Seharusnya.."
"Aku tau ketika aku melihatnya.."
"Tunggu Dulu ! Wanita itu bilang, kalau cermin itu menunjukkan dirimu yang asli.."
"Diriku yang asli ?"
"Apakah Kamu benar benar ingin melihatnya ?"
"Aku.."
"Aku Akan menyerahkannya padamu.." Aku menyerahkan cermin itu.
"...." Elias tidak berkata apa apa sambil melihat ke cermin itu. Elias mengambil nafas dan terlihat khawatir. Lalu mengambil cermin itu Dari tanganku. Dia melihat kedalam cermin itu. Cermin itu bercahaya dan Ada wajah Elias. Apa yang Akan terjadi ?!
Lalu bayangan Elias mulai bergerak.
"Aku takut.. Sangat takut apa yang harus aku lakukan ? Apakah aku harus tinggal di tengah tengah orang yang tidak Memikirkanku.. Selamanya ? Cemas dan takut tekanan Akan menghancurkanku.. Agar tidak malu dengan Nama Goldstein, aku harus kuat dan menjaga penampilanku.. Lihat lah Luca, dibandingkan denganku di adalah penyihir yang hebat.. Dia lebih hebat dan kuat Dari pada aku, aku iri dengan Dia.. Aku tidak boleh kalah.." Ucap bayang diri Elias yang Ada di dalam cermin.
"Tidak.." Elias menjauhkan wajahnya Dari cermin.
"Elias.."
"Tidak ! Itu Bukan aku !! Aku tidak selemah itu.. Ini salah ! Ini.."
"Tidak, itu adalah dirimu Elias.."
"Aku katakan padamu, itu Bukan aku !" Dia Membentakku. Dia menatap ku dengan ekspresi sepertinya mengatakan agar tidak bilang apa apa lagi soal itu. Tapi aku tidak mau Elias seperti ini..
"Ini dirimu Elias.."
"Hentikan itu !" Elias menutup kuping nya dan membalikkan badannya.
"Cermin ini menunjukkan dirimu yang sebenar benarnya.. Ini benar benar dirimu.."
"Tolong hentikan !"
Aku memegang kedua tangannya yang Menutupi telinganya dengan Lembut..
"Kamu.."
"Ku mohon Elias, maukah Kamu mendengarkan ku sebentar saja ?"
"........"
"Bukan hanya Kamu Elias semua orang sama.. Aku pikir tidak Ada yang bisa berakting Bahagia seperti apa yang mereka lakukan setiap hari.. Semua orang merasa cemas, takut, sedih atau sakit.. Cemburu dan menjadi iri ketika sesuatu tidak bekerja sesuai kemauan, membenci dirimu karena itu.. Semua orang berjuang karena mereka ingin menjadi sempurna... seperti diriku.. Pada aslinya, aku sangat senang bisa melihat dirimu yang asli..."
".........."
"Aku pikir, Kamu itu semacam orang yang dihormati.. Ternyata.. Kamu sama seperti semua orang,. Kamu terus khawatir dan cemas, tetapi selalu berusaha Maju, berusaha untuk tumbuh kuat kan ?"
"aku Berbeda denganmu.."
"Ya mungkin benar.. Walaupun begitu ! Kamu kan tau kita hanya seorang murid disini.. Dan Memikirkan diri sendiri itu sepertinya Hal yang normal.."
"Normal ?"
"Iya, sangat normal.."
"........"
"Elias ? (Apakah aku menyinggung Dia lagi ?)"
"Hmm.. Jadi itu normal ya ?you are really an idiot.."
"Maaf. Aku berkata terlalu berlebihan.."
"Tidak apa Apa.. Aku tidak peduli.. Terima kasih.."
"Hmm ? (Apakah Dia barusan bilang terima kasih ?)"
"Aku harus katakan, ayahku membuat Hal yang tidak penting. Berkat Dia, aku Akhirnya melihat sisi Dari diriku yang tidak ingin aku lihat.."
"Mungkin aku ingin mencoba juga.."
Aku mengambil cerminnya.
"Jangan, tidak Ada Hal yang baik Akan datang Dari cermin itu,."
"Benarkah ? Tapi aku ingin tau.." Perlahan lahan aku bercermin.
Seperti sebelumnya, cahaya yang redup bersinar Dari permukaan cermin.
