"Pakai mobil?"

"Enggak, capek, kereta aja biar bisa tidur."

Ingin bilang, tapi...

Beomgyu menatap Hyunjin. "Kak, beneran deh, waktu itu kak Hyunjin udah nge-follow aku kenapa di-unfoll lagi sih? Ngurangin followers aja!"

"Oh iya, sorry deh, kepencet."

Beomgyu berlagak memicing tanda tidak percaya. "Aku tidak menerima dustamu, wahai makhluk bumi."

Hyunjin ketawa. "Lu makin tua makin lucu deh," dia mengusap puncak kepala Beomgyu. "Dulu masih sepantaran sama Jeongin, sekarang tingginya malah nyusulin gue kayaknya."

Gimana bisa gue tahan kalau dia kayak gini...

Beomgyu mengalihkan wajah. Dan... dia tahu kalau setelahnya Hyunjin memandanginya dari samping.

"Gyu, maaf gue pergi dan gak bilang,"

Ucapan Hyunjin membuat langkah Beomgyu melambat, lantas menoleh supaya berhadapan dengan yang lebih tua.

Jadi... sekarang ini saatnya?

"Mamanya Jeongin gak pernah mau ada gue. Gara-gara ada gue, dia harus sama papa meski pada akhirnya dia juga tetap ninggalin mamanya Jeongin gak lama setelah dia ada." ujar Hyunjin, enggan menyebut sosok ibu adiknya dan dirinya itu sebagai ibu yang sama.

Iya, mereka itu saudara kandung. Tapi... ibu mereka seperti hanya menerima keberadaan Jeongin saja.

Ralat, bukan seperti, tapi memang beliau hanya menerima keberadaan Jeongin saja sebagai anaknya.

"Kak—"

"Padahal gue kakak, tapi gue terlalu malu menghadap Jeongin... juga ke elo. Setelah semua yang terjadi, kebaikan yang Jeongin dan lo kasih rasanya gak pantas gue terima—"

Beomgyu sebenarnya tidak suka ketika Hyunjin mulai merendahkan dirinya sendiri. Tapi kini dia tidak enak hati untuk menyelanya.

Kalau memang itu yang Hyunjin rasakan, yang membuatnya memilih pergi dan mengikuti ayahnya—setelah orang tua mereka bercerai ketika keduanya masih kecil—maka Beomgyu akan dengarkan.

"Gue terlalu takut buat bertahan di sini, di kota ini. Dengan mama dan papanya Jeongin. Gue..." Hyunjin menjilat bibir bawahnya. Mendadak dia tidak berani berkata lagi.

"Kak," Beomgyu meraih tangan Hyunjin yang diusapnya pelan. "gak pa-pa, gak pa-pa..."

Kepala yang lebih tua merunduk. "Beomgyu, gue sayang elo, banget. Tapi maaf gue gak bisa bertahan di sini. Maaf, maaf..."

Hyunjin mulai menangis dan tubuhnya bergetar. Lantas Beomgyu mendekat dan merengkuhnya dalam pelukan yang dibalas seketika lebih erat.

"M-maaf gue b-baru berani bilang ini sekarang... baru lima tahun—"

"Gak pa-pa, gak pa-pa kak," ditepuknya pelan punggung yang lebih tua. "kalau lo bisa ada di sini sekarang pun itu udah gak pa-pa. Semuanya gak pa-pa. Like I've always told you; it's okay not to be okay."

Meski diucapnya begitu, ada rasa mengganjal di kerongkongannya seolah Beomgyu telah mengucapkan omong kosong.

Tapi, biarlah... biarlah omong kosong itu mengempiskan realitas untuk sesaat.

Kalau pun ini jadi yang terakhir, setidaknya... Beomgyu tahu kalau Hyunjin sudah tidak apa-apa tanpa dirinya sekarang.


❏❏❏


Gak ada kesempatan buat Beomgyu termenung—bercakap dengan dirinya sendiri tanpa jawab.

Melangkah keluar dari minimarket, Beomgyu berjalan cepat menghampiri Hyunjin yang duduk menunggu di luar.

"Nih, minum dulu." Beomgyu mengulurkan air mineral yang langsung diterima Hyunjin.

"Nih, buat kompres matanya." kemudian Beomgyu mengulurkan sebungkus es krim, tapi kali ini gak langsung diterima.

Hyunjin menatap es krim dan Beomgyu—yang masih berdiri—gantian. "Mending es krimnya dimakan—"

"Ya buat kompres dulu nanti dimakan, gituloh! Ahelah, kakak udah tua masih aja lemot."

Hyunjin manyun, "Gue bingung harus seneng atau enggak diomelin elo."

"Jangan maso dong kak,"

Hyunjin mulai mengompres matanya yang bengkak bekas menangis. "Gak sama elu, gak sama yang di sana, diomelin terus." katanya, tapi terlalu keras diungkap untuk dirinya sendiri.

Beomgyu yang sudah duduk di hadapan Hyunjin menatap, "Siapa 'di sana'?"

"...seseorang."

"Pacar?"

"Bukan."

"Temen?"

"Uhm-hm, actually yes, but... more than that." entah tindakannya sadar atau enggak, tapi Beomgyu bisa melihat bibir Hyunjin yang berkedut tersenyum.

"Well, glad if she's nice."

"Actually, he is."

Beomgyu cuman balas tersenyum meski Hyunjin gak bisa melihatnya sama sekali karena masih ngompres.


###

[10-10-2020]

Revisi: 01-11-2020

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now