13. Jangan Pergi

6.1K 527 72
                                    

Happy reading
.
.
.

Keluarga Seo kini sudah berada di depan ruang UGD. Koeun saat masuk kekamar Haechan, wanita itu langsung memanggil keluarga yang lain untuk membawa anak perempuan itu ke rumah sakit.

"Aku.. aku ingin memberi obat untuknya, ta.. tapi wajahnya pucat lalu badannya membiru dan nafasnya tersengal. Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri dia hampir merenggang nyawa" ujar Koeun tentang kronologinya. Wanita itu nampak bergetar saat menceritakan kronologi itu.

"Iya sayang, tenangkan dirimu dulu" Nyonya Seo menenangkan Koeun yang masih sesegukan menahan takutnya.

"Yuta masih menanggani Haechan didalam, semoga cucu ku baik-baik saja" doa Tuan Seo.

Keluarga Seo tidak lupa menelpon kerabat lainnya tentang kondisi Haechan, begitu juga pada Jaehyun. Pria itu langsung dihubungi oleh Tuan Seo, tidak lupa Jaehyun menghubungi Taeyong istrinya agar ikut kerumah sakit.

Sebenarnya saat Johnny menelpon Jaehyun, mereka berjanjian untuk bertemu di sebuah kafe cofee. Awalnya ingin membahas Haechan, namun Jaehyun mendapatkan sebuah telepon dari Tuan Seo, dengan cepat ia mengajak Johnny untuk ikut bersamanya.

Taeyong, Winnie mereka sudah sampai di rumah sakit. Mereka menitipkan anak-anaknya di rumah Yangyang. Winnie yang diberi tahu oleh suaminya yang berprofesi sebagai dokter itu langsung bergegas ke rumah sakit.

"Bagaimana keadaan Haechan?" tanya Winnie sedikit khawatir.

"Masih ditanggani oleh Yuta didalam" jawab Nyonya Seo.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Taeyong.

"Aku menemukan dia dengan wajah yang pucat seperti mayat" ujar Koeun.

Mereka semua hanya bisa berdoa semoga keadaan Haechan baik-baik saja didalam sana.

"Yong!" panggil Jaehyun, pria itu nampak tergesa-gesa.

"Dimana Haechan?" tanyanya. "Dia berada di dalam" jawab sang istri.

Jaehyun memutar tubuhnya menghadap badan Johnny. Keluarga Seo nampak tak bergeming, mereka tahu kalau Johnny pasti tidak akan peduli dengan anaknya sendiri.

"Puas telah mencampakkan anakmu sendiri?! Puas kau sudah menyakitinya?!" tanya Jaehyun dengan penuh amarah. Pria itu tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Johnny menunduk, ia tidak bisa melihat ekspresi keluarganya bagaimana. Apalagi sang ibu yang tidak ingin melihatnya.

"Kenapa kau diam bajingan?!" seru Jaehyun kembali.

"Jae! ini rumah sakit, pelan kan suara mu itu!" titah Taeyong. Ia tidak ingin orang lain merasa terganggu.

"Johnny Seo, jika kau masih ingat apa yang aku katakan di ruangan mu itu  aku harap kau tidak amnesia" ujar Jaehyun.

Johnny masih kukuh menunduk, ia malu. Malu akan kelakuannya selama ini pada sang anak, mimpinya itu menjadi kenyataan. Haechan-nya kini sedang berjuang melawan maut.

Ya, Haechan-nya. Putri kecilnya yang selalu menginginkan pelukan hangat darinya. Air mata Johnny keluar deras dari ujung kelopak matanya, apakah ia akan kehilangan orang terdekatnya lagi?

Daddy || Johnny [✔]Where stories live. Discover now