Bella pun sama, dirinya tak ragu untuk membalas lumatan-lumatan Jaemin. Bahkan entah sejak kapan kedua tangannya mulai mengalung manja dileher Jaemin.
Ciuman mereka semakin menuntut membuat mereka seperti mabuk tak sadarkan diri karena terbuai dengan ciuman yang bercampur kerinduan. Mereka berciuman dengan napas yang menggebu sembari menutup mata untuk menyalurkan apa yang mereka rasakan.
Jaemin semakin mengeratkan pelukannya, dan juga semakin merapatkan tubuh mereka. Jaemin juga mulai menidurkan wanitanya disofa panjang itu tanpa melepas pagutannya yang sedikit menuntut.
Jaemin menciumnya semakin dalam, entah apa yang kini dipikirannya sekarang, kini tangan kekarnya mulai masuk kedalan pakaian wanitanya, dan mengusap perut rata wanitanya itu sedikit agresif. Sang wanita hanya diam, pasrah dengan sentuhan pria nya.
Keduanya saling melumat, saling mencecap rasa bibir, dan juga saling menghisap bibir sang lawan main. Meyalurkan semua perasaan yang terpendam selama ini, hingga nafas mereka mulai tak beraturan, dan sepertinya pasangan itu mulai dibawa keluar dari kenyataan.
"Aku sangat merindukanmu Bella." Hembusan nafas Jaemin yang hangat menerpa wajahnya, membuat sang wanitanya mulai membuka kedua mata, dan menatap Jaemin dengan tatapan sayu.
Di elusnya rahang kekar prianya itu, hingga erangan halus keluar dari bibir Jaemin yang merasakan begitu berbahayanya sentuhan wanitanya.
"Aku juga-" jawabnya dengan suara serak yang terdengar begitu seksi ditelinga sang empu.
Jaemin segera mencium dahi wanitanya lama, untuk menghilangkan pikiran kotor yang tiba-tiba menghampirinya begitu saja.
Sesungguhnya mau saja jika Jaemin ingin melakukannya lebih dari sekedar ciuman tapi otak pintarnya bekerja lebih cepat untuk menyadarkan Jaemin yang terlihat seperti setan yang sedang kepanasan.
"Sudah malam, ayo tidur." Ajak Jaemin sembari membantu wanitanya bangun dari sofa, tak lupa dirinya juga segera membenarkan dress selutut wanitanya yang tersingkap memamerkan paha putih mulus nan halus akibat aksinya beberapa menit yang lalu.
Jaemin pun menggiring Bella kedalam kamar dan segera menutup pintu balkon kamar, tak lupa juga ia mulai menutup semua tirai yang ada disana.
Bella segera beranjak keatas ranjangnya dan bersiap untuk tidur dan ingin segera telelap, dirinya merasa sangat malu jika mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Namun dirinya pun langsung menghentikan aktifitasnya sebentar melihat Jaemin yang malah ikut menaiki ranjangnya.
"Apa yang sedang kau lakukan Na?"
Jaemin yang mendapat pertanyaan seperti itu pun juga mulai berpikir, "aku mau tidur." Jawabnya,
"Tapi kenapa kau malah menaiki ranjangku, pergilah kekamarmu sendiri sana."
"Kamarku disini."
"Mwo?" Tanya Bella tak mengerti.
"Kamarku disini Anastasia-"
"Ya, ini kamarku." Kini sang pemilik kamar pun mulai berseru.
Jaemin tersenyum senang melihat wajah cemberut Bella yang menghangatkan hatinya kembali, "ini kamarku juga, selama aku berada disini aku selalu tidur ditempatmu. Mommy dan daddy yang menyuruhku untuk memiliki kamarmu."
"Jangan mengada-ngada Na," Bella sedikit shock, yang benar saja kamarnya diberikan kepada orang lain. Tapi masuk akal juga, lagi pula dirinya kan selama ini gak pernah pulang.
"Apakah kau tidak sadar, lemari bagian kanan telah terisi dengan semua pakaianku. Dan disini mulai terdapat barang-barangku juga." Ucap Jaemin sembari menunjuk beberapa barang yang terlihat.
أنت تقرأ
Only You Na Jaemin [√] REVISI
أدب الهواةUntuk Mu Na Jaemin [NCT DAREAM] "Dan pada akhirnya CINTA yang kau dapatkan hasilnya sama dengan CINTA yang kau BUAT"
That's Night
ابدأ من البداية
![Only You Na Jaemin [√] REVISI](https://img.wattpad.com/cover/199620722-64-k716480.jpg)