(02) Ayu Diva Si Tangan Kiri

96.9K 503 16
                                    

Aku selesai memarkirkan mobil di garasi rumahku. Putra kecilku menyambutku di depan pintu.

"Ayah pulang!" Teriak jagoan kecil antusias.

"Hai Kakak, gimana hari ini?" Aku menyambut balik sambil membuka sepatuku dan melonggarkan dasiku.

"Ayah bawa apa?"

"Hujan Kak, Ayah gak sempat mampir, besok aja Ayah beliin HotWheels ya."

"Asiik, okee makasih Ayah." Teriaknya lagi sambil berlari meninggalkanku menuju ruang tamu.

Aku berjalan mengikuti dan menemukan Istriku yang baru selesai mandi. Dengan mengenakan tanktop putih dan legging berwarna hitam, serta handuk yang melingkar di leher yang masih setengah basah.

"Kalo mau makan, udah aku siapin di meja makan, aku sama Duta udah makan duluan." Katanya seraya masuk kamar tidur kami berdua.

Aku hanya diam.

Aku menyusul Istriku ke kamar, lalu bersiap untuk mandi. Anakku, Duta, masih asyik main di depan TV di ruang tamu.

Aku mengambil pakaian dalam, celana training Adidas hitam, dan kaos polos hitam. Lalu aku menanggalkan semua pakaian kerjaku di depan Istriku yang sedang membaca majalah. Lalu menuju ke kamar mandi.

Aku selalu membawa HP ke kamar mandi. Entah itu untuk buang air besar, atau mandi sekalipun. Itu sebabnya aku bisa berlama-lama di kamar mandi.

Sebelum menyalakan shower, Aku melihat notifikasi pesan dari Facebook, namun masih belum ada balesan chat lagi dari Ayu.

"Kiw" Aku kirim pesan.

Statusnya sih lagi online, harusmya dia cepet balesnya.

"Udah sampe rumah nih la'u Pak?" Balesnya.

"Udah nih, ni lagi di kamar mandi, mau mandi. Lagi ngapain lu?"

"Dih mandi bawa HP mau liat apaan la'u?"

"Liat bola kasti, nasi KFC, bola basket dan bola empuk lainnya."

"Wkwkwkwk sue banget kelakuan dari dulu liatin toket betah banget. Eh tapi gue juga lagi di kamar mandi sih. Hahahaha"

"VC kali..." Kataku, iseng.

"Lagi BAB, mau lu liat tokay?"

Ayu memang hampir sama denganku kalau bicara. Hari ultahku dan dia juga cuma beda 2 hari.

"Liat yang lainlah anjir."

"Ah ntar Istri lu denger, gak dikasih jatah, Malem Jum'at nih."

"Gausah bersuara lah hahaha."

"Wah parah lu, masih bandel aja abis dari gue."

"Nggak kok Ay, bercanda gue."

"Woles aja kali Ndre, langsung kaku gitu. Hahaha. Jadi mau?"

"Mau apa?"

"Dih si gajelas, tadi katanya mau VC."

"Boleh emang? Laki lu gimana? Gausah pake suara dulu tapi kali ya, Bini gue di kamar lagi baca majalah, gue lupa bawa handsfree."

"Laki gue? Dia lagi maen Playstation di lantai 2."

Gak pake lama, aku langsung menekan tombol panggilan video. Kesempatan bisa dateng berkali-kali, tapi kalo udah depan mata begini, sikatlah bung!

Ayu menerima panggilan videoku, aku melihatnya mengenakan baju tidur biasa, kurang sexy sih, karena ekspektasiku dia memakai lingerie, atau tanktop, atau cuma pake bra. Tapi gak mungkin deh, karena dia sedang BAB.

Ayu senyum kepadaku tanpa suara, sambil melambaikan tangannya. Sementara aku menyalakan shower agar Istriku tidak curiga sekaligus jaga-jaga takut tanpa sengaja suara Ayu terdengar.

Kami tidak melakukan dialog apa-apa. Hanya saling senyum, tertawa kecil seperti bahasa isyarat. Kami saling memandang, mata kami bertemu. Ayu masih sama manisnya seperti dulu.

