MHT - Chapter 14

161 28 0
                                    

Chapter 14 – Pengakuan

~~~Re-Post~~~

JANGAN LUPA

"VOTE+COMMENT+SHARE"

**HAPPY READING**

*

*

*

Krrrriiiiiinnnggggggggg...

Jam alarm berbunyi sangat nyaring tepat pada pukul enam pagi. Zara pun langsung menggeliat –meregangkan seluruh badannya dengan mata masih tertutup kemudian menguap sejenak. Zara pun membuka mata perlahan, mencoba membiasakan cahaya masuk ke retina sang mata. Ketika ia menolehkan kepala ke arah kanan, sontak Zara melihat sosok Joe tertidur pulas seenak jidat disampingnya. Tentu saja ia marah dan kesal. Bukankah sejak awal Zara tidak pernah mengizinkan si hantu tampan itu tidur disatu ranjang dengannya. Untuk menguapkan rasa kekesalannya, Zara pun berteriak.

"Kkkyyaaaaaaaa!" teriak si gadis dengan sekuat tenaga. Jika gelombang suara milik Zara mampu menggoyangkan benda, mungkin saja saat ini semua barang yang ada di kamar dapat terhempas jatuh ke segala arah saking kencangnya gelombang suara yang dihasilkan.

Meskipun suara tersebut tak mampu menggoyahkan benda disekitar, namun mampu membuat Joe terperanjak terkejut. Seketika posisi Joe semulanya berbaring tidur pulas, berubah terduduk dengan ekspresi wajahnya linglung.

"Suara apa tadi?" tanya Joe. Kalau Joe memiliki jantung yang berdetak, tentu saat ini jantungnya berdetak hebat saking paniknya.

"Kenapa kau tidur disini, hah!" bentak Zara kesal seraya berkacak pinggang.

Joe mengerjapkan –membuka menutup mata beberapa kali. Guna mengambil kesadaran setelah dibangunkan dari tidur nyenyaknya. Sungguh, pikiran Joe masih belum terkoneksi.

Tatkala kesadaran Joe mulai kembali, dia malah dibuat bingung dengan posisinya yang berada di atas ranjang milik si gadis. Tentu saja si gadis sangat garang pagi-pagi buta begini.

Joe pun segera beranjak dari kasur. Terlihat dia menyengir "Maaf. Tanpa aku sadari aku tertidur di kasurmu" ujarnya.

Zara menghela napas kemudian mencibir "Kau tidak sadar apa pura-pura tidak sadar?" Tanya Zara galak.

Si hantu tampan menunduk, sekali-kali melirik sambil nyengir menatap Zara.

Tak lama dari itu, pintu kamar Zara terbuka dari luar. Terlihat Mama dan Papa lantas masuk dengan ekspresi khawatir mereka. Mungkin penyebabnya adalah beliau mendengar suara teriakan Zara yang sangat mendengking.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya sang Mama sembari menghampiri Zara sementara sang Papa memeriksa tiap bagian di kamar tersebut.

"Ada maling masuk ke kamarmu, Nak?" tanya Papa setelah melihat pintu balkon terbuka lebar.

"Tidak kok, Pa. Jangan khawatir. Aku hanya bermimpi buruk saja"

"Lalu kenapa pintu balkonnya terbuka?" tanya sang Papa lagi.

"Aku lupa menutupnya sebelum tidur. Pantas saja tadi malam sangat dingin. Ma, Pa, jangan khawatir. Tidak terjadi apa-apa, kok. Aku mandi dulu" ujar Zara, lalu beranjak menuju kamar mandi. Ia sempat menatap sangar Joe sebelum memasuki kamar mandi.

Untung saja Joe hanya roh dan tidak bisa dilihat oleh orang biasa. Jika orangtua Zara menyadari ada sosok cowok tampan nan misterius menghuni kamar Zara, bisa gawat.

My Hantu TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang