"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..."
-Yang Jeongin, 2020
Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
Percuma. Jeongin sudah keluar kafe yang kepergiannya diikuti tatapan baik dari Beomgyu yang masih mode 'wat de pak?'.
Dari dinding kafe yang berbahan kaca, Jeongin jalan pergi tapi menghadap ke dalam sambil 👋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beomgyu sedang dan masih memproses informasi. Kemudian dia duduk lurus lagi menghadap cowok di hadapannya, telunjuknya mengarah lurus. "K-kak Hyunjin...?"
"Iya..."
"Beneran kak Hyunjin?"
"Iya."
"Beneran kak Hyunjin kakaknya si Jeongin? Beneran kak Hyunjin yang dulu suka nge-game di rumah? Beneran kak Hyunjin yang—" jantung Beomgyu rasanya mau copot. "—y-yang nge-follow gue terus unfollowed lagi?"
Pertanyaan yang terakhir agak aneh, tapi cowok di depan Beomgyu mengangguk sambil senyum, menampilkan lesung pipi yang membuat pemuda Choi jadi ingat sahabatnya yang barusan kabur. "Iya..." jawabnya.
Beomgyu histeris di tempat.
❏❏❏
Mereka gak bertahan lama di kafe karena—
"L-lo nangis, Gyu?"
"KALAU BISA NANGIS, GUE UDAH NANGIS DARITADI LOH YA!"
Hyunjin meringis. "Maaf, Gyu..."
"Gak tahu ah!"
"Maaf—"
"Diem kak!"
"Oke," Hyunjin langsung diem, terus dia mengulurkan smoothies Beomgyu tadi masih ada. "minum dulu deh..."
Beomgyu menatap minumannya dan Hyunjin bergantian, kemudian menghela napas keras, baru dia mengambil minumannya dan menyesapnya sedikit.
"Gue... gak tahu harus marah atau sedih atau seneng..." kata Beomgyu kemudian.
"Gue juga bingung harus sedih atau seneng atau..." Hyunjin menggantung ucapannya.
Beomgyu menatap lekat. "...'atau merasa bersalah'?"
Hyunjin gak menyahut.
Meski itu gerakan kecil, tapi Beomgyu menemukan jemari tangan Hyunjin yang saling mengusap satu sama lain. Kebiasaan yang gak berubah dari dulu.
Seketika Beomgyu jadi agak menyesal bertanya sebelumnya. Seharusnya dia bisa pilih kata-kata yang sekiranya lebih baik.
Tapi... kalau Beomgyu gak bertanya itu, dia gak akan tahu perasaan Hyunjin sebetulnya.
Kemudian, Beomgyu mendekat dan memeluk Hyunjin dalam dekapan erat. Beomgyu bisa merasakan ketegangan akibat keterkejutan yang mendadak, namun tak lama kemudian pula kedua tangan Hyunjin turut melingkar dan membalas pelukan Beomgyu. Menjadi lebih erat dan dekat.