2. Om Dav?

18.1K 589 1
                                    

Davian dan teman-temannya sedang menikmati masa jabatannya sebagai senior bagi junior-junior nya. Teman-temannya tertawa lepas melihat juniornya itu sedang di bully habis-habisan oleh teman seangkatannya.

Tapi, Davian justru tidak ikut-ikut. Matanya tak terlepas sama sekali dengan gadis yang ia temuinya tadi. Siapa lagi kalau bukan gadis yang berani mengadu bacot dengan Alessia. Davian sedikit tertarik oleh gadis itu. Karena sifat beraninya itu pada senior.

Dilihatnya oleh Davian, sekarang gadis itu yang bernama Keyna sedang dihukum oleh Alessia di tengah lapangan. Siang bolong pula. Entah seberapa panasnya terik matahari yang mereka dapat.

Davian sedikit menyunggingkan senyumnya melihat Alessia dengan Keyna seperti mengadu bacot lagi. Davian kaget saat melihat Alessia yang terdiam--entah apa yang dikatakan Keyna. Davian baru kali itu melihat sosok Alessia yang terdiam hanya karena junior. Payah. gerutunya dalam hati.

Dengan wajah penasarannya, Davian melangkahkan kakinya menuju ketempat Alessia berada dengan gadis itu. Ia sedikit terkekeh melihat Alessia yang terlihat sedang berpikir keras untuk membalas perkataan juniornya itu. Sedangkan yang laki-laki hanya diam sambil mencolek-colek lengan gadis itu sambil membisikkan sesuatu.

"Ekhem." deheman Davian terdengar keras jadi bisa menghentikan aksi cek-cok antara Alessia dengan Keyna.

"Dav, urusin nih junior konyol lo ini." ucap Alessia yang tersadar akan adanya Davian.

"Songong amat lo ngatain gue konyol. Situ yang konyol, punya ide ngerjain junior pake segala goyang kayang. Kayak situ bisa aja." sungut Keyna tak mau kalah.

"Udah, Na. Lo gak capek apa dari tadi ngoceh mulu?" bisik Panji di telinga Keyna.

"Argh! Berisik lo. kalo gak mau bantuin diem." dengus Keyna kesal.

"Eh, goyang kayang itu ide lo. Gue cuma ngizinin lo untuk ngelakuin itu didepan anak-anak" kata Alessia.

"Songong bener, lo! Udah sini maju lo, bagi dua(Baca; tawuran) aja kita!" sungut Keyna dan langsung megambil ancang-ancang untuk berantem.

"Stop it! Ikut gue." sergah Davian cepat lalu menarik kasar--bisa dibilang menyeret-- Keyna menjauh dari tengah lapang.

"Eh, om! mau bawa gue kemana lo!!" pekik Keyna. Davian sama sekali tidak menggubris perkataan Keyna. Ia terus saja menyeret Keyna menjauh dari kegiatan ospek yang berlangsung di lapangan.

Akhirnya, sampai lah mereka di suatu tempat. Tempatnya masih di sekitar kampusnya.

Keyna menatap Davian dengan muka bingungnya.

"Eh, om Dav. ngapain lo bawa gue kesini. Ah, gue tau. Lo naksir sama gue kan? ya,ya,ya?" kata Keyna over pede sambil menaik turunkan alisnya. Davian menatapnya horror lalu menajamkan matanya.

"Nih, ambil. Lo bersihin taman ini dari daun kering." ucapnya tegas sembari mengasih sapu lidi--yang dipake sama tukang sapu jalanan-- pada Keyna.

Keyna mengerucutkan bibirnya lalu mengambil sapu itu dengan malas.

Davian POV

Dasar cewek aneh. Dari tadi gue ngeliatin dia nyapu taman ini gak beres-beres. Nyapu sebelah sini, nanti balik lagi. Kalo gitu kerjanya kapan selesenya? Cewek jadi-jadian kali ya, keliatannya gak bisa nyapu gitu. Hih.

Gue memejamkan mata sebentar. Mencoba untuk menikmati angin sepoi-sepoi yang berhembus cukup kencang menerpa permukaan wajah ganteng gue ini. Dan ingatan itu kembali.

Gue terduduk ditaman. Seperti biasa ditemani oleh buku-buku yang sering gue baca di taman ini. Gue sempat melirik kiri dan kanan gue. Biasanya gue melihat 'dia' disini. Tapi kemana ya? Tumben sekali dia tidak datang.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang