Acara Nikahan

70 6 1
                                    

Akhirnya setelah acara muntah-muntah khayalan selesai, mereka pun undur diri dari Jason Grace dan pergi menuju Thalia.

Saat itulah Percy menyadari kalau Thalia adalah perempuan. Eh. Maksudnya, Thalia terlihat sangat perempuan, sangat cantik, dan menawan. Percy terus mengelap liurnya dengan lengan kemejanya.

"Jangan diliatin mulu, nanti naksir," bisik Annabeth ke Percy yang tampak terpaku oleh pemandangan indah tersebut. Percy pun berpaling ke Annabeth dan membalas gadis itu.

"Kapan lagi liat Thalia jadi cewe, coba?"

"Oh iya ya.." akhirnya Annabeth pun menjadi seperti Percy, terpaku melihat Thalia sampai mata mereka perih karena gak berkedip sekali pun.

"Jangan ngeliatin pengantin cewenya mulu dong, yang cowo kan juga pengen diliatin," kata seseorang dari belakang mereka. Percabeth pun menoleh ke belakang dan melihat sosok yang sangat.

UWOW.

Luke terlihat lebih keren, jauh lebih keren dibandingkan Jason. Jauh lebih keren dibandingkan Percy...

Percy menyadari itu, karena Annabeth benar-benar super duper sangat sekali fiks banget ini mah ga ngerti lagi, terpaku saat melihat Luke.

"Anne?" tanya Percy.

"...." Annabeth auto berubah menjadi patung saat melihat hasil karya sempurna dari Om Hermes. Lelaki dihadapannya hanya tersenyum canggung saat Annabeth terus menatapnya. Percy tahu kalau Annabeth pernah menaruh rasa pada Luke, dan itu membuatnya was-was.

"Anne?" tanya Luke akhirnya.

"Ekhem.. umm.. oh? Ya? iya ya hahaha.. Luke emang ganteng!" Annabeth langsung membungkam, "Maksudnya... iya, Thalia. Itu.. iya, kek cewe banget,"

Annabeth melihat ke arah Percy, kali ini wajahnya benar-benar merah padam. Bukan karena cahaya lampu, tapi karena malu.

"Gw ke Thalia dulu, bye." kata Annabeth kepada Luke, gadis itu segera menarik tangan Percy dan pergi menuju Thalia.

"Aku akuin dia emang keren banget sih," kata Percy, yang tidak bisa berbohong mengenai penampilan Luke. Lelaki itu benar-benar keren. Kalau ada yang bisa menjadi saingan seorang Jason Grace, Luke lah orangnya.

Percy mah jadi saingan Leo aja udah cukup. Karena mereka memiliki kesamaan. Yaitu kesialan dan kebodohan yang sama.

"Thaliaaa..." ucap Annabeth, setengah berbisik setengah berteriak, "aaahh kakakku tersayang."

Thalia menoleh dan segera merentangkan tangan, dia dan Annabeth berpelukan, "Gw kira kalian ga dateng, padahal acara mulai dari berjam-jam yang lalu,"

"Biasa, gw kan dateng buat ngambil besek," kata Percy.

"syalandh lu!" kata Thalia.

"loh, kan yang penting aku berkata luber jurdil. Langsung, umum, bebas, eh gak rahasia deng. Jujur dan adil" kata Percy, menjabarkan semuanya secara mendetail.

"Yaudah deh terserah lu, tuh sono bungkusin pake taperwer lu. Gw juga gabakal ngabisin tuh makanan" kata Thalia.

"Eh bener yah?" Percy pun membuka jasnya dan mengeluarkan kantong kresek dari saku celana, "Gw gabawa taperwer, bungkus pake jas kaci kan ya?"

"Anjir.. aku gamau pulang bareng kamu ah.." kata Annabeth "kamu bodoh"

"t...tapi ini cara satu-satunya supaya aku bisa bawa makanan Anne. Tenang, nanti aku bagi-bagi ke kamu kok," Percy mulai melapisi jasnya dengan kantong kresek.

Persassy Jackson - Receh ModeWhere stories live. Discover now