10 •

124 32 0
                                    

"Hoon."
"Younghoon."
"YOUNGHOONNN."
"SETANNN!"

Dug!

"Anjir. Giliran dipanggil setan aja nyaut."

"Berisik lo."

Setelah kelas berakhir, Stella kebetulan berpapasan dengan oknum Younghoon yang sedang asik makan ice cream cone harga lima ribuan di kantin FH. Tanpa ada sosok Hyunjae, Stella dengan percaya diri berjalan berdampingan dengan lelaki tersebut.

Karena Younghoon awalnya berpura-pura tidak mendengar panggilannya membuat Stella akhirnya ngegas dengan memanggil dia dengan sebutan Setan. Bodo amat kalau dikira bar-bar, toh emang Stella selalu gini kan kalau sama Younghoon? Bahkan dari awal saat dia satu kampus dengan lelaki tersebut.

"Berisik sih, La. Mo apaan?" tanya Younghoon kesal.

"Atuh dih. Ngambek dipanggil gitu." Stella pengin ngakak tapi dia juga sebel kalau Younghoon gampang ngambekan. Kek anak kiciw. "Anu, lo tau pekerjaan yang lumayan menjanjikan gak? Tapi gak bikin capek dan gajinya gede. Ada kan?" tanya Stella.

"Mager ya lo? Gak ada lah. Kecuali online shop sih bisa," jawab Younghoon.

"Selain itu?" Ia bertanya lagi.

Cowkk tersebut menggeleng cepat. "Gak ada."

"Serius?" Mata Stella menatap tidak percaya.

Younghoon berdecak. Dia memaang tidak tau pekerjaan apa yang cocok untuk Stella jika ingin mendapatkan gaji yang lumayan. Gadis itu lebih sering belajar saat benar-benar berada di jam kuliah dan akan bekerja jika memiliki waktu senggang.

Sebetulnya ada satu, jadi model. Kebetulan tempat dia bekerja sebagai model majalah baju, mereka membutuhkan wanita yang cocok untuk dijadikan model. Hanya saja, Younghoon tidak yakin kalau Stella akan mau menerima tawaran ini karena tempat itu juga menjadi tempat Hyunjae bekerja. Yang ada kalau mereka dijadikan satu ruangan malah gelud bukan berpose ala-ala model biasanya.

"Gue gak yakin kalau lo bakal nerima tawaran gue yang ini. Mending lo coba tanya sama yang lain," kata Younghoon.

"Tawaran apa?" Stella bertanya, lebih tepatnya penasaran saja. Kenapa juga Stella harus menolak? Toh Younghoon tidak mungkin menawarkan sebuah pekerjaan yang aneh-aneh untuknya. Ingatlah bahwa sesinting apapun sepupunya ini, Stella bisa mempercayai Younghoon kapan pun. "Jawab, woi! Atau gue siram pake air."

Decakan kecil terdengar. Younghoon memutar bola matanya malas, ancaman Stella tidak mempan apabila tidak disertai pengaduan ke orang tuan Younghoon sendiri. "Ini gajinya lumayan, sebulan aja keknya cukup buat biaya makan sih."

"Jelasin yang bener, kalau bisa to the point apa pekerjaan itu. Gue beneran butuh duit dan gak mau repotin kedua orangtua gue lagi, Hoon."

"Janji dulu gak teriak kalau habis ini gue sebutin nama pekerjaannya. Ya?" Jari kelingking Younghoon terangkat, lalu ditaut cepat oleh gadis di depannya. Rasanya aneh bila Stella seperti sedang terdesak perekonomiannya hingga ingin mencari pekerjaan dengan penghasilan yang lumayan.

"Partner model bareng Hyunjae, buat pembuatan iklan baju, waktunya lusa."

"Hah? Apa lo bilang?"

Younghoon beneran pengin nabok Stella kenceng banget. Buset dah, ini bukan teriak emang tapi nadanya kenapa keong banget. Memangnya Stella tidak paham dengan apa yang Younghoon ucapkan barusan? Padahal sudah sesuai KBBI lho.

Edan ni anak. Untung Younghoon sabar. Walaupun kadang-kadang suka emosi kayak beruang ngamuk, tetep aja sih dia lebih banyak soft dengan sedikit akhlakless aja. Wajah ganteng dan tingkah gila harus proporsional bagi model kampus tersebut. Tanpa terkecuali Hyunjae.

Asmaraloka | Hyunjae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang