[01] ::🌼a Diary

45 15 2
                                    

Gabrellia lauverra Pelangi Axe Xavierr. Panggil saja aku pelangi. Tidak ada yang istimewa, diriku ini hanya gadis biasa yang tidak sesempurna gadis lain. Gadis biasa yang hanya mencintai sebuah kehangatan.

Yakni mulai dari Kehangatan senja, kehangatan kopi, dan kehangatan pelukkan.

Dari kehangatan senja, aku belajar bahwa yang awal belum tentu lebih indah dari yang akhir.

Dari kehangatan kopi, aku belajar bahwa sesuatu yang pahit sebenarnya masih bisa kita nikmati.

Dari Kehangatan Pelukkan, aku belajar bahwa yang selalu bersama belum tentu bisa memberikan kita kenyamanan.

Dan hal yang paling ingin aku rasakan didunia ini adalah...

menikmati secangkir kehangatan kopi dalam hangatnya pelukkan seseorang yang bisa memberikan sebuah kenyamanan dibawah langit senja yang hangat.

Namanya juga angan-angan. Indah dibayangkan, namun mustahil untuk diwujudkan.

Aku juga merupakan gadis yang sangat mencintai sajak. Ku habiskan waktu Tiap detik hidup ini, untuk mengukir dan merangkai sebuah kata-kata diatas kertas.

Membuat sebuah karya berupa tulisan yang dapat orang lain dengar, adalah keahlianku. Bagiku pena dan selembar kertas ini adalah sahabat hidupku.

Hidupku tak seindah namaku. Pelangi yang memiliki banyak warna-warna indah, tidak cocok untuk hidupku yang hanya hitam putih.

Hingga aku mulai memutuskan untuk mencari warna-warna hidupku yang telah hilang sejak lama.

Sebelum Tuhan mengambil nyawaku, aku ingin agar namaku dan hidupku serasi.

Sebelum Tuhan mengambil nyawaku, aku ingin duniaku menjadi seindah namaku.

Sebelum Tuhan mengambil nyawaku,,, aku juga ingin merubah dunia seseorang yang kelam sama seperti ku, dapat berubah menjadi indah, seindah pelangi di langit.

Diary pink ini merupakan saksi nyata perjalanan hidupku. Setiap kisah yang ku alami tiap harinya, akan ku tuangkan kedalam diary kecilku ini.

Diary ini pemberian dari almarhumah nenekku yang pergi 2 tahun yang lalu, setelah berjuang melawan penyakit serangan jantung yang dideritanya. Hadiah diary ini beliau berikan saat usiaku memasuki 10 tahun. Dan Sejak saat itu aku lebih suka menikmati hidup dengan cara menorehkan tinta pena diatas kertas.

Ada 30 diary yang ku simpan. 30 diary dengan motif, bentuk, ukuran, dan warna yang sama. Aku tidak pernah menulis panjang lebar kedalam diaryku, cukup kata yang singkat, tetapi bermakna dan dapat dipahami.

14 tahun aku menghabiskan hidupku di ibu kota, Jakarta. Dan saat usiaku genap 15 tahun, aku pindah tempat tinggal. Aku pindah ke kota Yogyakarta. Kota yang indah, bersejarah nan klasik.

Disini adalah awal kisah bagaimana warna-warna hidupku telah kudapatkan.

Kakekku adalah pemilik salah satu yayasan pendidikan yang terkenal dikota Yogyakarta. "SMA TUNAS BANGSA" merupakan sekolah yayasan swasta elit yang didirikan oleh kakekku sejak 1997an.

Kakekku bukan orang asli yang berasal dari Indonesia, melainkan berasal dari kota Gorzow, Polandia. Kemudian menikahi nenekku yang merupakan wanita Jawa.

Teman-temanku di Jakarta banyak yang mengatakan, kalau tampang ku lebih mirip seperti ayahku yang setengah ke bule-bulean.

Setelah kematian kakek yang setahun lebih dulu sebelum kematian nenek, kini ayahku menjadi penerus pemegang nama "SMA TUNAS BANGSA". Aku bersekolah di SMA TUNAS BANGSA saat usiaku 17 Tahun 8 bulan. Yang sudah cukup untuk memasuki kelas 12 SMA.

Ntahlah apa yang membuatku bisa nyaman untuk menutupi identitas pribadiku. Iya, jadi semenjak aku pindah sekolah di tempat Ayahku, Aku mulai menutupi identitas asliku. Yang sebenarnya aku adalah anak dari pemilik yayasan ini. Aku tidak ingin mereka semua tau bahwa aku adalah salah satu anggota keluarga Xavierr.

Jadi selama ini, aku memutuskan untuk tinggal dirumah nenek yang kedua, yang lebih dekat dengan sekolahan, sendirian. Aku juga menyembunyikan kata 'Axe Xavierr' di belakang namaku. Hidupku menjadi lebih berwarna saat ini. Tidak ada tekanan dari pihak manapun. Aku bebas melakukan apa yang aku inginkan. Rasanya seperti sedang melayang bebas di udara. Aku juga tidak memperdulikan apa kata orang lain yang buruk tentang ku.

Kini aku lebih sering menghabiskan waktu dengan alam. Akupun memiliki banyak hobi baru. Menemukan banyak orang-orang baru. Tapi orang-orang baru disini sungguh berbeda 360° dengan teman-temanku di Yogyakarta. Aku memang memilih untuk bergaya nerd. Yang sederhana, dan tidak berlebihan. Berkacamata bundar, rambut yang dikuncir kebelakang, dan pakaian biasa.

Tapi dengan aku bergaya seperti itu, aku sering menjadi bahan pembullyan disekolah. Tapi itu tidak  masalah bagiku. Karena, aku memiliki 1 tujuan untuk bertahan disini. Seperti yang aku katakan diawal, bahwa aku juga ingin merubah dunia seseorang yang kelam sama seperti ku, dapat berubah menjadi indah, seindah pelangi di langit.

Dan dia, adalah orangnya. Apapun yang terjadi, aku akan bertahan demi dirinya.


Hai semua Terimakasih sudah menyempatkan waktu kalian untuk membaca cerita saya, bagaimana menurut kalian?

Jika ada ulasan yang ingin disampaikan kan, silahkan ditulis di kolom komentar ya!! Jangan lupa untuk menekan tombol bintang untuk karya saya. Karena kalian lah yang menentukan next atau nggk nya cerita ini.

Thank you😉

DIARY KECIL PELANGIWhere stories live. Discover now