Pendaratan dan Pencerahan

159 9 4
                                    

Part#11
Kamis, 8 Oktober 2020
Jam 05.59 waktu planet 306 Galaksi Graha3 Semesta Kilisuci

Sudah ga sabar menulis part#11 ini, karena ada kabar bahagia bangeet. Semalam ada dua tetangga saya di galaksi Graha3 ini yang mendarat ke bumi, tentunya diantar oleh para astronot dengan pesawat ulang alik ambulance putih. Mereka yang diperbolehkan mendarat adalah penghuni planet 307 dan 308. Sebelum mendarat, ada pemeriksaan lengkap meliputi pengambilan sampel darah, foto thorax, dan tentunya swab. Meskipun mendadak melo karena yang tersisa di galaksi antah berantah ini tingal 4 orang, namun kami bahagia karena dua saudara kami sudah bertemu dengan keluarga tersayang, bisa menikmati renyahnya rempeyek dan hangatnya mentari bumi..(emang apa hubungannya rempeyek dan matahari? Hihiii)
Ini poto kepulangan dengan pesawat ulang alik dan para astronot:

(emang apa hubungannya rempeyek dan matahari? Hihiii)Ini poto kepulangan dengan pesawat ulang alik dan para astronot:

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Meskipun tetangga saya semuanya berjenis maskulin, ternyata mereka bisa melo juga lho gaes. Katanya merasa sedih jika ada yang sudah lulus, karena mereka juga pengen banget segera lulus dan mendarat di bumi pertiwi Kediri.Dan yang membuat mereka sedih, katanya para tetangga yang masih jahiliyah persepsinya tentang orang yang sudah pernah tersentuh miss coro. Katanya bener tulisan saya ,seandainya corona sebesar kambing kan bisa dihindari (haha). Katanya sih, para tetangga masih menganggap orang yang baru kenalan sama miss coro ini bawa virus kemana-mana, jadi perlu dijauhi. Lah emangnya orang- orang yang belum bersentuhan dengan virus ini, mereka bersih? Malah au ah gelap kan, karena mereka tidak menjalani tes swab.Bisa jadi mereka yang parno itu malah punya virus, tapi seperti kita yang ga ada gejala. Kasihan kan pemirsaah, sudah pulang dan dinyatakan sehat, masih dianggep ditempeli miss coro. Saya bilang, santai aja pak bapak, hidup harus terus berjalan. Mereka belum kenalan aja sama miss coro, jadinya parno kan. Belum tentu ketika mereka ‘ditemploki’ miss coro bisa setegar karang seperti bapak-bapak. Ga usah diambil ati lah, kita ini bukan napi yang punya tindakan kriminil merugikan orang (kasihan banget sih kalo sudah napi kena coivd, bener ga?)

Yuk mari saya cerahkan dulu. Krys Johnson, ahli epidemiologi di College of Public Health Temple University, membuat studi keci di China, mengungkapkan pasien yang masih memiliki virus corona kemungkinan besar tidak akan menularkan Covid-19 pada periode pasca gejala kepada orang lain. Malah, virus yang bertahan di tubuh setelah gejala mereda bisa membuat pasien Covid-19 yang sudah sembuh menjadi tidak mudah terinfeksi virus corona lagi. Juga beberapa studi serupa, bisa dibaca sendiri ya gaes, karena kalau saya tulis disini nanti seperti kuliah kesehatan lagi. Intinya sih, jika kita sudah sembuh, hasil swab sebelum pulang negatif artinya tidak ada lagi miss coro di tubuh kita, jadi tidak menularkan dong, dan bonus dari Alloh karena kita sudah merasakan bagaimana menjadi orang yang positif sars cov-2, tidak akan mudah lagi tertular, karena antibodi di dalam tubuh kita sudah ada cetakannya. Terekam sejak pertama miss coro masuk sehingga kalau ada yang  mau masuk lagi tanpa permisi akan dengan mudah tentara antibodi ini tercetak dan menghadangnya, kan sudah ada filenya tinggal print (haha, macam dokumen aja). Naah semoga pencerahan ini mencerahkan otak yang masih jahiliyah di pagi yang cerah ini pemirsaaah. Permisi mau senam dulu, ada usul? Sepertinya senam hip hop akan membuat oksitosin saya naik dan hepi. Yuuk, mau ikut?

KAMAR 306-jika corona sebesar kambing-Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt