04 •

191 39 2
                                    

"Lemah banget masuk rumah sakit."

"Diem lo setan."

Wajah Younghoon kini mengejeknya yang sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Gak, gak cuman oknum pecicilan itu doang yang ada di sini. Ada Joochan sama Mina, teman Stella yang lagi jengukin dia karena terkena tipes dan radang tenggorokan. Kalau Younghoon cuman mampus-mampusin, dua orang ini kebalikannya alias mendoakan Stella biar cepet sembuh.

Pokoknya, di ruangan ini yang gak waras cuman Younghoon doang. Titik gak pake koma.

Udah tiga hari sih Stella masuk rumah sakit. Orang tuanya tau, cuman mereka kirim uang aja secukupnya untuk biaya rawat inap dan obat-obatan anaknya karena di rumah pun mereka sedang mengurusi adiknya Stella yang sedang sakit keras.

"Chan, gak ada gosip aneh tentang gue 'kan?" tanya Stella pada Joochan, sumber terpercayanya.

Karena Joochan baru tau masalah Stella setelah anak itu masuk rumah sakit, dia bingung mau kasih tau apa engga karena keadaan jadi parah banget di Fakultas Hukum. Demi biola kesayangan Joochan, dia bersumpah wajah Stella dipasang di depan majalah dinding secara sembarangan dan dicoret-coret mukanya. Udah gitu ditulisin yang aneh-aneh lagi.

Selain itu, entah siapa yang menuliskan artikel aneh pada mading elektronik fakultasnya juga. Padahal di sana tempat banyak berita dan informasi penting, justru ada isu negatif mengenai Stella membuat Joochan geram dan sedih secara bersamaan.

Akhirnya karena tidak mau berbohong juga, Joochan jawab seadanya. "Sorry, La. Lebih parah dari dugaan gue. Mereka berasa boikot lo dari fakultas pas gue sama Jibeom lagi otw ke kantin."

"Ah, gara-gara lo sih." Stella memukul Younghoon meski dalam keadaan lemah. Dia kesal pada anak itu karena membawa Stella pada Hyunjae.

Mata Younghoon mrelotot lebar. "KOK GUE SIH?!"

"Kenapa lo kudu nyeret gue ke tengah lapangan?"

"Kan gue gak tau juga njir kalau bakal kek gitu."

"Ini gue pas masuk kelas kudu pake masker dan cari alasan ke dosen. Gini amat hidup gue."

Sebenernya, emang beneran kasihan hidup Stella. Dia itu aslinya udah susah payah hidup tenang tanpa mengganggu siapapun, bahkan ingin dekat dengan senior terkenal saja tak sedikitpun muncul dalam niatannya. Memangnya dia cewek genit apa yang ngincer kating ganteng nan famous. Sekarang, semua sudah berubah 180° semenjak kejadian kemarin.

Setan emang yang namanya Lee Jaehyun alias Hyunjae itu. Kalau gini sih Stella bakal susah ketemu Sangyeon dengan tenang. Gak, bukan cuman Sangyeon aja, dia bakal susah ketemu teman-temannya yang dari fakultas lain itu.

"Oh, La. Gue harus balik. Mau ngerjain tugas kelompok dulu," kata Joochan menatap waktu di arloji miliknya yang melingkar di tangan kanannya. "Min, mau ikut pulang?"

"Ikutt. Gue perlu belanja buat stok di kontrakan juga soalnya," timpal Mina.

Stella pengin banget keduanya di sini lebih lama menemaninya, tapi dia gak boleh egois. Alhasil, dia membiarkan kedua temannya pulang setelah pamit dengannya.

"Ah.. oke. Hati-hati ya kalian."

Tok.. tok.. tok..

Tiga kali pintu rawat inapnya diketuk, bertepatan dengan Joochan hendak membuka pintu tersebut. Muncul dua sosok yang dia kenal di depan ruang inapnya.

Setelah Joochan dan Mina melewati keduanya, dua sosok itu berganti masuk dan duduk di sofa yang tersedia di sana. Salah satu dari mereka memilih untuk duduk lesehan di bawah setelah memberikan parcel buah-buahan padanya. Sementara satunya masih setia duduk dengan menggenggam buket bunga mawar putih merah di tangan itu.

Asmaraloka | Hyunjae Donde viven las historias. Descúbrelo ahora