Aku menggodanya sesekali dengan menurunkan kamera depan ponselku menuju leher, dada, dan bawah perut sedikit. Aku pede melakukan ini, karena dadaku bidang, tidak kekar namun terlihat gagah kalau kata Tifa, sedang perutku rata macho, semua penilaian dari Tifa karena Tifa pernah bilang, dia selalu membayangkan aku saat dia sedang berhubungan intim dengan Suaminya. Aku adalah fantasy liarnya.

Aku menurunkan lagi sedikit kamera ke bawah perut, Mata Ayu melotot sambil tertawa seperti ingin bicara "udah stop, dasar gila."

Lalu kami berdua tertawa tanpa bersuara. Ayu menggeleng gelengkan kepala sambil menutup mulutnya yg tertawa pelan.

Ayu membuat isyarat kalau dia ingin selesai BAB, atau kasarannya cebok. Aku membalasnya dengan isyarat menunjuk ke arah dia, lalu menunjuk ke arah bawah, dengan maksud "gantian coba gue liat." Namun Ayu merespon dengan memberikan jari tengah. Usaha gagal Bung! Panggilan video dimatikan olehnya, dia pasti sedang bersih-bersih. Aku pun memutuskan untuk mandi dan sabunan dulu.

Ketika selesai mandi, aku mengambil handuk dan mengecek ponselku, ada chat masuk dari Ayu, ketika kubuka isinya, aku terkejut karena dia mengirimkan foto yang diambil dari pantulan kaca kamar mandinya, berpose agak miring dengan satu tangan di pinggang, lalu hanya mengenakan baju tidur yang gak terlalu sexy tadi, namun hanya memakai celana dalam berenda warna merah. Dia juga menulis "Emang cuma lu aja yang bisa usil? " disertai emoticon tertawa.

Aku bingung harus merespon apa, jadi gugup sendiri. Akhirnya aku meminta nomer WhatsApp Ayu.

"Umpan lambung nomer WA kali Ay"

"Mau ngapain lu? Sange ya? Hahahaa, nomer WA lu aja kirim, nanti biar gue yang hubungin.

Aku memberikan nomorku dengan cepat kilat.

"Ndre udah dulu ya, nanti lanjut lagi gue udah kelamaan di kamar mandi, takut anak gue nyariin, btw gue kok gue amaze ngeliat dada sama perut lu ya? Hahaha. Daah Ndre."

"Nah lu kan yang sange liat gue, hahaha oke Ay, goodnight."

Aku keluar kamar mandi masih dengan pikiran liar liat foto yang Ayu kirim, sekaligus kaget kalau dia ternyata melakukan itu.

Aku duduk di pinggir ranjang, Istriku tidak ada, mungkin sudah tidur, di kamar sebelah dengan anakku. Kami memang sudah 1 minggu begini.

Aku mengunci pintu kamar, lalu menyalakan TV, hanya sekedar ada suara aja, tapi tidak aku tonton, aku scroll kontak WA di ponselku, aku baru ingat, Tifa dan suaminya sedang anniversary, wah Tifa sedang dibantai ini sih, besok akan ku interogasi dia. Aku kembali lihat foto Ayu, aku mengambil peralatan manual ku, tisu basah dan baby oil, aku tuangkan ke tangan, lalu kumasukkan tangan kedalam training Adidasku, lalu mulai meremas lembut, disertai gerakkan naik turun.

15 menit kemudian tubuhku mengejang, aku klimaks. Cairan kejantanan melumuri tanganku. Aku bersihkan dengan tisu basah. Ayu, terima kasih karena kamu mau menjelma menjadi tangan kiriku malam ini.

Setelah bersih-bersih aku memilih untuk tidur cepat, agar aku segera kembali berkerja dan meninggalkan rumah ini seharian.

Aku penasaran apa yang terjadi deengan obrolan sama Ayu besok. Mungkin malam ini Ayu juga sedang dibantai Suaminya sama seperti Tifa, akan ada dua orang yang akan aku suruh cerita mesum besok.

Ah aku mengantuk.

Night Universe.

SI KEDUA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang