Acha mengetahui perasaan Lala

2 1 0
                                    

"Key, lo ngapain disini"ucap Acha.

"Eh lo gue lagi nenangin pikiran gue Ca"ucap Key.

"Ada masalah apa, cerita aja Key sama kita"ucap El.

"Huftt, jadi tadi gue gak sengaja lewat kelas lo Ca yang udah sepi dan denger ada orang marah-marah gitu gue dobrak pintunya ternyata ada Lala lagi nangis kayaknya dia di tampar sama Dara mungkin gara-gara gue, tadinya gue mau anter Lala pulang tapi dia udah cabut sama cowok. Tapi anehnya kenapa gue gak suka liat dia sama cowok lain"curhatnya.

"Cowok lain, apa iya Lala sama Dava?"batin Acha.

"Kayaknya lo suka deh sama Lala"ucap El.

"Hah, masa sih"ucap Key.

"Iya lo sama Lala tuh kayak sama-sama suka tapi ketutup ego sama Gengsi ngerti gak"ucap El.

"Iya tuh bener apa kata El"ucap Acha.

"Hmm, terus gue harus gimana"ucap Key.

"Ya perjuanginlah"ucap El.

"Tapi dia udah punya cowok gila"bentak Key.

"Setau gue Lala itu susah suka sama orang jadi kalau pun dia lagi suka sama orang bakal di pendem gitu terus dia itu gila banget sama game jadi kayak aneh kalau Lala punya pacar kecuali kalau dia sering mabar gitu, coba nanti gue tanyain deh"ucap Acha.

"Bantuin gue ya Ca"ucap Key.

Sementara disisi lain aku dan Dava sedang duduk di depan Danau tempat kami sejak dulu jika akan bercerita. Aku mengelus pipiku yang masih memerah dan Dava sempat menenangkanku. Cukup tenang ini pertemuan kembali kami setelah beberapa tahun.

"Dav, apa kabar"ucap Lala memecah keheningan. Dava ia selalu memiliki aura yang berbeda sungguh aku rindu senyumannya dan tawanya yang selalu memperlihatkan gigi gingsulnya. "Kabarku baik, oh iya kamu seperti habis menangis kenapa? Dan aku ingin bertanya jika kamu berkenan menjawab apakah lelaki yang tadi berdiri denganmu apa dia yang selalu kamu ceritakan padaku"ucapnya sungguh itu kalimat dan pertanyaan paling panjang yang pernah ku dengan dari mulutnya.

"Hmm ya aku baru saja habis di tampar oleh salah satu fans Key. Dan yah yang tadi adalah Key dia telah membantu ku selepas tamparan tadi" jelasku dan Dava hanya mengangguk tanda ia mengerti. "Oh iya, ada apa tumben sekali kamu menjemputku tanpa bilang terlebih dahulu ada cerita lagi kah?"tanyaku.

Dia menggangguk pelan. Aku sangat penasaran sebenarnya siapa wanita yang dia kagumi ini aku selalu mencari tahu. Membujuknya dan menanyakan tapi tetap saja hasilnya Nihil dia selalu berhasil mengalihkan pertanyaanku.

"Ya aku ingin bercerita mengenai wanita yang ku suka sejak dulu apa kamu mau mendengarnya"ucap Dava. Aku mengangguk pelan dia mulai bercerita tentang wanita itu, katanya.

Sejak SMP dia telah memiliki perasaan kepada wanita itu dia manis ketika tersenyum tidak pernah merenung, dirinya sangat senang ketika berhasil mencuri pandang apalagi ketika melihat ekspresinya yang sedang kesulitan dalam mengerjakan soal atau apapun. Tapi yang lebih mengangumkan dalam dirinya itu dia wanita tersabar dan tidak pernah mencari perhatian dirinya. Itulah yang membuat Dava kagum kepada Gadis itu.

"Gadis itu seperti ku"pikirku. Tapi dengan cepat aku menghilangkan pikiran konyol itu, karena aku tahu Dava tidak akan pernah menyukaiku itu adalah hal konyol sekali.

Setiap kali dia tersenyum saat menceritakan wanita itu. Disitu aku terasa iri. Beruntung sekali dia bisa menaklukan hati beku seorang Dava Wijaya banyak sekali wanita di luar sana yang mengidolakan dirinya tapi Dava tidak pernah menggantikan wanita itu dengan wanita lain dia bilang 'Wanita itu berbeda tidak akan ada yang bisa menandinginya' itulah kata yang selalu dia ucapkan ketika aku bertanya hal itu.

Complicated storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang