5. Menjadi Orang Asing

29 6 4
                                    

Mencintaimu adalah jalanku
Meski penuh kerikil berbatu
Langkahku tetap melangkah maju
Tak berhenti di ujung pilu

_Goresan Hati_

🐣🐣🐣🐣🐣

Kimberly merasa ada yang aneh dengan ibunya, tubuh itu tidak berhenti bergetar meski Anita tidak lagi berbicara.

"Bu---" Kimberly tidak bisa melanjutkan perkataannya. Karena tubuh Anita sudah terlebih dahulu jatuh.

Beruntung Kimberly berdiri di belakangnya. Hingga tubuh Anita tidak jatuh menyentuh tanah.

"IBU," teriak Kimberly, "bangun, ibu--bangun. Tolong jangan seperti ini."

Kimberly terus mengguncang tubuh lemah ibunya, matanya menyorot penuh kepanikan.

"Ay--Tuan, Nyonya, tolong ibuku, tolong," pinta Kimberly. Dia meletakan tubuh ibunya, sebelum berlari ke arah Richard dan Amira.

Dia bersujud di hapan keduanya, memohon dengan sangat untuk bantuan mereka.

Namun, kedua tetap tak bergeming. Hanya diam dan menatap Kimberly dengan rasa jijik.

"Tolong, aku akan melakukan apa pun yang kalian inginkan," iba Kimberly.

"Pegang kata-katamu," ujar Richard. Dia mengeluarkan kertas dan pulpen dari sakunya. Lalu menyodorkannya pada Kimberly.

"Apa ini?"

"Baca, lalu tanda tangani."

Kimberly melihat isi kertas tersebut, dia berulang kali menyusut air matanya. Takut jika dia tidak bisa membaca dengan benar.

Namun, apa yang dia baca seperti pukulan telak di hatinya. Selembar tipis harapan yang selama ini tersimpan rapat di dalam hatinya, kini hancur berkeping-keping.

Dadanya berdenyut sakit, melihat perlakuan ayah kandungnya sendiri.
Apa tindakannya selama ini tidak cukup, hingga dia memintanya untuk menandatangani surat terkutuk tersebut.

"Cepat, setelah itu kalian harus meninggalkan rumah ini," ujar Richard.

Tak ada sedikit pun empati darinya, dia memandang keduanya seperti orang lain. Yang tidak berhubungan apa pun dengan dirinya.

Mungkin, setelah Kimberly menandatangani kertas tersebut, mereka akan menjadi orang asing yang sesungguhnya.

Dengan terpaksa, Kimberly menorehkan namanya. Dia menutup matanya dengan segunung emosi yang berderak seperti tsunami.

Dia membenci seseorang yang tetap dia anggap seperti ayahnya hingga saat ini. Dia membenci mereka yang dengan paksa membuatnya menjadi orang asing.

"Ambil uang ini, lalu segera pergi dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku. Hidup atau matimu, tidak ada lagi hubungannya denganku. Kelak, jangan pernah berharap untuk mengambil sepeserpun uang dari rumah ini. Sekarang kamu adalah orang asing, jadi tetaplah menjadi orang asing," tutur Richard dingin.

Kimberly mendengarkan semuanya dengan setengah tuli. Dia tahu, dia sudah tidak ada di mata mantan ayahnya. Tapi memperlakukannya seperti ini, Kimberly benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Ruchard.

"Tunggu apa lagi, cepat bawa barang-barang kalian. Lalu segera tinggalkan tempat ini," tegur Amira.

Kimberly menatap tubuh ibu dan mantan ayahnya secara bergantian, hatinya seakan tercabik-cabik melihat kontras di antata mereka.

Dulu, meskipun kehidupan mereka serba kekurangan. Namun ayah dan ibunya sangat rukun.

Keduanya selalu dipenuhu dengan cinta. Hingga sedingin apa pun perut lapar mereka menjerit perih, semuanya selalu dilewati dengan senyum dan syukur.

The Sweetest RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang