Married with KetOs

10 - Shopping!

Jangan lupa tekan tombol bintang di pojok kiri bawah, ya. :D

Maaf udah dibikin nunggu lama banget, ToT.

* * *

Previous Episode

"Cemilannya abis. Mau belanja?"

Ryujin mengangkat kedua bahu. "Terserah."

"Yaudah, buru siap-siap."

"Ih, nyuruh-nyuruh mulu." gerutu Ryujin dan pergi ke kamar. Jaemin diam-diam terkekeh melihat Ryujin.

"Lucu, calonnya siapa, sih?"

***

Ryujin yang sedang memakai jaket tertegun kala mendengar suara air yang menerpa jendela kamarnya. Tiba-tiba hujan turun dengan begitu deras. Ryujin menghela nafas pelan.

Kalo hujan enaknya rebahan ... batin Ryujin.

Ia pun segera mengambil ponsel dan pergi ke bawah untuk menemui Jaemin. Sedangkan sang calon suami masih dengan santai duduk di sofa.

"Hujan, ga usah deh," kata Ryujin.

Jaemin menoleh dengan mengangkat salah satu alisnya, "Kalo ada mobil kenapa engga?"

"Gue mager astaga, udah ga usah lahh,"

"Hujan itu gak bisa gigit, Ryujin,"

"Gue tuh m-a-g-e-r, Jaemin. Udah deh, kaga usah maksa gue. Kalo mau lo pergi sendiri sono, sekalian tebar pesona," kata Ryujin keukeuh sedari tadi yang duduk di sebelah Jaemin.

"Oke, kalo gitu kamu saya gendong aja gimana?" tanya Jaemin.

Ryujin kembali memberikan tatapan mautnya. "Lo denger gak, sih, gue ngomong apa?"

Jaemin memasang ekspresi menyerah. "Yaudah, es krim 10 sama coklatnya 5 batang. Mau gak?"

Sialan, padahal gue lagi pengen Ind*mie Kari Ayam pake telor setengah mateng! batin Ryujin.

"Lo nyogok apa gimana ini?"

"Hmm ... kata Mama kamu suka yang anget-anget. Kalo mi instan saya yang masakin gimana?"

INI COWO KENAPA SIH BUSET, PENGEN BANGET GUE TEMENIN BELANJA KAYANYA DEH. batin Ryujin lagi.

"Deal!" jawab Ryujin sambil bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Jaemin.

Jaemin tersenyum tipis, berhasil.

* * *

Jaemin menyusul Ryujin yang sudah menunggu di samping mobil mereka. Terdengar juga hujan masih turun dengan derasnya.

Jaemin membukakan kunci mobilnya. Akhirnya mereka masuk juga ke dalam mobil setelah perdebatan panjang. Mobil yang disupiri Jaemin pun berjalan.

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Hanya ada suara radio yang memutar lagu dari penyanyi Budi Doremi.

Ku rasa 'ku sedang jatuh cinta
Karna rasanya ini berbeda
Oh, apakah ini memang cinta?
Selalu berbeda saat menatapnya, hu~

Disini aku berdiri
Hilang berani dekat denganmu
Ingin 'ku memilikimu
Tapi aku tak tahu
Bagaimana caranya?

Tolong katakan pada dirinya
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu kusebut dalam doa
Sampai aku mampu
Mengucap maukah denganku