Nukleus

136 5 2
                                    


Part#14
Jumat, 9 Oktober 2020
Jam 10.28 waktu planet 306 Galaksi Graha3 Semesta Kilisuci

Hari jumat memang selalu membawa semangat, barusan nulis part#13 setelah dzikir pagi, jemari sudah beranjak menulis part#14. Seperti biasanya, saya menulis asal saja, mengalir, apa yang berkelibat di dalam otak langsung saya tuangkan menjadi tulisan, gitu aja. Tanpa ada konsep dan ide, pengen nulis ya nulis aja. Banyak yang bertanya darimana ide gagasan muncul kemudian bagaimana menjaga mood menulis tetap baik, bagaimana cara meramu kalimat dengan kata-kata yang tepat, dan lain lain. Selalu saya jawab, ya seperti di atas. Jika anda mulai menulis, percayalah, ide akan muncul dengan sendirinya, mengalir gitu aja. Kemudian untuk menjaga mood, biasanya saya menulis sambil mendengarkan murottal (kesukaan saya reciter Ustadz Hanan Attaki) ataupun lagu ( kesukaan saya chrisye, Nisa sabyan), namun ada juga sih yang suka suasana hening ketika menulis.Kalau sambil mengaktifkan indera pendengaran, menurut saya akan menyeimbangkan kemampuan verbal dan audio saya, plus bisa sambil menyenamkan kepala dan tangan yang pegal karena menunduk , mengetik, fokus di keyboard. Trus bagaimana meramu kalimat yang tepat? (jamu kali diramu, hihi). Kalau masalah ini sih sesuai selera masing-masing, artinya kalimat yang  kau tulis ini mencerminkan siapa penulisnya. Beda kalau yang ditulis ini fiksi lho ya. Karena penulis akan suka-suka memerankan tokoh sesuai POV ( point of view) yang digunakan sepaket sama karakter tokoh itu. Bisa jadi suatu waktu dia menulis dengan genre humor, lain waktu dia menulis genre horor. Aih, koq jadi seperti penulis beken. Kalau cocok pakai , kalau ga cocok abaikan aja pelajaran menulis saya tadi, karena asli saya bukan pakarnya.

Kemudian kalau  satu part sudah jadi, baru saya kasih judul, apa ya bagusnya yang pas. Jujur sih kadang bingung juga mau dikasih judul apa, karena isi setiap part kan nano-nano. Namun masih inget sedikiit pelajaran waktu di SMP dulu , kata bu guru bahasa Indonesia saya, judul suatu karangan itu merupakan inti dari cerita yang ada. Sehingga memudahkan saya memberi judul, karena setiap part kan pasti ada intinya, sebagaimana setiap sel memiliki inti yang namanya nukleus. Nukleus ini yang mengontrol informasi genetik yang ada di dalam sel. Sehingga masing-masing organisme ( termasuk kita manusia) memiliki ciri khas masing-masing. Susah ga sih analoginya? Jadi, judul itu menggambarkan isi setiap part. Misalnya part#3 , saya beri judul ‘jika corona sebesar kambing’. Pembaca pasti akan membayangkan dulu kan rupa kambing (hayooo ngaku), dari situ aja sudah memudahkan saya menyampaikan jika corona sebesar kambing, kita pasti tahu dan ingat dimana dan kapan kenalan sama miss coro ini.
Bentar... ada yang telepon. Rupanya bang gojek, menyampaikan ada kiriman makanan dari pak Sukaryanto katanya. Waah, dikirim apa yaa....alhamdulillah setiap hari dapat kiriman makanan ini itu, sampai dibagi-bagi habis , besuk lagi berdatangan. Ohya pemirsah, Pak Sukaryanto itu besan saya (hayo..tadi mikir siapa). Beliau menjadi pengajar di MTS N 1 dan Kasek MTS Miftahul Falah, sementara istrinya bu Aning juga guru di MTS Centong.  Enaknya punya besan guru,  beliau sering koreksi tulisan saya jika salah ketik atau dobel kata,  karena guru sudah biasa koreksi katanya..haha.. Maturnuwun ya Pak Yanto dan Bu Aning , sementara belum ada panggilan bahwa titipan sudah sampai di galaksi lantai 3 ini, jadi saya lanjut menulisnya.

Tadi pagi saya diswab lagi, diambil sampel dari hidung kanan dan kiri. Tidak sakit sama sekali, geli sedikit. Tips nya, jika kita diswab mulut kita buka untuk atur nafas dan rileks. Saat pertama saya diswab merasa panas, karena belum pengalaman ya, tegang dan takut banget. Tapi saya doakan anda semuanya sehat selalu, sehingga bisa menjadi pembaca setia tulisan saya (nah,modus kan). Informasinya jika hasil tes swab saya negatif, saya boleh pulang. Senengnyaa, membayangkan mentari hangat di bumi, bikin resep dan masakan ini itu..hihi maklumlah saya kan emak-emak yang doyan masak. Jadi deg-degan menunggu hasil swab. Apapun nanti hasilnya, sudah hapal quote nya kaan : Semua takdirNya adalah pasti yang terbaik.
Dah dulu yaa, agak capek nih jari jemari saya. Next lanjut cerita hasil swab.

KAMAR 306-jika corona sebesar kambing-Where stories live. Discover now