26 - Ambil kembali

Start from the beginning
                                    

Kau berjalan keluar dari persembunyianmu. Tenang saja, kau sudah memakai masker dan topi, mereka tidak akan mengenalimu.

"Siapa kau!?" Pekiknya.

Kau menengadahkan tangan kananmu kearah mereka. Jarak antara kau dan mereka itu lima meter. Masih cukup jauh untuk dirimu merebut ramuan itu dari anak tersebut.

"Serahkan ramuan itu padaku."

Laki-laki tadi memasang wajah bingung, lalu tertawa terbahak-bahak bersama konco-konconya yang lain. "Menyerahkan ramuan ini padamu? Kau bercanda?"

"Aku tidak bercanda. Lebih baik, kau serahkan ramuan itu dan kalian semua kubiarkan selamat." Kau merutuki dirimu sendiri. Apanya yang membiarkan mereka semua selamat? Justru dirimulah yang akan babak belur karena berani menantang mereka yang ramai.

Lelaki itu diam, dia kemudian berdiri dan maju beberapa langkah.

"Hei nak! Kukatakan padamu jangan bercanda. Lebih baik kau pulang dan bermanja-manja dengan ibumu." Dia mengatakan hal itu dengan nada mengejek. Lalu lagi-lagi ia tertawa terbahak-bahak diikuti konco-konconya.

Kau mendengus.

Selagi ia sedang tertawa, kau melempar segenggam pasir yang sedetik lalu kau ambil. Lelaki tersebut lengah dan matanya kemasukan pasir. Ia berteriak marah, segera kau melancarkan serangan kuat ke perutnya hingga ia terjatuh ketanah sambil terbatuk-batuk.

Kau berlari kearah anak tadi, anak yang diberikan ramuan keemasan tadi.

Tapi kau dihadang oleh seorang laki-laki yang umurnya sebaya denganmu. Kau langsung menendang wajahnya dengan kakimu dan ia terpental kebelakang.

Yang lain pun berdatangan. Hendak menghabisimu namun kau lebih dulu bergerak untuk memastikan mereka tidak berhasil menjatuhkanmu.

"BERIKAN RAMUANNYA PADAKU!!" pekikmu kepada anak tadi. Anak tadi tampak ragu-ragu namun kau kembali menjelaskan. "Ramuan itu berbahaya, itu akan membunuhmu. Cepat berikan padaku dan aku akan memusnahkannya."

Anak tersebut takut namun ia mengangguk setuju.

Yang lain tampak membuas. Mereka menyerang tanpa ampun dan dirimu pun sudah kewalahan dengan banyaknya orang disana. Anak tadi menyudut agar tidak terkena yang lain, ia memegangi ramuan itu dengan kuat agar tidak terambil oleh yang lain.

Muncul seseorang yang hebat dalam bertarung, kau sangat kewalahan karena energimu terkuras saat menghadapi yang lain. Dia melancarkan serangan dengan cepat, yang bisa kau lakukan hanya menghindar dan mencari celah untuk memukul tengkuknya.

Topimu terlepas saat orang itu hendak meninju kepalamu, namun kau berhasil menghindar. Tapi dengan geram ia hendak mencakar wajahmu, tapi lagi-lagi kau menghindar. Menyebabkan masker milikmu terlepas dari wajahmu.

Kau memukul dagunya hingga ia terjungkang. Ia dengan cepat membalas serangan dan memukul pinggangmu dengan kakinya.

Kau tersentak dan jatuh. Tapi kau langsung menahannya berdiri dan mencekiknya hingga ia tak sadarkan diri. Hanya itu, tidak sampai ia mati dan permainan berakhir.

Kau terduduk di tanah dengan nafas ngos-ngosan. Belum juga pemanasan, kau sudah diserang dadakan oleh banyaknya orang.

Untung kau berhasil mengalahkan mereka semua. Jika tidak, mungkin saja kau sudah babak belur sekarang.

"Hei, berikan ramuan--"

Tidak ada.

Anak itu tidak ada setelah kau menelusuri tempat dengan matamu. Ia menghilang tanpa jejak begitu saja.

『 Save Them 』 BoBoiBoy ✔Where stories live. Discover now