12

2.3K 299 29
                                    

"Saya bilangin ya sama kamu, jangan kamu macam macam dengan perusahaan saya! Kamu sudah saya percaya kenapa jadi seperti ini?!"

"Jawab pesan voice note saya! Kalau tidak saya akan bawa masalah ini ke meja hijau!"

Sedari tadi Donghae terus terusan ngirim ratusan voice note ke sekertaris perusahaannya, Bora.

Donghae kesal dengan Bora. Bagaimana tidak kesal jika semua surat surat dan aset perusahaan yang Donghae rintis dari nol itu dibawa kabur, lalu dijual begitu saja sama Bora.

"Kamu sudah saya percaya ya Bora! Apa mau kamu sampai menjual perusahaan saya?! Jika kamu butuh uang bilang dan saya akan menaikkan gaji kamu. Tidak dengan menjual perusahaan saya ke orang lain!"

"Tolong kembalikan perusahaan saya Bora...!"

Ucapan Donghae semakin lama semakin terdengar sendu dan menyedihkan.  sekeras dan sesedih apapun Donghae meminta dan memohon pada Bora, tetap aja hasil nya hanya centang dua biru.

Yap, wanita yang sekarang pantas disebut pengkhianatan itu hanya mendengarkan voice note Donghae. Tidak membalas.

"Papah Rose pulanggg!!"

Mendengar Rose pulang sekolah, Donghae menghapus mimik dan air mata kesedihan nya langsung.

"Eh udah pulang", ucap Donghae dengan senyum yang terlihat terpaksa.

"Papah kenapa? Mata Papah merah tuuu, Papah sakit mata ya? Soalnya udah merah terus ada air yang ngembeng di kantong mata Papah", Rose duduk disamping Papah nya.

Donghae hanya menggeleng, lalu menghapus air mata nya.

"Ih tuh kan ngelap ngelap mata, fix papah sakit mata. Rose harus ini", Rose  mengambil tempat kaca mata hitam Donghae yang ditaruh tidak jauh dari posisi duduk mereka, lalu memakainya.

Rose menarik turunkan kaca matanya, "hai Papah!", Ucapnya dengan cengiran.

Donghae pun tersenyum melihat tingkah Rose, "kenapa sih sayang, Papah gak sakit mata kok", Donghae melepaskan kacamata hitam yang bertengger di daun telinga Rose itu.

Rose manatap bingung Papah nya, "lah terus Papah nangis kenapa?".

"Tadi papa nonton sinetron ada ibu ibu yang anak nya kecebur got pas ikut demo, terus sepatu anak nya ngalir sama air, anak nya juga ikutan ngalir, eh pas ketemu anak nya udah wasted", "bentarrr Papah kebelet".

Donghae berlari menuju kamar mandi, sementara Rose manatap Donghae aneh.

"Papah aneh banget, mana ada sinetron kek gitu, itu juga aliran air got apa sungai Citarum, kok deres amat", oceh Rose sembari melihat lihat room chat di handphone Donghae.

Sekertaris Bora

"Saya bilangin ya sama kamu, jangan kamu macam macam dengan perusahaan saya! Kamu sudah saya percaya kenapa jadi seperti ini?!"

"Jawab pesan voice note saya! Kalau tidak saya akan bawa masalah ini ke meja hijau!"

"Kamu sudah saya percaya ya Bora! Apa mau kamu sampai menjual perusahaan saya?! Jika kamu butuh uang bilang dan saya akan menaikkan gaji kamu. Tidak dengan menjual perusahaan saya ke orang lain!"

"Tolong kembalikan perusahaan saya Bora...!"

"Hm?" Rose bingung setelah mendengarkan beberapa voice note terakhir yang Donghae kirimkan ke sekertaris nya itu.

"Perusahaan Papah kenapa? Dijual sama Tante Bora? Serius?" Gumam Rose pelan.

"Rose tolong ambilkan sabun dong dilaci! Abis nih Papah gak bisa ceb--!"

Twins || ChaelisaWhere stories live. Discover now