Flower Flaws ✔

31 : Miss & Danger

🍉🍉🍉

Taehyung sedang melihat-lihat jejeran cincin di etalase toko perhiasan. Pakaiannya yang kusam nampak mencolok di antara para pengunjung mall. Benar sekali, seperti Taehyung yang biasa, ia hanya pakai jins dan kemeja belel biru muda bersama beberapa helai rambut yang sudah memanjang dan memburai nakal, sudah lama sekali Taehyung tidak memakai bandana untuk mengahalau rambut, sebab baru hari ini Taehyung menyadari kalau ia butuh bercukur.

Siapa saja yang berpapasan dengannya akan menoleh ketika melihat gaya berpakaiannya yang sangat acak-acakan. Sudah lama sekali Taehyung hidup begitu, maksudnya ia tidak lagi memedulikan penampilan dan membebaskan diri dari segala macam tren zaman. Ia suka hidup dalam pengaturannya sendiri, lagi pula ia bukan seorang anggota dewan, politikus atau seorang idol, ia hanyalah pria biasa yang mencintai kebersihan dari pakaiannya, itu saja.

"Aku ingin lihat yang itu." Taehyung menunjuk sebuah cincin putih sederhana dengan satu permata di atasnya. Si pelayan toko tersenyum saat ia melihat Taehyung mengamati cicin tersebut. "Ini model paling sederhana dan aku yakin kekasihmu akan menyukainya."

"Ya, ini memang sangat cocok untuknya.  Bisakah kau mencoba cincin ini di jarimu?" Taehyung menatap ke arah si pelayan cantik, membuat kedua pipi sang empu bersemu.  "Jangan-jangan kau ingin melamarku?" katanya sambil memasangkan cincin itu di jari manisnya. "Aku tidak tahu ukuran jari tangannya, kupikir kau seukuran dengan Soojae."

"Kalau cincin ini tidak pas, kau bisa menukarnya."

"Kurasa memang harusnya begitu." Taehyung sepakat pada diri sendiri bahwa ia akan membeli cincin tersebut. Setelah membayar dan mengantonginya, Taehyung pergi ke sebuah toko makanan yang menjajan manisan-manisan. Ia membeli dan yakin kalau Soojae akan sangat senang dengan hadiahnya ini. Nanti malam ia akan menemui gadis kecintaannya itu. Semoga ia bisa menerobos masuk ke kamar Soojae tanpa harus ketahuan oleh Yoongi, sebab ia tahu kalau keamanan di sana sudah diperketat.
Saat Taehyung melewati toko-toko pakaian, tidak sengaja Taehyung melihat banyak sekali gaun tidur di sana. Gaun yang akan sangat cocok jika Soojae yang memakai.  Entah karena Taehyung sangat menyukainya atau apa, tahu-tahu tangannya sudah mengambil salah satu di antaranya.

Disentuhnya bahan halus dari gaun tersebut. Senyum Taehyung mengembang. Soojae akan sangat cantik dengan pakaian apa saja, tapi senyumnya langsung luntur oleh sebuah perasaan cemas. Ini hanya pakaian dengan harga mudah, ia tidak yakin bahan dari gaun itu akan cocok dengan kulit halus Soojae. Sambil berpikir-pikir untuk membeli atau tidak, Taehyung melihat-lihat ke arah jejeran pakaian bagus yang lain. Pada akhirnya Taehyung tidak jadi membeli, ia kecewa karena ternyata ia masih sering merasa pesimis, padahal ia sudah berjanji tidak akan berpikir macam-macam.

Dikembalikannya lagi gaun itu ke tempat semula. Tenyata dirinya telah lama tenggelam ke segala isi pikiran sampai tak menyadari kalau ada sosok lain yang berdiri di sampingnya. Wanita itu menoleh ke arah Taehyung, bibirnya terkatup dan nampak raut wajahnya berubah dari terkejut ke ekspresi muram. Begitu Taehyung membalik badan, tubuhnya terpaku lebih cepat dari lesakan timah peluru. Otot-otot di sekitar bahunya terasa begitu tegang hingga ia ingin mengulurkan tangan dan memijatnya, tetapi ternyata ia diam saja. Bahkan ketika wanita itu berkedip beberapa kali sambil menatapnya lekat-lekat. Ingin sekali Taehyung menghilang dari sana secepat kelopak mata berkedip. Entah takdir sedang mempermainkannya atau sedang berniat untuk membantunya, Taehyung saja ragu dengan segala macam praduga di kepalanya.

"Kim Taehyung, apa aku tidak salah?"

Taehyung mendadak kecil, hatinya berdenyut sakit ketika wanita cantik itu tersenyum. Senyuman yang dulu sangat dipuja Taehyung, senyum yang selalu membuat hati Taehyung berbunga-bunga. "Sudah lama ayahmu mencari keberadaanmu, akhirnya kau bisa kutemukan." Taehyung membalik badan dan pergi menjauh, tapi wanita itu mengejarnya. "Tunggu!"