13 : Change

4.4K 846 243
                                    

Perubahan besar telah terjadi di rumah milik keluarga Kang. Dekorasi rumah menjadi begitu modern, segala macam perabotan mewah nampak mengilap dan berlebihan. Hyera sudah menguasai kamar atas, lalu ibunya sibuk mengganti lukisan dan foto-foto lama milik keluarga besar Kang. Wanita ular yang telah merebut ayahnya itu membuat begitu banyak kekacauan di mata Soojae. Ia bertingkah seakan rumah itu adalah miliknya sedangkan Soojae hanyalah seeonggok sampah. 

Soojae, si penghuni rumah tersebut merasa sangat asing dengannya. Kamarnya dipindahkan ke lantai bawah, dekat dengan gudang gelap yang kerap kali membuat Soojae ketakutan. Soojae benar-benar merindukan Yoongi, ia terus berusaha untuk menghubungi kakaknya tersebut, tapi nomor pria itu tidak aktif. Entah apa yang terjadi, Soojae terlalu polos untuk menghubungi kantor cabang tempat Yoongi bekerja, hingga ia hanya mampu menunggu dan bergantung pada Taehyung.

Ia dimaki habis-habisan oleh ayah karena tentu saja Hyera membuat sebuah perhitungan padanya, Soojae hanya bisa menatap dan mendengarkan betapa tajam serta menusuk seluruh kalimat yang dilontarkan ayahnya. Hati kecilnya begitu sakit, tapi Taehyung selalu bisa menghiburnya. Saat ia datang dan mencurahkan kesedihannya, Taehyung selalu mengalihkan perhatiannya pada Steven atau mengajaknya pergi ke kota untuk membeli segala macam jenis kebutuhan kuda-kuda dan atau kebutuhan lain. Hari ini, setelah dibantu berdandan cantik oleh bibi Darin, ia pergi dengan riang keluar kamar, lalu menemukan ibunya Hyera bersama ayahnya sedang bermesraan di ruang utama. Ia melewati kedua orang kejam itu dengan diam-diam, namun masih ketahuan juga.

"Soojae, kau cantik sekali hari ini. Mau pergi ke mana?"

Ibunya Hyera bangkit mendekatinya, senyuman mengejek terpatri di bibirnya yang dipoles merah. "Mm, aku mau menemui Taehyung dan setelahnya akan pergi kencan dengan Jimin."

"Oh, begitu... hati-hati ya," kata wanita ular itu sambil memandangi anak tirinya. Soojae tersenyum kaku, ia memalingkan wajah dan pergi keluar melalui pintu depan. Ia langsung pergi ke halaman rumah, menemukan Taehyung sedang memotong rumput.

"Hai! Taehyung, apa kau akan sibuk terus hari ini?"

Taehyung mengangkat wajah, hingga rambutnya yang terjulur ke dahi tersibak. Soojae ingin mengulurkan tangan dan mengusap dahi indah lelaki itu, tapi yang dilakukannya tidak seperti harapannya, ia malah menunduk malu dan memilin pita dressnya yang berwarna biru muda dengan renda-renda cantik, itu dress yang dibelikan Jimin beberapa hari lalu.

"Hari ini sangat sibuk, sepertinya.
Setelah ini aku akan pergi ke kota untuk membeli bibit buah labu."

"Aku ingin sekali ikut bersamamu, tapi aku akan pergi kencan dengan Jimin, sebentar lagi ia akan datang." 

Taehyung berniat untuk tersenyum pada Soojae, tapi begitu Soojae mengatakan kalau ia akan pergi kencan bersama tunangannya, ia mengurungkan niat tersebut. Ia cepat-cepat pergi ke halaman belakang, meninggalkan Soojae sendirian. Si gadis keheranan, bibirnya mengerucut, tapi ia punya ide untuk pergi ke lumbung sekedar melihat Steven dan menunggu Taehyung di sana. Begitu masuk ke dalam lumbung, cahaya senja mengintip malu-malu dari celah kayu. Soojae masuk ke kandang Steven, ia memeluk kepala bayi kudanya, menciuminya gemas.

"Steve, kau mau tahu tidak? Tadi aku habis menemui Taehyung, tapi sikapnya aneh sekali. Ia sepertinya marah padaku karena aku tidak bisa ikut dengannya. Apa aku harus meminta maaf?"

Steven menjulurkan lidahnya dan menjilati wajah Soojae, gadis itu memekik senang karena Steven mengerti dengan apa yang diucapkannya. Dengan gemas, Soojae mengecup dahi Steven, bayi kuda tersebut menggerakan kepalanya meminta elusan dari tangan.

"Steven, kalau aku tidak ada, kau harus janji untuk mengawasi Taehyung. Jangan biarkan ia kerepotan karena ulahmu, kasihan Taehyung. Ia pasti pegal-pegal setiap malam."

 Flower Flaws ✔Where stories live. Discover now