29 : Hug Me

5K 834 359
                                    


Tidak ada sepatah kata pun yang mampu keluar dari mulut Soojae ketika Yoongi datang mendobrak pintu. Soojae dan Taehyung terbangun seketika. Di seberang sana. Yoongi menatap mereka seperti seekor burung pemakan bangkai yang siap mencabik-cabik mangsanya. Soojae ketakutan, ia cepat-cepat bersembunyi ke belakang punggung kekasihnya.

"Taehyung, O-oppa sangat marah. Sepertinya ia akan membunuh kita," kata Soojae pelan. Tangannya terulur untuk mencengkram kemeja belakang Taehyung. Air matanya mengintip ketika gadis itu melihat Jinsung ada di luar.

"Apa yang sudah kalian lakukan?" Yoongi berkata dengan suara bergetar sarat kemarahan. Jelas sekali Yoongi sedang menahan amarah dan dirinya sendiri untuk tidak menerjang Taehyung. Lutut Soojae hendak tertekuk lemas kalau saja Taehyung tidak meraih tangannya dan menggenggamnya secara terang-terangan di depan Yoongi.

"Soojae, apa kau mendengarku?"

"O-oppa..."

Bahu Yoongi merosot ke bawah. Wajahnya tidak terlihat jelas karena pencahayaan yang minim, tapi Taehyung masih bisa melihat raut kekecewaan dari tatapan matanya. "Kemarilah, Sayang."

Kepalanya mendongak untuk melihat Taehyung. Pria itu sejak tadi diam saja, tapi ekpresi wajahnya sangat berani. "Kemarilah Soojae..."

Yoongi mengulurkan tangan, tapi Soojae sudah terlanjur terluka karena pemaksaan yang dilakukannya selama berbulan-bulan ini. Gadis itu menggeleng-geleng dan kemudian semakin menyembunyikan dirinya. "Kemarilah sebelum aku marah!" bentaknya dengan napas terengah-engah. Soojae menciut, ia menggeleng ketakutan. "Kau tidak dengar, hah!"

"Taehyung!" Soojae menjerit ketika Yoongi meraih tangan dan menyeretnya keluar. Soojae masih belum melepaskan genggaman tangannya pada Taehyung, membuat Taehyung mengikuti langkahnya yang tersaruk-saruk.

"Hentikan, Yoon! Kau menyakiti adikku!" Jinsung menerobos mereka. Wanita itu menjauhkan Yoongi yang mencengkram lengan adiknya kuat-kuat. "Kau harus tahu, Jinsung. Soojae harus dihukum karena sudah lari dari pernikahannya bersama pria kasar itu!"

"Tapi itu bukan sepenuhnya salah adikmu! Bukankah Jimin sudah menjelaskannya padamu, Soojae hanya ingin memperjuangkan cintanya!"

"Cinta, cinta, cinta! Soojae bahkan tidak tahu apa itu cinta!"

Jinsung bersusah payah menahan agar Yoongi tidak menyakiti Soojae. Gadis lugu itu bahkan hanya mengisak-isak karena ketakutan. "Oppa, hentikan. Itu sakit..."

Kilatan mata Yoongi penuh angkara, kedua bibirnya terkatup rapat. Sementara tangannya terus mencengkram pergelangan tangan sang adik.
"Jimin mencintai Hyera. Aku tidak bisa memaksa Jimin untuk menikah denganku. Aku tidak ingin mereka bersedih, aku tidak ingin jadi orang jahat, Oppa!"

"Aku tahu, aku yang salah di sini" kata Yoongi kemudian meneliti keadaan Soojae. Gadis itu benar-benar terlihat seperti gadis yang baru saja dicium habis-habisan oleh seorang pria buas, Yoongi tidak terima, tapi ia sedang tidak ingin bertengkar atau melakukan apa pun. Ia terlampau marah, marah semarah-marahnya sampai ia tak bisa marah lagi.

"Aku minta maaf karena sudah memaksamu, Soojae. Aku minta maaf karena sudah gagal menjadi kakak yg baik untukmu. Aku sangat menyesal..."

Yoongi menarik tubuh hangat Soojae ke dalam pelukannya. Seketika Soojae melingkarkan kedua tangannya ke sekeliling pinggang sang abang, menangis. "Oppa orang yang baik, Oppa tidak salah karena Jimin sama-sama membohongi semuanya..."

"Aku sangat menyesal," bisik Yoongi lelah. Jelas sekali Yoongi sangat kecewa dengan sahabatnya si Park Jimin itu. Hatinya sakit, teramat sakit sebab ternyata ia tidak tahu apa-apa tentang Jimin.

"Aku sudah memaafkan karena aku sangat menyayangimu, Oppa."

Pelukan Soojae terlepas perlahan. Tubuhnya berbalik ke arah Taehyung yang berdiri dua meter di belakangnya.
"Taehyung, katanya kau ingin mengatakan sesuatu pada Yoongi Oppa?"

 Flower Flaws ✔Where stories live. Discover now