"Ahhh !! Aku ingin segera lulus Dari gelar sementara !! Aku ingin menjadi murid sungguhan di Sekolah ini ! Elias itu jahat, tapi aku Cinta sihir Dia ! Aku Akan melakukan yang terbaik agar Dia menganggapku.. Oh, sekarang aku berfikir tentang itu lagi !! Aku saja belum makan siang, aku lapar sekali !! Aku tidak mendapatkan tidur yang cukup tadi malam.. Aku ingin tidur, tapi aku lapar juga !!" Bayangan ku berkata Seperti itu.
"Apa !? (Ini bayangan memalukan sekali !)" aku sangat malu ! Aku merasa malu sekali..
"Hmmm.." Dia terlihat Diam.
Apakah Aku membuatnya marah lagi ?? Atau apakah Dia terkejut dan tidak bisa menyangkanya..
"Pfftt.. Hahahahaa !!"
"Huh ??"
"Kamu,. Hahahahaa Kamu seperti dirimu sendiri ! Hahahahaa !"
Elias tertawa. Ini pertama kalinya aku melihat Dia tertawa.. Jadi seperti ini saat Dia tertawa.. Dibandingkan dengan Sikap Dia yang biasanya tegas.. Saat tertawa Dia tampak Lembut seperti anak yang tidak berdosa.. Aku merasa hatiku melompat dan menyentuh dadaku. Tertawa yang luar biasa,,
"Hahahahaa Kamu selalu melakukan lebih Dari Dugaanku.. Sejujurnya aku tidak pernah pernah melihat perempuan sepertimu.. Aku selalu merasa tidak nyaman dengan perempuan, mereka sangat Berisik ! Mereka selalu membawa masalah orang kedalam kehidupan pribadi mereka.. Silsilah, penampilan, nilai.. Hanya itu yang mereka peduli Dari diriku.."
"Elias.."
"Tapi dirimu Berbeda, Kamu memanggilku dingin, jahat, keras kepala.."
Hey, aku tidak pernah bilang seperti itu !
"Kamu adalah perempuan pertama yang menilaiku seperti itu.. Itu membuatmu Berbeda Dari perempuan lain.."
"Apa arti itu ? Apakah itu pujian ?"
"Ya, Kali ini adalah pujian.." Elias tersenyum.
"Umm.. Terima kasih.." Mendengar Dia berkata seperti itu membuatku merasa malu sehingga wajahku berubah menjadi merah.. Perasaan aneh apa ini ?? Apakah kita menjadi lebih Akrab,.. Aku rasa iya..
"Umm benar ! Tentang buddy.."
"Iya aku tau.. Aku janji padamu.. Sekarang aku anggap Kamu sebagai buddy ku.."
"Benarkah !?" Aku Bahagia sekali !! Ini yang aku tunggu tunggu !!
Aku begitu dekat dengannya,. Dan rasanya wajahku terbakar sampai ke telinga..
"Kamu.. Kamu terlalu dekat.." Elias blushing
"Maaf.."
"baiklah, sebagai buddymu.. kamu tidak boleh melakukan hal yang ceroboh, konyol dan yang mengganggu statusku..dan setiap pulang Sekolah, aku Akan melatihmu tentang sihir.."
"oke ! oke !"
"cukup satu jawaban saja.."
"tapi aku sangat senang !!"
"kamu terlalu simpel dan gampang dibaca.."
"enak saja, aku tidak semudah itu dibaca !"
"Persona mirror telah menunjukkanmu yang asli.. Tau.."
"Ya mungkin aku kan mencoba lagi.." Aku melihat ke cermin.
"Elias itu jahat, tapi aku rasa Dia Bukan orang yang jahat.." Itu ucap bayangan ku.
".... (Seharusnya aku tidak Perlu melihat !)" aku merasa malu lagi. Aku melihat Elias, dan mata kita bertemu entah kenapa wajah Elias menjadi merah.
"Ma-maaf.."
"Jahat ? Apa itu ?"
"Aku, aku Minta maaf.." Aku tidak tau kenapa aku merasa aneh, perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.. Lalu cermin itu bersinar lagi.
"Whoa Ada apa ini !? (Apa yang terjadi ??)"
"Itu.."
Lalu Ada hewan pink yang aku temui kemarin malam keluar Dari cermin itu.
"Squeee.."
