3|17-Amarah Sana

132 22 5
                                    

"Yaudah.." Wonwoo mendadak menjadi cuek.

Sana yang merasakan Wonwoo "Marah" langsung mengigit bibir.

"Wonwoo.. kamu marah?" Tanya Sana takut.

Wonwoo diam menatap Sana dingin.

Wonwoo menarik nafas. "Engga haha cuman gue gak nyangka aja gue macarin pacar orang" katanya.

DEG! Sana terkejut ya.. Wonwoo marah padanya. Tapi bisa-bisanya dia ngomong begitu? Apa maksudnya?

"Lo setega itu ngomong gitu? Gue ada alasan kenapa gue gak putusin tuorang! Lu sendiri liat kan Gue ketakutannya kek apa?!" Sana memukul Meja kasir sambil menatap tajam Wonwoo. Sana sudah mulai emosi.

"KALAU! Dari awal Lo suka sama gue cuman gara-gara gue cantik tuh banyak cewek cantik berkeliaran!" Tambah Sana semakin marah.

"San.. A-aku"

"Udahlah! Terserah! Kamu cuman bisa cemburu tanpa tau alasannya, PADAHAL! Udah Sana kasih tau" Sana mulai meneteskan air matanya sambil menatap Wonwoo.

"Engga gitu San.. maksud Aku-"

"Udahlah terserah! PERGI AJA KAMU DARI SINI! GUA MAU JAGA KAFE! LO GAK USAH PEDULI!" Usir Sana.

Wonwoo terkejut mendengar amarah Sana, tak disangka Sana marah sampai seperti itu.

"Sana..."

"LO PILIH PERGI TINGGALIN GUE ATAU GUE KUNCI LO DI KAFE SAMPAI BESOK CHAEYOUNG ATAU EUNHA DATENG?!" Tanya Sana semakin bertambah marah.

Wonwoo menghembuskan nafas beratnya sambil menunduk.

"Kenapa Lo diem?!" Tanya Sana.

"Aku gak bakal tinggalin kamu sendirian Disini" Wonwoo berkata pasrah.

Sana menatap tajam Wonwoo dengan Nafas yang ter engah-engah karena marah.

"Oke! Lo boleh disini tapi gue gak bakal anggep Lo ada! Karena gak mungkin gue ngunci Lo! Gue ada jadwal jaga hari ini" Sana membalikan Badan lalu meninggalkan Wonwoo.

Wonwoo menatap Sana yang membuka pintu Kafe dan menyalakan semua lampu Kafe. Ia benar benar tak bisa berkata apa-apa karena kaget Sana marah besar kepadanya.

Baru saja Kafe dibuka ada beberapa anak SMA datang masuk ke dalam Kafe tersebut.



















Wonwoo pun berdiri dan pindah ke salah satu meja di dekat meja Kasir. Ia  kini hanya bisa menatap Sana yang mondar mandir, bolak balik, membuat kopi, dan mengantar pesanan, mencatat pesanan, dan menyapu juga lap meja.

Gue pertama kali ngeliat dia marah kaya gini.. gak nyangka marahnya seserem itu..



























01:39 A.M, masih ada pelanggan di dini hari ini, rata rata mahasiswa yang sedang mengerjakan tugasnya dan nongkrong.

Sana me-lap keringat saat ia baru saja selesai membuat kopi, lalu entah kenapa tanpa sadar ia menatap ke arah Wonwoo berada.

Wonwoo tertidur pulas di mejanya, rambutnya begitu berantakan, ia sedikit kedinginan karena Wonwoo memeluk dirinya sendiri sambil menidurkan kepalanya di meja.

Sana yang melihatnya tidak berekspresi apa-apa. Kira-kira apa yang direncanakan Sana?

"Mba! Kopinya sudah jadi?" Tanya salah satu Pelanggan.

"Eh! Iya sebentar ini mau diantar!" Sana langsung menyimpan kopi tersebut ke Nampan dan mengantarkannya.





















05:38 A.M

"Sana.." Wonwoo terbangun, ia menatap pundaknya yang ditutupi oleh jaket putih tipis.

Ini punya siapa? Sana kan? Kok-

"Udah bangun mas? Lain kali kalau tidur jangan disini! Ini kafe bukan hotel!"

Wonwoo menatap sumber suara tersebut, dan ternyata dia adalah Chaeyoung.

"Lah? Chaeyoung? Lo dari kapan disini?" Tanya Wonwoo kaget dan langsung duduk tegak.

"Dari jam lima-an! Lo enak banget ngebo di Kafe" Komentar Chaeyoung sambil sibuk lap gelas-gelas basah yang baru di cuci

"Sana mana?" Tanya Wonwoo.

"Dia udah ke Kosannya.. katanya sekarang kan ada kelas di Univ.. Lo juga kan harusnya?" Tanya Chaeyoung.

"SIALAN.. KENAPA TUANAK NINGGALIN GUE?" Wonwoo langsung berdiri panik.

"Gue udah nanya ke Sana sih tadi, 'San.. Wonwoo gak dibangunin?' kata dia 'gak usah kasian biarin aja tidur.. dia gak bisa begadang terus nemenin Gue semaleman.. ntar gue izinin telat ke dosen' gitu katanya" Jelas Chaeyoung.

Wonwoo terdiam tak percaya.

Disaat dia lagi marah ke Gue tetep aja sepeduli itu?

"Yaudah gue pergi dulu.. Lo sendirian gapapa?" Tanya Wonwoo.

"Aelah ada Eunha didapur... Chan lagi ditoilet.. Lo sampe gak sadar ya?" Tanya Chaeyoung.

"Si Chan udah kaya salah satu pegawai disini" Komentar Wonwoo lalu pergi begitu saja tanpa pamit.

"IYA HATI-HATI DIJAMBAN LO" Sindir Chaeyoung.

Wonwoo hanya menatap kebelakang sambil memberikan cengirannya.





Bersambung..

You Are My Reason  [✓]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