07. Back to Korea

4K 476 34
                                    

Happy reading
.
.
.

Ia terbangun, kelopak matanya mengerjap beberapa kali. Ini sudah sore, Johnny terbangun dengan nafas yang menggebu. Aneh, Ia merasa seperti mati suri. Selelah itukah dia sampai tertidur setengah hari?.

Terakhir ia membaca pesan dari anak itu, ia teringat akan mimpinya tadi. Ten, berada dalam mimpinya. Terlihat sangat nyata bagaikan memanipulasi otak Johnny, ia ingin lebih lama bersama Ten didalam mimpi itu.

Jemarinya mengusap pelan kedua kelopak mata miliknya "Sungguh kenapa waktu terasa sangat cepat?" tanyanya monolog.

Ia teringat satu kata yang keluar dari bibir cantik milik mendiang sang istri
"pulang" ah otaknya seperti berhenti berfungsi saat memikirkan kata itu.

"Aku malas untuk pulang Ten, tolong mengertilah" ungkapnya lirih. "apalagi mengingat anak itu, sungguh aku tidak sanggup melihatnya" Johnny belum siap melihat bayi perempuan yang mungkin sudah berkembang menjadi anak perempuan yang cantik.

Johnny mendongak kepalanya menatap langit-langit kamar. Ia ingin sekali memimpikan Ten seperti tadi.

"Aku akan pulang untuk kemakam mu sayang" ia mengingat akan hari kematian sang istri. Mungkin ia akan berkunjung kerumahnya nanti.

('~')

Kediaman Seo tengah ramai dipagi hari, banyak anggota keluarga yang sedang berkumpul. Anak-anak juga sedang bermain bersama, moment yang susah dicari saat mereka besar nanti.

"Kemarin Aya mencicip gulali bersama teman, jangan beri tau mommy Aya ya" cicit anak umur 5 tahun itu.

Haechan yang mendengar itu dengan cepat menggeleng kepala menandai dirinya tidak setuju dengan ucapan Aya adik sepupunya ini. "tidak boleh berbohong kepada mommy" ungkapnya.

Aya anak dari Sehun kakak sepupu Johnny berdecak pelan. "Kak Haechan mau cepu?" tanyanya. Haechan hanya menggeleng sembari memperlihatkan senyuman manisnya. "tentu saja tidak" katanya.

"Terus?" tanya Aya.

"Kalau Aya sakit gigi setelah makan gulali, pasti akan ditanya oleh aunty Luhan" Aya sedang memcoba memahami perkataan Haechan, tetap  saja anak itu tidak paham apa maksud dari Haechan.

"ish! dasar anak kecil! Kalau kamu sakit gigi, mommy pasti akan bertanya apa penyebabnya" cebik Lami kakak kandung Aya.

"Maaf Kak, Aya janji akan rajin gosok gigi" cicitnya. Lami hanya mengangguk paham.

"Kak Lami?" panggil Haechan, yang dipanggil pun menoleh. "ya Channie?" sahut Lami.

"Pacaran itu apa ya kak?" Lami terdiam. oh tidak mungkin kan Lami menjelaskan itu pada anak yang belum genap berumur 7 Tahun ini. Lami menggaruk daun telinganya lembut, apa yang harus ia jawab?.

"ih kakak, kenapa diam?" dengusnya.

"um, Pacaran itu seperti teman. ya, teman yang sangat dekat mungkin?" jawabnya ragu.

"oh, seperti sahabat yang mengucapkan janji?" Lami hanya mengangguk iya saja, malas membahas tentang pacaran pada anak kecil.

"Kenapa tanya pacaran?" tanya balik Lami. Haechan pun menjawab "Channie kepo".

Nyonnya Seo yang melihat semua anggota keluarganya rukun, merasa sangat damai dihatinya. Namun, ada yang kurang disini. Johnny putranya sampai akhir ini belum pulang dari Chicago.

Daddy || Johnny [✔]Where stories live. Discover now