"Huh !? Apa itu !? (Itu hewan yang kemarin malam)"
Lalu hewan itu menempel ke wajahku.
"Ughhhh.."
"Squee.."
"Hey.. Aku tidak bisa bernafas.." Aku mendorong hewan itu menjauh tapi, hewan itu malah menempel di tanganku dan tidak mau lepas.
"Apa ini ??" Aku bertanya sambil berusaha melepas hewan itu.
"Aku rasa itu inas.."
"Inas ?"
"Iya, mereka makhluk yang langka.. Tapi yang satu ini mempunyai warna yang Berbeda.. Inas biasanya berwarna Putih, aku tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.. Walaupun di makhluk ajaib.."
"Jadi begitu ?"
"Squee !" Inas itu duduk di tanganku dan memiringkan kepalanya.
"Oh TUHAN !! Ini sangat LUCU !!" Tanpa berfikir aku langsung mengelus pipi Inas itu.
"Squee, squee, squee.." Inas itu sepertinya senang aku elus.
"Hmmm.. Ini sepertinya suka denganmu.."
"Benar, aku kan mencoba bicara padanya.. Halo, Dari mana Kamu berasal ?"
"Squee !"
"Oh itu aneh.. Dari mana Kamu berasal ?"
"Squee, squee, squeal !"
"Huh ?? Aku tidak bisa bicara dengannya.."
"Berbicara dengan hewan Adalah kekuatanmu Bukan ? Sepertinya itu tidak begitu hebat.."
"Mungkin iya.."
"Hah !? Bukannya Kamu ahli dalam itu ??"
"Kamu benar, tapi akhir akhir ini aku banyak membuat kesalahan.."
"Itu mungkin itu Bukan kekuatan aslimu.. Tapi sesuatu yang lain mungkin.."
"Kamu pikir begitu ?"
"Aku rasa mencoba kembali tidak Ada guna nya.."
"Iya.."
"Jadi apa yang Akan Kamu lakukan dengan hewan itu ?"
"Er.." Inas itu memeluk diriku sangat kuat.
"Aku Minta maaf, aku tidak bisa membawamu pulang bersama ku.."
"Squee !" Inas itu memeluk tanganku semakin kuat.
"Hey lepaskan !"
"Squeeeee !!!" Aku mencoba melepas Inas itu tapi tidak mau lepas. Inas ini Lebih kuat Dari yang dilihat,
"Tidak bisa, Inas ini tidak mau lepas !!"
"Jadi kalau begitu Kamu tidak punya pilihan Lain selain membawanya bersamamu.."
"Apakah hewan boleh masuk penginapan ?"
"Yukiya kan punya satu..."
"Oh, maksudmu serigala itu ?"
"Untuk sekarang Inas itu tidak mau lepas, Jadi Kamu tidak punya pilihan lain.."
"Itu benar, baiklah.. Kamu Akan ikut dengaku.."
"Squeal !" Inas itu dengan senang manjat menuju pundakku.
"Tetap saja, ini Lucu sekaliiii !!!"
"Kamu benar benar suka hewan iya kan ?"
"Iya, aku Cinta mereka !"
"Kamu benar benar seperti dirimu.." Elias tersenyum.
"Huh ?? Apa Maksudnya ?"
"Tidak, Bukan apa apa.. Baiklah... Sampai jumpa besok !" Elias berdiri dan pergi menuju penginapan laki laki.
"Iya, sampai jumpa besok !" Ketika aku melihat Dia berjalan.. Aku merasakan Hal yang aneh di dadaku. Aku, dadaku terasa hangat melihat Dia.
Aku menyadari Bahwa Elias telah menganggapku sebagai buddy nya..
"Umm Inas ?"
"Squee ?"
"Aku Akan melakukan yang terbaik !"
"Squee !"
Aku pasti bisa masuk ke Sekolah ini ! Pasti ! Dan aku juga Akan berusaha dengan Keras dan belajar dengan sangat giat !

****
Sore hari pun tiba, aku berjalan melewati lorong penginapan dan menuju kamarku.
"Pelan pelan.. (Sebaiknya ibu penginapan tidak boleh melihatku, atau Dia Akan komplein..)"
"Squee ??"
"Shh ! Jangan berisik !"
"Squuueealll !"
"Hey ! Shush ! Dia Akan menemukan kita !"
