Special Chapter

17K 373 16
                                    

Special Chapter: Keyna Ngidam, Bikin Runyam

Selamat malam, rakyat pembaca.

ketemu lagi sama gue si Author gesrek XD. Entah ini ide darimana sampe gue pengen buat special chapter first love ini. Asli, yang matanya suka alergi, mending gausah baca. Ini apa banget ceritanya.

yang masih penasaran juga, mending pake kacamata item biar gak rusak matanya.

P.S membaca cerita ini menyebabkan gatal-gatal, kutilan, bau ketek, mata juling, dan menimbulkan ingusan.

Check this out!

---

Prang

Prang

Prang

Lagi-lagi suara menyebalkan itu yang mendominasi rumah gue dan Keyna. Setelah menikah, kami memang memutuskan untuk tinggal dirumah kami sendiri. Kalo kata orang-orang, orang yang udah nikah dan tinggal sama mertua itu pasti ada rasa segan. Jadi, daripada merasa hal itu, kami lebih baik mendirikan rumah kami sendiri. Biar kita lebih mandiri juga.

Oke, lupakan hal itu sejenak. Kembali pada awal kata "prang". Suara itu apalagi kalo bukan suara pecahan kaca. Ini udah kesekian kalinya Keyna mecahin kaca-kaca itu. Kenapa gue gak marah? Udah sering soalnya. Bosen juga sih. Mau di apain juga, di berentiin jadinya serba salah nanti. Ini semua efek ngidamnya Keyna. Aneh kedengerannya. Entah yang aneh emaknya apa calon anak gue nantinya.

"Key, udah jangan di pecahin mulu piringnya. Nanti kita makan pake apa? Daun pisang?" Omel gue setelah melihat udah satu lusin piring yang pecah. Bayangkan berapa uang yang terbuang sia-sia hanya untuk membeli piring yang nantinya cuma di pecahin Keyna doang. Gimana frustasinya gue coba?!

Keyna terus memecahkan piring-piring itu. "Makanya, besok kamu beli piring plastik aja!" Keyna menjawab sambil terus memecahkan piring.

Gue mendengus kesal. "Kalo aku beli piring plastik, di banting gak pecah. Oke, besok aku beli." gumam gue yng lebih kepada diri sendiri.

"Bagus. Jadi, aku bisa merubah ngidamnya jadi bakarin piring." Astaga! Ya Tuhan, salah apa gue punya istri yang ngidamnya aneh begini?! Apa saat melakukan ritual ada yang salah? Jadi apa nanti anak gue kalo emaknya ngidam mecahin piring beling, bakarin piring plastik. Jadi seorang debus? Yakali.

Keyna mulai ngidam yang aneh-aneh semenjak usia kandungannya menginjak 5 bulan. Entah yang mau ngumpulin paku payung, bikin rumah-rumahan dari triplek, yang getokin dinding pake palu. Wah, apa entar anak gue jadi kuli? Eh, amit-amit. Gak etis banget, bapaknya ganteng, pengacara muda, masa anaknya jadi kuli. Mau di kata apa sama dunia? Atau mungkin jadi arsitek. Nah, itu lebih baik daripada kulinya.

Ada gak sih, ibu-ibu hamil lain yang ngidamnya kayak Keyna? keknya sih gak ada. Entah salah makan apa itu Keyna. Kurang zikir kali.

"Assalamualaikum, Iyan, Keyna." Mampus! Mama dateng, ini begimanaaa?!

"Key, Mama, Key." kata gue panik. Wah, bisa di cekek lahir batin ini kalo Mama tau ini rumah kayak habis di bombardir teroris.

"Ya Allah Ya Tuhanku! Ini apa-apaan Davi, Keyna? Ini rumah apa sarang penyamun?" blablabla, Mama mulai menyuarakan suara indahnya dengan panjang lebar sama dengan luas rumah gue.

Setelah itu, Mama terus menceramahi gue dan Keyna sambil membereskan barang-barang yang berserakan di lantai. Begitulah Mama gue, berceramah yang berguna. Gak pa-pa deh, Mama sering main ke rumah gue sambil ngomel-ngomel, yang penting rumah gue bersih setelah itu. wkwk.

"Kamu juga, Dav. Kalo lagi gak ada kerjaan bantuin Keyna beres-beres rumah. Udah tau istri kamu lagi bunting gede. Mau istrinya bewokan?!"

Gue memutar bola mata. "Yakali, Ma. Itu mah kalo Keyna yang jorok kali, baru deh aku yang bewokan bukan Keynanya." Mama tuh, sering buat presepsinya sendiri yang melenceng. Entah nemu dari mana.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang