Special Part - Ryujin's B'Day

254 26 11
                                    

MAKASIH BANYAK BANGET BUAT 3.9K NYA 😭😭❤❤❤ SAYANG KALIAN PARA GUEST KU BANYAK-BANYAK HUHU. :(
Anw, Guest itu pembaca setia disini, hehe. Selamat, ya udah ada nama fandom. 😍

***

Jaemin bangun dari tidurnya, ia mengusap salah satu matanya malas dan mengerjap-ngerjap. Jaemin menoleh, hanya ada sebuah guling di sampingnya. Jaemin masih ingat semalam Ryujin tidur di kamar yang berbeda tanpa berbicara apapun padanya. Tiba-tiba saja Ryujin sudah tertidur lelap ketika Jaemin mencarinya untuk mengajaknya makan malam.

Jaemin menghela nafas pelan, namanya juga masih proses, Na. Sabar ... kamu bakal milikin dia seutuhnya nanti. Ia pun bangkit dari kasur, membereskan kasur, membuka gorden---membiarkan cahaya sang kuning masuk ke dalam kamar---lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, dia sudah memakai pakaian santainya yang berwarna hitam dan celana abu-abu selututnya. Rambutnya masih sedikit basah karna sehabis keramas tadi.

Jaemin keluar, berniat membangunkan Ryujin---siapa tau masih berada di alam mimpinya, dilihat dari kebiasaan telatnya di sekolah. Jaemin mengetuk kamar disebelahnya, tak ada jawaban dari dalam. Ia menarik ke bawah gagang pintu perlahan dan membukanya.

Benar saja, Ryujin masih tertidur nyenyak dengan selimut yang masih membaluti tubuhnya hingga leher. Yang terlihat hanya kepala dan rambut sebahunya.

Jaemin menggeleng pelan, ia berjalan masuk menuju jendela dan membuka gorden. Ia juga mematikan AC yang masih menyala sejak semalam. Setelah itu Jaemin langsung keluar, tidak membangunkan Ryujin.

Kalo dibangunin takutnya dia malah marah-marah lagi terus nambah stres. pikir Jaemin.

Jaemin memutuskan untuk pergi ke dapur untuk memasak sarapan. Tak sengaja ia melihat sekilas kalender yang menggantung di dinding. Seseorang seperti sudah menandai hari ini dengan spidol berwarna biru. Di paling bawah kalender terdapat tulisan yang terbaca seperti ini,

Ultah anak Mama, Ryu tersayang <3

"Ultah Ryujin? Astagfirullah, saya lupa!" pekik Jaemin pelan.

Bagaimana ia bisa lupa tentang hari lahir calon istrinya itu. Ya walaupun ulang tahunnya kemarin Ryujin tidak mengucapkan apa-apa. Entah memang karna tidak tau, atau tidak peduli. Miris memang.

"Aduh ... bikin apa, ya?" monolog Jaemin.

Tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk ke ponsel Jaemin yang berada di meja makan. Tadi Jaemin memang sekalian membawa ponselnya kebawah. Terlihat nama 'Mama Chae' di layarnya. Jaemin pun segera mengangkatnya.

"Assalamualaikum, halo, Ma,"

"Waalaikumsalam, Nana. Kamu inget, 'kan, hari ini ada apa?" tanya Chaeyeon to the point di seberang sana.

"Inget, Ma. Ini Nana lagi siap-siap,"

"Wah, baguslah. Nanti Mama sama Bunda ke sana, sama Nono-Lele juga. Bunda udah siapin kue bolu sama sop buah, mantep pokonya,"

Jaemin terkekeh mendengar perkataan mertuanya---calon maksudnya---itu.

"Iya, Ma,"

"Tadinya Mama mau telpon Ryu sekalian buat bangunin dia. Tapi nanti bukan surprise namanya, 'kan. Yaudah Mama telpon kamu deh. Yaudah kalo gitu, ini Mama masih di butik. Kalo perlu bantu, telpon Abang Njun, Nono, atau Lele aja, ya."

"Siap, Bu Calon Mertua." balas Jaemin.

Chaeyeon terdengar terkekeh, "Iya, Calon Mantu Mama, baik-baik, ya. Assalamualaikum."

Married with KetOsWhere stories live. Discover now