"Siapa yang Akan menemukanku ?" Ada suara di belakangku.
"Umm.. Ibu penginapan.."
"Oh, mungkin yang Kamu maksud aku.."
"..." Aku membalikkan badanku dan ternyata itu..
"Lina, makhluk apa yang Kamu bawa di pundakku itu ?"
"Um.. Ya.. Ini seekor Inas.."
"Seekor Inas ? Dengan warna pink ?"
"Ah, iya.. Dia menempel padaku dan tidak mau lepas.."
"Itu sedikit masalah.."
"Seperti yang aku duga.. Hewan dilarang masuk penginapan ya ?"
"Iya.. Tapi jika di beri Izin itu tidak masalah.."
"Oh Jadi begitu ?"
"Banyak murid yang membawa hewan Dia sebagai keluarganya.."
Aku tidak pernah melihat Ada yang membawa hewan disini tau dimana pun kecuali yukiya.
"Kamu harus meminta Izin Dulu kepada teman sekamarmu.."
"Ah, baikah ! (Aku rasa Amelia Akan mengijinkannya !)"
"Tidak kah Kamu senang ? Sepertinya Kamu boleh tinggal disini.."
"Squee, squee, squeeaal !"
"Hehehee, sama sama.."

****
"Whaa ! Ini sangat Lucu !" Inas itu melompat ke atas tempat tidur ku dan bermain dengan jari amelia.
"Aku sangat setuju membiarkan Dia disini !"
"Baguslah.."
"Squee !"
"Tapi Dari mana Kamu datang ? Dia mempunyai warna yang tidak biasa,."
"Sebenarnya Dia keluar Dari dalam persona mirror.."
"Dari cermin ? Begitu aneh.."
"Iya kan ?"
"Oh iya, bagaimana Elias ? Kamu berhasil ?"
"Hehehehe,.."
"Kamu tertawa.. Berjalan dengan lancar iya kan ??"
"Ya ! Dia Akhirnya menganggapku sebagai buddy nya ! Dan mulai besok kita Akan praktek sihir bersama !"
"Itu sangat luar biasa, Elias mengatakan seperti itu ? Baguslah.. Selamat ya"
"Dia bilang Dia Akan membantuku jika aku dapat masalah, yang lebih baiknya lagi aku rasa aku semakin dekat dengannya.. Pertama Kali Aku melihat senyumnya, dan aku terkejut dengan senyumannya.."
"Hmm.. Benarkah.." Amelia melihatku dengan Senyuman yang lebar.
"Kamu selalu bicara tentang Dia.. Apakah mungkin ?" Amelia menggodaku.
"Apa yang Kamu maksud ?"
"Apakah mungkin Kamu jatuh Cinta dengannya ?"
"Hah !? Tidak ! Tidak, tentu saja tidak ! Dia hanya buddy ku !"
"Hanya buddymu huh ??"
"Iya.. Hanya buddyku.."
"Biaklah.."
"Jangan berfikir yang tidak tidak oke ? (Aku sama sekali tidak punya perasaan itu sama Dia..)" tapi untuk sebuah Alasan, hatiku mulai berdegub kencang.
Aku hanya terkejut karena Amelia bilang Hal seperti itu.

Lampu telah di mati kan, Tapi aku tidak bisa tidur. Inas itu juga tidak tidur.. Dia melompat lompat di bantalku.
"Tidak bisa tidur ?"
"Squee.."
"Sama aku juga.."
Aku tidak tau kenapa saat aku menutup mataku yang aku bayangkan cuma Elias..
"Ini aneh.."
"Squee ?"
Lalu..
*sprikuenall kohdu... Sriitanmera muruto.. Ra ho koradu spira* lagu itu..
Inas berjalan menuju bulan yang bersinar terang di jendela.
"Inas ?"
"Mmm.. Hmm.. Mmm.. Hmm.."
"Huh ? ( apakah Dia Bergumam sendiri ?)"
*Sriitanmera muruto.. Ra ho koradu spira*
"Mmmm... Hmmm.. Hmm... Mmm.."
"Sebenarnya apa yang terjadi ?"

-oke, tunggu part Selanjutnya ya ^_−☆
Comment donk pliiiss ! Jangan lupa votenya ★

Wizardess Heart [COMPLETE]Where stories live. Discover now