1. Hari Sebelum Kecelakaan

17K 1.2K 247
                                    

1. Hari Sebelum Kecelakaan: Rapuh

Dendam paling menakutkan adalah dendamnya seseorang yang tersakiti.

Brak!

Tubuh seorang gadis mungil itu sukses terbentur tembok dengan sangat keras. Gadis itu menatap orang yang baru saja mendorongnya dengan perasaan takut. Matanya yang berlinang hampir saja meneteskan kristal berharganya.

Chara, gadis itu saat ini sedang dalam masalah besar. Lagi-lagi, pembullyan harus dia rasakan. Satu hari saja dia tidak bisa terlepas dari kekejaman Klara, gadis yang setiap hari memberi luka pada fisik dan mentalnya.

"Berapa kali gue bilang sama lo, jauhi teman-teman gue, terutama Alaska dan Galen!" Tangan Klara mencengkram kuat rahang Chara hingga ringisan tertahan itu keluar dari mulut Chara.

"A-aku cuma mau berteman ...." Chara memejamkan mata menahan sakit di rahangnya.

"Berteman? Pantaskah anak haram memiliki teman?" tanya Klara dengan tatapan sinis. Kedua teman Klara tertawa renyah mendengar ucapan Chara. Sementara seisi kelas hanya mampu menatap iba pada Chara dan tidak sanggup membantunya.

Kristal yang sejak tadi Chara tahan kini berhasil luruh begitu saja. "Berapa kali aku bilang sama kamu, andai bisa aku minta, aku juga gak mau dilahirkan sebagai anak yang gak diharapkan!" jawab Chara dengan nada tinggi.

Plak!

"Turunin nada bicara lo, dasar bitch!" bentak Klara. Amarahnya sudah di ambang batas. Dia tidak terima jika Galen, pacarnya berdekatan dengan Chara—anak dari selingkuhan Ayahnya. Oh, mengingat itu membuat Klara kembali murka.

Klara menatap kedua temannya yang berdiri di sampingnya, lalu memberi kode untuk mereka menjalankan tugasnya.

Mengerti maksud itu, Tissa dan Dona mengangguk lalu segera menarik Chara dengan paksa untuk mengikuti mereka. Chara mencoba memberontak, dia tahu apa yang akan Klara dan kedua temannya lakukan pada dirinya nanti.

Dalam hati Chara terus berdoa agar ada seseorang yang dapat menolongnya, demi apapun dia sungguh ketakutan. Namun sepertinya dunia tidak berpihak padanya, karena kini tubuh Chara sukses terduduk di atas dinginnya lantai.

Lagi-lagi, gudang!

"Aku mohon ... kali ini aja biarin aku pergi," lirih Chara. Pandangannya menatap penuh harap pada Klara yang sedang berdiri di depannya seraya membawa botol yang entah apa kali ini isinya.

Klara tersenyumm sinis sambil menaikkan alisnya. "Gimana? Pergi? Iya boleh kok pergi," balas Klara.

Raut lega Chara mendadak kembali berubah menjadi raut cemas ketika Klara mendekat dan berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Chara. Gadis itu membuka penutup botol lalu sedikit menuangkan isinya pada kulit tangan Chara.

"Setelah ini, ya," kata Klara sambil terus melanjutkan kegiatannnya.

"Kak, perih ...." Chara berusaha menghindari cairan itu agar tidak mengenai kulitnya, tetapi gagal karena pergerakannya terkunci.

Chara hanya bisa menangis, merasakan tetesan air keras yang mengenai kulitnya hingga menimbulkan rasa sakit di sana.

Klara kembali berdiri, gadis itu menatap penuh bahagia melihat Chara terduduk tak berdaya di bawahnya. Tangan gadis itu terangkat tepat di atas kepala Chara, botol itu, sudah siap menumpahkan seluruh isinya pada tubuh Chara yang mungkin akan membuat gadis itu berakhir di rumah sakit.

"Klara!"

Teriakan lantang itu mengalihkan pandangan semua. Chara yang menunduk kini mendongak ketika tidak merasakan sesuatu mengguyurnya. Tangan Klara tertahan di udara, mengetahui itu Chara bernapas lega, dalam hati dia berterimakasih kepada orang yang menyelamatkannya.

Chara menoleh pada lelaki dan seorang gadis berjalan beriringan memasuki gudang. "Aska, Reina," lirih Chara sangat pelan.

Alaska segera menyahut botol yang Klara pegang dengan paksa, sementara Reina segera merengkuh tubuh Chara, membantu sahabatnya itu untuk berdiri.

"Lo gak apa-apa?" tanya Reina sangat cemas.

Chara menggeleng. "Enggak, aku gak apa-apa. Makasih ..." Chara kembali meneteskan air matanya membuat Reina segera menarik gadis itu dalam pelukannya.

"Maaf gue telat," ucap Reina. Tangannya tak henti mengusap punggung Chara. Kentara sekali bahwa gadis dalam pelukannya itu tengah ketakutan. "Kita pergi dari sini, ya."

Chara mengangguk, Reina melerai pelukannya dan segera membawa Chara pergi tanpa sepatah kata.

Sedangkan Alaska dan Klara tampak sedang beradu pandang. Sama-sama melempar tatapan nyalang satu sama lain.

"Gue udah peringati lo untuk gak lukain Chara!" ketus Alaska sambil mencengkram kuat tangan Klara. "Apa harus pakai kekerasan biar lo paham?"

Klara menghentakkan tangannya hingga cengkraman Alaska terlepas. "Sebelum dia pergi dari sini, gue gak akan berhenti buat siksa dia!"

Alaska menghembuskan napas kasar. "Sepertinya lo gak akan paham bahasa manusia." Alaska mengarahkan jari telunjuknya, menunjuk tepat di wajah Klara.

"Ingat, Klar. Kalau sampai terjadi sesuatu sama Chara, gue gak akan biarin hidup lo bahagia!"

Setelah mengatakan itu, Alaska pergi dari sana menyisihkan Klara yang kini menghentakkan kuat kakinya ke lantai. "Sial! Kenapa dia terus aja mencegah gue!"

Dona yang melihat temannya hanya mampu menggelengkan kepala. Dia mendekat pada Klara lalu mengamati punggung Alaska yang mulai menjauh.

"Percuma lo bunuh dia secara paksa kaya gini. Dia banyak yang ngelindungin, dengan lo kaya gini, justru buat lo rugi. Bisa aja berdampak sama hubungan lo dan Galen."

Mendengar itu Klara sontak menoleh. Benar juga, bagaimana jika Galen meninggalkannya karena apa yang sudah dia lakukan. Tetapi dia sangat ingin melihat gadis bernama Chara itu mati.

Melihat Klara yang menatapnya dengan kerutan dalam pada dahinya membuat Dona menyunggingkan senyum. "Bunuh dia secara halus."

"Maksudnya?" serempak Klara dan Tissa.

Dona berjalan kearah tempat Chara terduduk tadi. Mengambil ikat rambut Chara yang tidak sengaja jatuh lalu mengamatinya. Sementara Klara dan Tissa membalikkan badannya menatap penuh tanya pada Dona.

"Jangan main fisik."

Dona berbalik menghadap kedua temannya dengan senyum misterius. "Lebih baik lo lukai batinnya. Kalau udah merasa lelah, pasti mati kok tanpa lo minta."

' F r a g i l e '

Bab 1

Bagaimana menurut kalian?
500 komen + 1k vote bisa kah?

see youu guysss

Fragile ll TERBIT llWhere stories live. Discover now