6. Pembicaraan Kedua Menyedihkan

35 18 1
                                    

Kita selalu berusaha membuat orang disekitar kita bahagia, padahal kita yang sedang ingin dibahagiakan. Selalu saja menyembunyikan semuanya sendirian, tanpa sadar itu membunuh kita dari dalam.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

..@@@..

Keesokan paginya, aku kembali melakukan rutinitasku di sekolah. Hari ini pembelajaran sejarah, dan diberikan tugas kelompok. Seperti takdir, aku satu kelompok dengan Deva. Tidak hanya kami berdua, juga ada Jasmine, Santi dan Adit. Kami berencana untuk mengerjakannya di perpustakaan sekolah pulang sekolah nanti.

Setelah pembelajaran selesai, seperti biasanya kami pergi ke kantin. Dalam perjalanan, tak sengaja aku melihat Deva duduk sendirian di bangku taman sekolah. Tidak seperti penampilannya, ternyata dia adalah orang yang cukup menyukai buku. Buktinya sekarang dia sedang membaca buku. Jarang sekali laki-laki modelan sepertinya suka buku.

Sesampainya di kantin, aku mengubah rencana untuk makan di kantin dan hanya membeli 2 roti isi coklat. Lalu berpamitan pada teman-temanku. Menurut kalian kemana aku akan pergi? Jika jawaban kalian pergi menemui Deva, maka jawaban kalian tepat.

Aku mulai berjalan keluar kantin, berharap Deva masih berada disana. Benar saja, dia masih setia duduk di bangku taman dengan buku ditangannya. Aku sedikit berlari menghampirinya dan langsung duduk disampingnya tanpa izin. Dia menoleh ka arahku, sepertinya dia sedikit kaget dengan kedatanganku yang tiba-tiba.

"kamu gak ke kantin?"

Seperti sebelumnya dia tidak menjawabku. Aku tau jawabannya "tidak" dengan dia yang mengabaikan ku dan kembali fokus dengan bukunya. Tapi apa susahnya tinggal bilang tidak?.

"mau roti gak? Aku punya 2."

Heemm.. seketika aku dapat mendengar suara jangkrik.

"kamu gak lapar apa? Emang kenyang cuman baca buku doang?"

Tiba-tiba dia berdiri dari duduknya dan mulai beranjak pergi. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Aku pun secara refleks berdiri dari dudukku.

"kenapa sih kamu tuh cuek banget? Pantesan aja sendirian terus, gak ada yang mau temenan sama kamu."

Dia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik menatapku, dengan tatapan yang sulit ku artikan.

"teman? Gak butuh. Lebih baik aku sendirian dari pada punya banyak teman tapi gak ada yang tulus, menyusahkan saja. Gak seperti seseorang yang berusaha melakukan apa saja supaya punya banyak teman, padahal dia sendiri tahu kalau mereka semua cuman memanfaatkannya."

Aku terdiam, tidak dapat membalas kata-katanya. Apa yang dia maksud sesorang itu adalah aku?.

"ck.. menyedihkan."

Menyedihkan? Kata-kata itu tak dapat ku bantah. Bahkan diriku sendiri menyetujuinya, tapi tidak bisakah dia menyimpan kata-kata itu.

"kamu tau apa soal aku? Jangan sembarangan mengatakan orang menyedihkan, bagaimana dengan dirimu sendiri. Apa kamu tahu seberusaha apa aku supaya tidak sendirian."

Tidak! Jantungku mulai sakit lagi. Aku segera membalikan badanku menghadap bangku, mataku mulai basah dan jantungku berdetak tidak normal. Sakit!!. Aku berharap dia sudah pergi dari posisinya tadi. Tidak terdengar suara dan pergerakan, seharusnya dia sudah pergi. Jika dia melihatku seperti ini, aku benar-benar menunjukan padanya bahwa aku memang menyedihkan.

Aku benar-benar tidak tahan lagi. Roti yang ku pegang terjatuh, aku pun ikut terduduk di tanah sambil tangan ku memegang bangku taman yang ada di hadapanku dan satu tanganku lagi meremas dasi yang tergantung rapi di kerah baju seragam ku. Pandanganku buram, jantungku benar-benar sakit. Bunda.. sakit..

Aku berusaha untuk bertahan dan mencoba untuk berdiri, tapi aku tidak sanggup bahkan untuk menggerakkan kakiku saja. Pandanganku mulai buram, tubuhku rasanya akan jatuh. Tapi sebelum jatuh ada yang menahanku. Dia juga seperti mengatakan sesuatu yang tidak jelas dipendengaranku. Sadar tidak ada jawaban dariku, dia mengangkat tubuhku. Aku tidak tahu siapa dia, mataku rasanya sangat berat untuk sekedar mengerjap dan akhirnya aku benar-benar kehilangan kesadaranku.

..@@@..

Feel nya dapet gak sihh 😶
Semoga dapet lah yaahh... 🙃

I'm Not a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang