Bagian 41 - Sakit hati dan masa lalu.

Start from the beginning
                                    

"Mas.. dedek mau bubur Ayam buatan Mas" pinta Kejora dengan manik matanya yang lembut. Doyoung tidak akan bisa tega jika harus menolak permintaan sang istri.

Akhirnya Doyoung bangkit dari tempat tidurnya sambil mengenakan pakaiannya satu satu. Kejora tersenyum dari balik selimut melihat pemandangan itu. Dia juga bergegas memunguti pakaiannya kembali dan membantu pekerjaan suaminya yang akan memasakan bubur Ayam untuknya.

"Jangan pegang pisau"

"Siniin garpunya jangan deket - deket"

"Astaga itu guntingnya di pinggirin sayang"

Doyoung terus menggerutu sepanjang mereka melakukan aktivitas itu. Kejora hanya disuruh untuk mengecek perihal kematangan bumbu atau buburnya. Dia tidak diperbolehkan untuk memotong, menggunting atau mengenakan benda benda tajam yang lain.

"Ayah kenapa sih bawel banget." Ujar Kejora, dia masih kebingungan kenapa suaminya itu cerewet sekali.

"Nggak baik bun, itu benda tajam. Ayah cuma nggak mau kamu deket deket sama benda tajam"

Kejora hanya mengangguk pasrah dan mengikuti saran sang suami agar tidak menyentuh benda - benda tajam itu.

Doyoung menyajikan dua mangkuk besar bubur Ayam diatas meja. Kejora dengan ekspresi semangatnya untuk siap menyantap hidangan itu rupanya sudah membuatkan jus jeruk untuk dirinya sendiri dan Doyoung.

Saat Kejora hendak meminum jus jeruk itu Doyoung sempat menghentikannya dan menatap aneh ke arahnya.

"Itu asem banget nggak? Hati hati Mima, jangan sembarangan." Saran Doyoung, dia bukan tidak memperbolehkan istrinya meminum jus jeruk, namun ada sedikit kekhawatiran mengenai rasanya yang masam. Bahkan Doyoung tidak tahu apa apa mengenai nutrisi yang terkandung dalam segelas jus jeruk.

"Ini dibolehin Ayah, aku udah tanya tanya dokter Yoona,"

Doyoung yang mendengar itu langsung mengangguk paham. Dia memang harus lebih banyak menggali informasi lagi tentang makanan atau minuman apa saja yang diperbolehkan untuk Ibu hamil.

Mereka menikmati sarapan pagi yang dibuatkan oleh Doyoung. Kejora jadi lebih mudah menerima makanan setelah perutnya menjadi lebih besar dua kali lipat dari yang sebelumnya. Bahkan Doyoung sendiri sampai tak habis pikir istrinya ini doyan atau sedang ngidam lagi?

***

Jefry masih di dalam mobilnya, dia belum mau masuk ke dalam apartementnya. Dia masih tenggelam dengan beban pikiran yang selama ini memeneli di kepalanya.

Berkenalan secara singkat dengan Hany membuatnya tak habis pikir. Sebegitu jatuh hatinya Jefry sampai sampai dia rela mengorbankan apa saja untuk wanita itu. Menurutnya Hany tidak matrealistis, tapi itu sekedar kebutuhan seorang wanita yang memang membutuhkan lebih banyak dari pria. Jefry banyak tahu dari Hany tentang bagaimana seorang wanita bisa dimengerti.

Menurut Jefry cinta itu bagai sebuah hipnotis untuknya. Dia tidak mampu menghentikan, tapi dia juga tidak bisa mengelak bahwa dia sedang menikmati alam bawah sadarnya saat ini.

Begitu memabukkan.

Sama seperti masa itu, dimana dia mengagumi makhluk indah ciptaan Tuhan yang lain. Sayangnya dia tidak memiliki kesempatan itu, kesempatan untuk memilikinya. Wanita yang bersama kakaknya sekarang.

Saat ini hatinya dilanda gundah gulana. Saat mengetahui fakta bahwa kehamilan Hany ternyata sungguhan, Jefry sudah berencana menata kehidupannya bersama Hany kedepannya. Dengan menikahi gadis itu dalam waktu dekat ini.

SIR | DoyoungWhere stories live. Discover now