MCB; 26

3.3K 391 95
                                    

"Halo? Jihoon?"

"Oi.. kenapa Jun? Semalam gimana bazarnya?" suara Jihoon diseberang sana

"Itu gak penting, sekarang aku mau minta tolong"

"Apa?"

"Wonu... Wonu masuk Rumah Sakit"

"Hah? Bagaimana bisa? Kamu tau darimana?"

Jun mulai menceritakan semua yang terjadi, mulai dari bazar dimana Wonwoo yang memintanya kembali, Wonwoo yang meminta maaf dan menunggu di bawah guyuran hujan yang deras, hingga sang Ayah yang memberikan bogem mentah pada pipi dan perut Wonwoo

"Seharusnya aku tak meninggalkannya sendirian disana, tapi di pikiranku hanya tentang kemarahan Ayah... Aku takut Ayah akan semakin marah jika aku terlalu lama di Rumah Sakit"

"Oh astaga... Sekarang kau dimana?"

"Aku dirumah, Ayah tak akan mengizinkanku keluar setelah ini"

"Oke Jun, tenangkan dirimu. Aku dan Seungkwan akan mengurus Wonwoo. Dan kau harus melakukan sesuatu agar Ayahmu tak marah lagi"

"Hmm.. terima kasih Jihon, terima kasih.."

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengabarimu kondisi Wonwoo nanti. Aku tutup"

Panggilan berakhir, sekarang Jun harus memikirkan cara agar Ayahnya bisa membiarkannya keluar atau jika tidak bisa, maka Jun berharap Ayahnya bisa memaafkan Wonwoo

Cukup lama Jun berpikir hingga terdengar suara ketukan pintu dari luar, Jun menoleh dan melihat pintu yang terbuka menampilkan sang Bunda dengan senyum lembutnya

"Kau belum sarapan kan?" suara Bunda

"Jun tidak lapar.." ucap Jun menggelengkan kepalanya

Bunda menghela nafasnya pelan, kemudian melangkah mendekati anak tercintanya. Jun yang sedang terduduk di pinggir ranjang hanya bisa terdiam saat Bunda menariknya untuk dipeluk

"Jun tau kan kalau Ayah dan Bunda sangat sayang sama Jun?"

Jun mengangguk pelan menanggapi pertanyaan Bundanya

"Pasti Jun juga tau kalau sekarang Ayah sangat menyesal sudah membentak Jun tadi kan?"

Jun cukup terkejut, tapi kemudian rasa bersalah menghampirinya. Jun berpikir ni bukan salah orang tuanya, tapi ini salah Jun yang sangat keras kepala, seharusnya Jun tak membuat orang tuanya khawatir

"Maaf... Maafkan Jun.." gumam Jun dalam pelukan hangat Bundanya

"Hussttt, anak Bunda tak bersalah. Kenapa harus minta maaf hm?"

Bunda melepaskan pelukannya dan menatap lembut anak semata wayangnya

"Ternyata anak Bunda sudah besar ya? sudah pintar urusan percintaan hahahaha"

Jun menekuk wajahnya saat tiba tiba Bunda menggodanya seperti itu

"Jun sudah besar Bun, bahkan Jun sekarang sudah bisa menikah jika ada yang melamar"

"Aww, siapa yang mau melamar anak Bunda yang manis ini hm? Hahaha"

"Hiiiihh Bunda!!!"

Jun semakin kesal saat Bundanya tertawa, dengan sengaja Jun menghentakkan kakinya dan keluar dari kamar disusul tawa Bunda dibelakangnya

Mereka bertiga sekarang sudah duduk di meja makan dan menikmati sarapan yang dibuat sang Bunda. Suasananya cukup mencekam karena Ayah yang hanya diam dari tadi dan tak melihat Jun sedikitpun

✓My Cold Boyfriend || WonhuiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon