Chapter 9 : Ada Apa Dengan Techno

1K 158 19
                                    

Up ke 3

Kengkla pulang mendapati kekasihnya Phi Techno  duduk termenung. Raganya ada disini tapi jiwanya entah melayang kemana. Kengkla duduk di samping Techno dan memeluknya pelan, menaruh dagu di bahu kiri Techno.

"Phi No... ada apa?"

Techno spontan terkejut tak menyadari Kengkla telah ada di sampingnya.

"K-Kau sudah pulang?" Kengkla mengangguk.

"Kau lapar? Aku buatkan makanan."

Kengkla menarik kembali Techno yang mau pergi, membiarkan Techno duduk di pangkuannya. "Phi No lagi memikirkan apa?"

Techno berusaha tersenyum tapi canggung, "Tak memikirkan apa-apa."

"Sungguh?"

Techno mengangguk cepat.

"Phi No.. kita sudah menjalin hubungan 1 tahun, Kla mohon, jangan ada rahasia diantara kita. Jika Phi No punya masalah, aku siap mendengarkan."

Techno membantah dengan cepat, "Tidak. Tidak ada masalah. Semua baik-baik saja."

"Begitu?"

"Hm.."

Kengkla menatap mata Techno yang menghindarinya, "Bagaimana kalau hari ini kita makan malam di luar?"

"Tidak usah. Boros."

"Tidak boros, kita makan di kedai yang murah."

"Tapi...."

"Tapi apa?"

Mobilmu akan menarik perhatian - keluh Techno.

Seperti membaca pikiran Techno, Kengkla menegaskan bahwa mereka hanya makan di kedai depan komplek dengan berjalan kaki. Techno akhirnya merasa lega dan setuju. Pamit pergi untuk mandi.
Kengkla memastikan bahwa Techno sudah pergi ke kamar mandi, berjalan mendatangi kamar Nick dan membuka kasar.

Nick yang membaca majalah edisi khusus dewasa, menjadi kesal.

"Apa!"

"Ada apa dengan Phi No?"

"Kenapa?"

"Dia murung. Apa ada sesuatu yang menganggunya?"

"Kau kekasihnya, kenapa bertanya padaku!"

Kengkla menyodorkan tangannya di depan Nick.

"Apa!"

"Kembalikan kunci mobilku."

"Kartu kreditku."

"Dan..."

Nick segera melompat, duduk bersujud memegang tangan Kengkla dan melapor cepat. "Ming kekurangan uang, lalu dia mendapat bantuan dari ayahnya dan membeli rumah di komplek. Rumah tersebut dijadikan kos-kosan, sekarang sudah terisi oleh 5 wanita cantik. Para isteri sudah mengadakan meeting bersama. Kurasa Phi No murung karena itu."

Kengkla menaikan salah satu alisnya, masih mode bertanya.

"Phi No, selalu minder. Ia takut kau tergoda pada wanita-wanita itu."

Kengkla mengangguk paham dan berbalik pergi.

"Kartu kredit? Mobil? Uang saku?" Teriak Nick cemas.

"Untukmu." Jawaban Kengkal membuat Nick gembira dan kembali bersemangat membaca majalah dewasanya.

***

Kengkla dan Techno berjalan beriringan sepanjang jalan, ini juga mengundang gosip para tetangga. Tak biasanya Kengkla pergi berjalan kaki.

"Phi No.. malam ini bulannya cerah."

Techno mendongak, bulan bulat bersinar terang. Ia setuju dengan Nick.

"Kuharap.. ķita bisa melihat malam yang cerah bersama-sama di masa depan."

Blush.. wajah Techno memerah. Kenapa Kengkla jadi sangat manis sekarang.

"Apa Phi No mempunyai pikiran yang sama denganku?"

Techno baru saja ingin menjawab, tapi terganggu oleh panggilan wanita penghuni kos.

"Hai... kalian mau ke depan ya, boleh aku ikut? Aku baru disini jadi belum mengenal banyak tempat. "

Techno menjawab sopan, "Kami mau ke cafe depan."

Wanita itu menjadi lebih bersemangat, "Begitukah,  kebetulan sekali aku belum makan malam. Apa aku boleh ikut makan malam dengan kalian?"

"Maaf aku lupa memperkenalkan diri, namaku Che."

"Namaku Techno."

Kengkla diam sampai Techno menyingkut lengannya. "Kengkla."

Che tersenyum lebar, ia sudah mendapatkan nama pria kaya itu terlebih dahulu. Tinggal menggodanya dan pria itu akan menjadi miliknya.

Kengkla melirik Techno dengan wajah sedikit masam, tersenyum lebar. Che berbicara dengan nada manja sepanjang jalan, apalagi tangannya sering menyentuh tangan atau lengan Kengkla.

Techno menatap aneh saat Kengkla meladeni dengan baik dan penuh senyuman, ada rasa kesal, ingin menusuk Kengkla dari belakang namun ia mengabaikan mereka.

Kengkla dan Che berjalan berdampingan di depan, sementara Techno berjalan lambat di belakang mereka.

Mungkin seharusnya seperti ini...

Wanita yang cantik dengan Kengkla yang tampan.

Pasangan yang serasi.

Buat apa dengan pria canggung sepertiku!

Pikiran Techno semakin jelek dan jelek, ia berbalik dan lari menuju ke komplek.

Techno tak berhenti walau Kengkla berteriak memanggilnya.

"Kenapa dengan temanmu?" Tanya Che yang masih dengan nada manjanya. Tapi apa yang diharapkan Che tak menjadi kenyataan. Kengkla menatap dingin dan mendengus.

Kengkla bersiap berlari mengejar Techno tapi Che menahannya.
"Dia mungkin ada urusan. Lebih baik kita makan malam duluan."

"Jangan sentuh aku!"

Kengkla berlari mengejar Techno, tak peduli pada Che yang marah-marah di tempat.

Seorang repoter telah melihat dan meliput kejadian ini. Ia bersemangat untuk membagikan kabar berita.

Dia mengetik dalam group WA :

Repoter ~ Ada berita, kumpul di rumah Phi Arthit.

Rome ~ Oke!

Tutah ~ Siap!

Kao ~ Kalian duluan, aku menyusul.

Rome ~ Gak pake lama Kao.

Momon ~ Oke. Ice creamku jangan lupa Yo.

Repoter ~ Aku lupa hehehe.. 😅😅

Arthit ~ MENOLAK! KALIAN JANGAN DATANG!!

Techni ~ Aku sudah di depan rumah Phi Arthit.

Arthit 😑😑😑.

02 Oktober 2020

21. REMPONG CLUB! 😁😁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang